Kronologi Perselingkuhan Suami Norma Risma Jadi Film

Kronologi Kasus Perselingkuhan yang Viral dan Difilmkan

Kisah perselingkuhan yang melibatkan suami Norma Risma dan mertuanya sendiri sempat menjadi sorotan publik pada akhir tahun 2022. Cerita ini awalnya diunggah oleh Norma Risma melalui akun TikTok @norma_risma. Dalam unggahan tersebut, ia bercerita tentang pengalaman pribadinya yang sangat menyedihkan.

Awal Mula Perselingkuhan

Dari video YouTube Denny Sumargo, diketahui bahwa Norma Risma pertama kali mengenal mantan suaminya, Rozy, pada tahun 2017. Keduanya memulai hubungan pacaran saat sama-sama duduk di bangku SMA. Hubungan mereka berkembang hingga keluarga keduanya memiliki hubungan dekat. Perselingkuhan antara Rozy dan ibu kandung Norma Risma mulai tercium sejak tahun 2020. Norma Risma secara tidak sengaja membaca pesan chat antara Rozy dengan ibunya.

Penemuan Bukti Perselingkuhan

Dari pesan chat tersebut, Norma Risma menemukan banyak percakapan tidak senonoh antara Rozy dan ibunya. Setelah mengetahui hal itu, Norma Risma dan orang tuanya berdiskusi secara tertutup. Ia juga berhasil mendapatkan screenshot dari pesan chat tersebut sebagai bukti. Dalam diskusi tersebut, baik Rozy maupun ibu kandung Norma Risma berusaha membela diri dengan alasan salah paham. Meski Rozy ketakutan setelah diancam oleh ayah Norma Risma, ibu kandungnya tetap menolak mengakuinya.

Pernikahan yang Tetap Berlangsung

Meskipun ada bukti perselingkuhan, Norma Risma tetap memilih untuk menerima Rozy dan memberikan kesempatan kedua. Keputusan ini sempat dihalangi oleh ayahnya, namun Norma Risma tetap bersikeras karena cinta. Mereka akhirnya menikah pada tahun 2021.

Penggerebekan yang Menyedihkan

Setelah menikah, Norma Risma dan Rozy tinggal di rumah orang tua Norma Risma. Pada bulan September 2021, mereka memutuskan untuk pindah ke kontrakan secara diam-diam. Puncaknya terjadi pada 16 November 2022, ketika warga sekitar menemukan Rozy sedang berhubungan badan dengan ibu mertuanya. Saat itu, Norma Risma sedang bekerja, sementara Rozy berada di rumah.

Hubungan Terlarang yang Sudah Lama Berlangsung

Dalam video YouTube Denny Sumargo, Norma Risma menyebutkan bahwa hubungan antara Rozy dan ibu kandungnya sudah berlangsung sejak tahun 2020. Bahkan, mereka pernah melakukan hubungan badan di tahun tersebut. Norma Risma merasa tidak nyaman ketika menemukan pesan chat yang mengarah ke hubungan seksual.

Perceraian dan Pelaporan

Kasus ini akhirnya membuat geger di kalangan masyarakat. Norma Risma akhirnya resmi bercerai dari Rozy melalui pengadilan. Ia awalnya ingin menjaga hubungan, namun perlakuan KDRT yang dialaminya memantapkan hatinya untuk bercerai. Selain itu, ayah Norma Risma juga telah menuntut cerai dari istrinya, meskipun hanya dalam tahap agama.

Pelaporan ke Pihak Berwajib

Karena kasus ini viral, Norma Risma sempat melaporkan ibu kandungnya dan mantan suaminya ke Polda Banten. Laporan ini dilakukan atas dugaan perzinaan sesuai Pasal 284 KUHP. Salah satu kuasa hukum Norma Risma, Zahra Amelia, menjelaskan bahwa laporan ini dilakukan karena adanya dugaan tindakan tidak pantas antara Rihanah dan Rozy.

Film yang Mengangkat Kisah Nyata

Kisah perselingkuhan ini kemudian difilmkan oleh Dee Company. Film yang diberi judul “Norma: Antara Mertua dan Menantu” dibintangi oleh Tissa Biani sebagai karakter Norma Risma dan Wulan Guritno sebagai Rihanah. Film ini resmi tayang di bioskop pada momen Lebaran 2025.

Film Merah Putih One For All Tayang di Bioskop Raffi Ahmad, Dana Rp10-15 M Dari Mana?

Film Animasi Merah Putih One For All: Anggaran Besar dan Kritik yang Menghiasi

Film animasi Merah Putih One For All kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan judul yang mengandung semangat nasionalisme, film ini juga menarik perhatian karena anggaran produksinya yang diperkirakan mencapai kisaran Rp 10 hingga Rp 15 miliar. Hal ini dibenarkan oleh sutradara sekaligus produser film tersebut, Endiarto.

Endiarto menjelaskan bahwa proses pembuatan film ini tidak dilakukan dengan dana besar, melainkan berdasarkan komitmen gotong royong dari seluruh kru dan talent yang terlibat. Ia menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proyek ini tidak menerima imbalan uang. “Kita memulainya dengan komitmen gotong royong, bukan duit tapi usaha masing-masing. Kalau ditanya modalnya apa? Ya bukan uang tapi effort kami, potensi dan talenta,” ujarnya.

Selain itu, Endiarto juga membantah isu bahwa film ini mendapatkan pendanaan dari pemerintah sebesar Rp 6-7 miliar. Menurutnya, informasi tersebut tidak benar dan hanya berupa spekulasi yang berkembang di media sosial. “Kaget udah pasti, wah ada uang segini enak banget, nggak usah makan nasi goreng Rp15 ribu, kita makan fast food dong,” tambahnya.

Menurut Endiarto, alasan rekannya Toto Soegriwo sempat menyebut angka 6-7 miliar saat ditanya netizen adalah karena ia bingung menjelaskan kontribusi tim tanpa adanya anggaran resmi. “Kalau diakumulasi dari awal sampai akhir, nilainya bisa 6 bisa 7 miliar, bahkan lebih,” katanya.

Meski tidak memiliki dana segar, Endiarto tetap yakin bahwa film ini dapat selesai karena adanya komitmen bersama dari seluruh pihak. “Modal kami adalah gotong royong. Itu yang bikin film ini bisa selesai,” ujarnya.

Film Merah Putih One For All sebelumnya menjadi sorotan karena disebut-sebut mendapat dukungan dana dari pemerintah, namun hasilnya justru tidak memuaskan netizen. Banyak yang mengkritik kualitas animasi yang dinilai buruk dan kaku. Selain itu, waktu produksi yang hanya dua bulan juga menjadi pertanyaan.

Sementara itu, film animasi Jumbo yang menjadi salah satu film paling banyak ditonton di bioskop Indonesia, membutuhkan waktu produksi selama lima tahun. Meskipun demikian, kabar tentang pendanaan film Merah Putih One For All telah dibantah oleh produser dan pihak Kementrian Ekonomi Kreatif.

Jadwal Tayang dan Target Audiens

Film Merah Putih One For All akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada Kamis (14/8/2025). Endiarto menegaskan bahwa tidak ada revisi sama sekali dari film ini meski sudah banyak kritik yang muncul dari masyarakat, terutama di media sosial.

Menurut Endiarto, niat awal pihaknya membuat film animasi bertema nasionalisme tersebut bukan untuk tujuan komersil. Kata dia, film ini dibuat untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Sasaran audiensnya adalah pelajar SD dan SMP. “Dari awal kita mengkonsep sangat simpel sederhana saja. Audiensnya anak SD dan SMP. Kita sepakat buat film animasi konsep demikian tujuannya bukan festival bukan komersial hanya memeriahkan kemerdekaan RI,” ujar Endiarto.

Endiarto juga menyebut bahwa pihaknya hanya mendapatkan izin tayang di 16 layar bioskop. “Kita hanya mampu tayang di 16 layar, XXI dan Sams Studio,” ujarnya.

Jaringan Bioskop dan Kontribusi Raffi Ahmad

Asisten sutradara, Arry WS, menegaskan bahwa film Merah Putih One For All sudah ditawarkan ke banyak bioskop jaringan Sam’s Studio dan XXI. Ia memberikan apresiasi terhadap bioskop-bioskop tersebut yang sudah menerima pihaknya dengan baik terkait film animasi ini.

“Kami tawarkan ke bioskop-bioskop apresiasi Sams Studio dan XXI. Kalau penjualan tiket booming ya Alhamdulillah kita kan hanya ingin menanamkan rasa nasionalisme sejak dini,” kata Arry.

Sam’s Studio, yang dikabarkan bakal menayangkan film animasi Merah Putih One For All, merupakan perusahaan pengelola jaringan bioskop di Indonesia. Didirikan pada tahun 2024 oleh Sonu Samtani dan Raffi Ahmad, bioskop ini menargetkan daerah-daerah di Pulau Jawa yang bukan kota besar dan tidak terletak di dalam mall, tetapi memiliki gedung sendiri.

Raffi Ahmad juga terlibat dalam proyek ini, termasuk dalam penyediaan makanan dan minuman di bioskop melalui RANS Entertainment.

Perkembangan Terkini

Film animasi Merah Putih One For All sudah tercantum sebagai “Coming Soon” di situs resmi bioskop XXI. Dalam keterangan di situs tersebut, film ini akan tayang pada Kamis (14/8/2025). Film ini juga masuk dalam daftar film-film terbaru pekan ini, seperti Nobody 2, Demon Slayer The Movie: Infinity Castle, dan lainnya.