Jenis Sepatu Carbon Plate yang Cocok untuk Pelari Profesional
Sepatu dengan teknologi carbon plate menjadi salah satu inovasi terkini dalam dunia olahraga lari. Teknologi ini dirancang khusus untuk meningkatkan energi return dan responsivitas saat berlari. Dengan adanya pelat karbon di bagian midsole, sepatu ini memberikan dorongan ekstra yang membantu para pelari mencapai kecepatan maksimal. Karena fungsinya yang sangat penting, banyak produsen sepatu modern menghadirkan teknologi ini pada produk mereka, terutama untuk penggunaan dalam kompetisi.
Namun, dengan kualitas tinggi yang ditawarkan, harga sepatu carbon plate biasanya cukup mahal. Mulai dari Rp1 juta hingga lebih dari Rp6 juta per pasang. Meski begitu, banyak pilihan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Berikut beberapa rekomendasi sepatu carbon plate terbaik 2025:
1. New Balance Fuel Cell Series
Brand asal Boston ini menawarkan series FuelCell yang menggunakan teknologi New Balance Energy Arc. Teknologi ini mampu mengembalikan energi yang dikeluarkan saat berlari, sehingga meningkatkan efisiensi dan kecepatan. Beberapa varian yang tersedia antara lain Fuelcell SuperComp Trainer, Fuelcell SuperComp Pacer, dan Fuelcell SuperComp Elite v3. Harganya dimulai dari Rp1,4 jutaan.
2. Adidas Adizero Adios Pro 3
Adidas juga memiliki produk unggulan berupa Adizero Adios Pro 3. Sepatu ini dilengkapi dengan bantalan yang nyaman dan rocker agresif untuk memberikan pegas pada setiap langkah. Teknologi yang digunakan membuatnya cocok untuk berbagai jenis lari, baik cepat maupun lambat. Harga mulai dari Rp2,8 juta.
3. Nike Zoomx VaporFly Next% 3
Nike adalah pionir dalam menghadirkan teknologi carbon plate melalui seri VaporFly. Versi terbaru, Next% 3, memiliki bantalan yang lebih ringan dan basis yang sedikit lebih lebar untuk meningkatkan stabilitas. Produk ini cocok digunakan untuk lari jarak jauh seperti maraton. Harganya mulai dari Rp3,6 juta.
4. ASICS METASPEED SKY+
ASICS meluncurkan Metaspeed Sky+ yang dirancang khusus untuk pelari yang ingin mengambil langkah lebih panjang. Dengan bantalan yang cukup tebal di bagian tengah kaki, sepatu ini cocok untuk lari dengan langkah lambat. Harganya dimulai dari Rp2,7 juta.
5. HOKA Rocket X
HOKA menghadirkan Rocket X sebagai salah satu sepatu super shoes yang dilengkapi full carbon plate. Teknologi PEBAX dan bantalan responsif menjadikannya pilihan ideal untuk pelari. Harganya mulai dari Rp4 jutaan.
6. PUMA Deviate Nitro Elite
PUMA Deviate Nitro Elite hadir dengan teknologi Nitro Foam dan Carbon Plate yang memberikan performa terbaik. Banyak atlet internasional memilih sepatu ini untuk kompetisi. Harganya mulai dari Rp2,9 juta.
7. Ortuseight Solar
Sebagai merek lokal, Ortuseight Solar menawarkan sepatu dengan busa Cirrostratus dan carbon plate yang memberikan dorongan ekstra. Desainnya ringan dengan bobot hanya sekitar 206 gram. Harganya mulai dari Rp1,8 juta.
8. 910 Haze Pro
Merek lokal Nineten meluncurkan 910 Haze Pro yang didesain khusus untuk lari cepat. Outsole carbon fiber plate membuat pantulan energi lebih efisien. Bobotnya ringan, sekitar 230 gram. Harganya mulai dari Rp1,1 juta.
9. Jackson Active
Jackson Active menawarkan harga yang relatif terjangkau, di bawah Rp1 juta. Teknologi Carbonite memungkinkan pengguna menyesuaikan pelat sesuai kebutuhan. Harganya mulai dari Rp780 ribu.
10. Ardiles Nfinity Sense Pro
Ardiles Nfinity Sense Pro menyematkan teknologi Power Fly yang memberikan respons tambahan saat berlari. Desainnya modern dengan bahan berkualitas. Harganya mulai dari Rp750 ribu.
FAQ Seputar Sepatu Carbon Plate
Apa itu carbon plate pada sepatu?
Carbon plate adalah pelat tipis dari serat karbon yang ditempatkan di bagian midsole, biasanya dari ujung kaki hingga tumit. Fungsinya untuk memberikan dorongan ekstra saat berlari.
Apa perbedaan TPU plate dan carbon plate?
TPU plate lebih fleksibel dan stabil, sedangkan carbon plate lebih ringan, kaku, dan memberikan efek pegas untuk meningkatkan kecepatan lari.
Apakah sepatu carbon plate boleh dipakai sehari-hari?
Dianjurkan untuk tidak dipakai setiap hari karena bisa mengurangi windlass mechanism, yaitu mekanisme alami kaki saat melangkah.