15 Smartwatch Pria Terbaik 2025, Fitur Canggih

Rekomendasi Smartwatch Pria Terbaik 2025

Smartwatch kini menjadi salah satu produk lifestyle yang semakin diminati. Bukan hanya sebagai penunjuk waktu, tetapi fitur-fitur yang ditawarkan smartwatch semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat perkotaan. Produk ini dapat menunjang aktivitas harian, seperti olahraga dan bekerja, agar lebih produktif sekaligus tampil lebih stylish. Dengan smartwatch, seseorang bisa mengetahui waktu, mengangkat telepon, menghubungkan fitur dengan perangkat lain, hingga menghitung jarak dan detak jantung.

Ada banyak produk smartwatch dari berbagai merek yang bertebaran di pasaran. Berikut rekomendasi smartwatch pria terbaik 2025 dari berbagai merek dengan harga dan spesifikasi yang bervariasi:

1. Garmin Enduro 3

Garmin Enduro 3 adalah produk smartwatch yang dikenal memiliki ketahanan baterai sangat baik. Smartwatch ini bisa tahan hingga 90 hari karena didukung oleh layar MIP yang dapat menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi. Selain itu, Garmin Enduro 3 juga memiliki bobot yang sangat ringan, yaitu hanya 63 gram. Bagian bezel jam tangan ini terbuat dari titanium berkualitas dan dilengkapi strap UltraFit yang kuat. Jam tangan pintar dari Garmin ini dilengkapi fitur-fitur pemantau kesehatan seperti melacak status HRV, PulseOX, kualitas tidur, dan pemantau jetlag. Tersedia juga fitur navigasi seperti TopoActive, Multiband-GPS, dan SATIX.

2. Garmin Fenix 8

Garmin Fenix 8 merupakan salah satu rekomendasi smartwatch pria terbaik 2025 yang menawarkan kualitas material berkelas dengan fitur lengkap. Smartwatch ini menggunakan layar AMOLED dan MIP always-on display dengan tombol-tombol logam yang dilindungi bezel titanium dan lensa safir. Jam tangan ini memiliki baterai yang tahan hingga 29 hari untuk tipe standar dan 48 hari untuk tipe solar. Lalu, jam tangan ini juga memiliki fitur olahraga, salah satunya mode menyelam yang bisa dipakai hingga kedalaman air 40 meter.

3. Garmin Venu 2 Plus

Garmin Venu 2 Plus juga masih menarik untuk dimiliki di 2025, meski sudah dirilis sejak beberapa tahun lalu. Jam tangan pintar ini menawarkan desain elegan dan futuristik dengan layar AMOLED yang berkualitas. Meski baterainya hanya bisa bertahan dalam beberapa hari, tapi jam tangan Garmin ini dilengkapi fitur pengisian daya cepat atau fast charging. Selain itu, tersedia sekitar 25 mode olahraga dan pemantauan kesehatan yang bermanfaat.

4. Garmin Epix Pro Gen 2

Jika ingin smartwatch dengan desain yang lebih maskulin, kamu bisa mempertimbangkan Garmin Epix Pro Gen 2. Jam tangan Garmin ini merupakan sports watch premium yang menunjang penggunanya untuk melakukan berbagai aktivitas dan latihan lewat fitur-fitur yang dimiliki. Misalnya, GPS pada smartwatch ini lebih canggih dengan memberikan akurasi yang lebih impresif dan detail. Lalu, jam Garmin ini juga menyajikan grafik dan peta yang lebih jelas atau akurat lewat layar 1,3 inci AMOLED.

5. Amazfit T-Rex Ultra

Amazfit T-Rex Ultra merupakan smartwatch premium yang cocok dipakai untuk aktivitas outdoor. Smartwatch ini menggunakan material baja tahan karat dan sertifikasi militer (MIL-STD-810G), sehingga membuatnya lebih kokoh, tahan air, hingga tahan terhadap suhu ekstrem. Smartwatch Amazfit ini juga dilengkapi dengan GPS dual-band, sensor detak jantung, hingga pelacakan olahraga otomatis pada lebih dari 100 jenis aktivitas.

6. JETE Volt

Masih dari lini outdoor, smartwatch pria terbaik 2025 berikutnya adalah JETE Volt, yakni produk pertama dari JETE yang didesain khusus untuk aktivitas outdoor dan olahraga. JETE Volt menawarkan desain modern dengan layar AMOLED 1,43 inci dan sertifikasi ketahanan air 5ATM. Fitur-fitur yang dimiliki jam tangan pintar JETE ini, antara lain GPS, altimeter, barometer, pemantau detak jantung, kualitas tidur, kadar oksigen, pemantau stres, hingga lebih dari 100 mode olahraga.

7. JETE AM2 Series

Jika ingin smartwatch JETE yang lebih minimalis, kamu bisa memilih JETE AM2 Series dengan desain yang lebih modern. JETE AM2 Series merupakan salah satu smartwatch unggulan yang dilengkapi layar AMOLED 1,43 inci, fitur wireless charging, hingga berbagai fitur penunjang olahraga dan aktivitas harian.

8. Apple Watch 9 Series

Bagi pengguna Apple, belum lengkap rasanya jika belum memiliki produk Apple Watch. Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Apple Watch 9 Series. Smartwatch ini cocok dipakai untuk kegiatan sehari-hari karena dilengkapi fitur-fitur seperti pemantau kesehatan dan desainnya yang minimalis-modern.

9. Apple Watch Ultra 2

Apple Watch Ultra 2 bisa jadi pilihan yang menarik jika kamu membutuhkan smartwatch dengan fitur lengkap dan canggih, tapi didukung dengan desain yang unik. Apple Watch Ultra 2 dibekali prosesor Apple S9, layar OLED, dan baterai hingga 36 jam pemakaian.

10. Apple Watch 8 Series

Apple Watch 8 Series masih menjadi salah satu smartwatch pria terbaik 2025 yang direkomendasikan untuk kamu miliki. Jam tangan pintar ini memiliki layar OLED 1,9 inci dan baterai yang tahan hingga 18 jam untuk mode normal.

11. Samsung Galaxy Watch 7

Beralih ke Samsung, rekomendasi smartwatch pria terbaik 2025 berikutnya adalah Samsung Galaxy Watch 7. Smartwatch Samsung ini menawarkan layar Super AMOLED 1,5 inci dengan dukungan prosesor Exynos W1000 yang disebut-sebut tiga kali lebih cepat dari seri sebelumnya.

12. Samsung Galaxy Watch Ultra

Samsung Galaxy Watch Ultra merupakan seri tertinggi smartwatch Samsung yang menawarkan panel AMOLED dan sistem operasi WearOS dengan dukungan Exynos W1000 yang tangguh. Lalu, jam tangan ini menggunakan material Titanium Grade 4 yang berstandar ISO 22810 serta standar militer MIL STD 810H.

13. Polar Grit X Pro

Polar Grit X Pro merupakan salah satu smartwatch pria terbaik 2025 yang ditujukan untuk aktivitas outdoor atau atlet profesional. Sebab smartwatch ini dilengkapi sertifikasi ketahanan militer MIL-STD-810G, fitur-fitur outdoor pendukung, hingga kemampuan anti air hingga 100 meter.

14. Coros Vertix 2

Coros Vertix 2 termasuk salah satu smartwatch pria terbaik yang mungkin belum banyak diketahui orang-orang. Meski begitu, jam tangan pintar ini memiliki desain yang menarik dan fitur-fitur unggulan untuk olahraga.

15. Huawei Watch GT 4

Rekomendasi smartwatch pria terbaik selanjutnya adalah Huawei Watch GT 4, jam tangan pintar dengan desain modern dan material stainless steel serta serat polimer yang berkualitas. Smartwatch ini menggunakan AMOLED dengan dilengkapi rating IP68 dan tingkat kekedapan air 5ATM.

Nah, demikianlah beberapa rekomendasi smartwatch pria terbaik 2025 dari berbagai merek ternama. Mau pilih yang mana?

Biomassa Kayu: Solusi Energi Bersih atau Ancaman Deforestasi?

Peran Indonesia dalam Pasar Pelet Kayu Asia Tenggara

Data perdagangan tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari tiga penyuplai pelet kayu terbesar di kawasan Asia Tenggara. Di wilayah ini, Vietnam menjadi negara utama yang menyuplai, diikuti oleh Malaysia dan Indonesia. Pelet kayu dari Asia Tenggara banyak dipasarkan ke Asia Timur, terutama Korea Selatan dan Jepang, untuk memenuhi kebutuhan biomassa kayu.

Pada tahun 2023, permintaan pelet kayu di Korea Selatan mencapai 3,7 juta ton sementara di Jepang mencapai 5,8 juta ton. Prediksi mengatakan bahwa jumlah permintaan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030. Dengan situasi ini, negara-negara penyuplai seperti Indonesia terdorong untuk memproduksi lebih banyak pelet kayu.

Pelet kayu adalah bahan bakar alternatif yang dibuat dari serbuk kayu yang dipadatkan. Saat ini, pelet kayu dianggap sebagai substitusi bahan bakar fosil yang menawarkan solusi hijau. Bahan ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti menghangatkan ruangan, memasak, hingga membangkitkan listrik.

Korea Selatan dan Jepang merupakan dua negara tujuan utama ekspor pelet kayu Indonesia. Dalam periode 2021-2023, sebanyak 61,1% dari total ekspor pelet kayu Indonesia dikirim ke Korea Selatan. Jumlahnya meningkat pesat dari 49,8 ton menjadi 68.025 ton selama tiga tahun dengan total ekspor mencapai 89.476,2 ton. Sementara itu, total ekspor pelet kayu ke Jepang mencapai 38,4%. Jumlahnya juga meningkat, dari 54 ton menjadi 52.734 ton. Selama tiga tahun, jumlahnya mencapai 56.229,4 ton.

Kebijakan subsidi energi terbarukan di Korea Selatan dan Jepang, termasuk untuk pelet kayu dan kayu serpih, mendorong peningkatan permintaan yang signifikan.

Isu Deforestasi Akibat Perdagangan Biomassa

Perdagangan yang menjanjikan ini meninggalkan jejak deforestasi di hutan Indonesia. Pengamatan oleh berbagai lembaga seperti Auriga Nusantara, Forest Watch Indonesia, Trend Asia, Solutions for Our Climate, dan Mighty Earth menunjukkan bahwa Hutan Tanaman Energi (HTE) menjadi ancaman baru bagi hutan alami yang membutuhkan restorasi dan perlindungan.

Saat ini, dari 1,2 juta hektar HTE di Indonesia, 400 ribu hektar di antaranya merupakan hutan tropis alami. Mandat co-firing 10% yang diterapkan di Indonesia akan meningkatkan kebutuhan 10,23 juta ton pelet kayu setiap tahun. Untuk memenuhi permintaan ini, dibutuhkan area seluas 3,27 juta lapangan sepak bola yang mendorong laju deforestasi hingga 2,1 juta hektar per tahun.

Salah satu wilayah yang terdampak aktivitas ini adalah Gorontalo. Sepanjang Januari-Agustus 2023, terjadi pembukaan lahan seluas 1.032 hektar oleh dua perusahaan untuk produksi pelet kayu. Hal tersebut juga tercantum dalam hasil riset gabungan pengamat bertajuk “Unheeded Warnings: Forest Biomass Threats to Tropical Forests In Indonesia and Southeast Asia” yang dirilis Oktober 2024.

Banyak perusahaan di Gorontalo yang awalnya memiliki izin usaha kelapa sawit, kemudian bergerak ke bisnis pelet kayu. Setelah membuka lahan di area penuh keanekaragaman hayati, para perusahaan menggantinya dengan pohon gaharu secara monokultur.

Kritik Terhadap Produksi Biomassa

HTE merupakan pemanfaatan area hutan untuk menghasilkan bahan baku biomassa, di antaranya adalah pelet kayu dan kayu serpih. Kepala Program Hutan dan Penggunaan Lahan Solutions for Our Climate (SFOC) Korea Selatan, Hansae Song, menyebut proses produksi, distribusi, hingga penggunaan biomassa sangat emisif, destruktif, dan sarat masalah hak asasi manusia.

“Ketika kayu dibakar untuk menghasilkan energi di pembangkit listrik, dengan jumlah energi yang sama, emisi karbon dioksidanya justru lebih besar daripada batu bara, gas, atau minyak,” ucap Song dalam diskusi di Jakarta.

Song menjelaskan bahwa sebelumnya Pemerintah Korea Selatan menggunakan pembakaran kayu utuh untuk suplai energi pembangkit listrik mereka. Tren kemudian bergeser ke utilitas swasta yang menggunakan pelet kayu dan kayu serpih untuk pembangkit listrik. Hal ini dilakukan setelah Pemerintah Korea Selatan menyadari bahwa pembakaran kayu utuh bukan solusi iklim sepenuhnya.

Setelah banyak audiensi dilakukan oleh SFOC, Song menyebut adanya respons positif dari pemerintah di negaranya. Impor biomassa Korea Selatan secara bertahap akan ditutup dan berlaku untuk jangka panjang.

Ambisi Penggunaan Biomassa di Indonesia

Co-firing biomassa di PLTU menjadi salah satu jalan mencapai transisi energi sektor ketenagalistrikan, tertulis dalam peta jalan yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Targetnya, PLTU co-firing biomassa dan carbon capture storage mencapai 54 GW atau 12,2% bauran energi terbarukan non-variabel pada 2060.

Pada 2024 lalu, PLN mengimplementasikan teknologi co-firing pada 47 PLTU. Total konsumsi biomassa mencapai 1,62 juta ton dan diklaim menurunkan emisi karbon sebesar 1,87 juta ton CO2. Co-firing ini disebut menyumbang bauran energi terbarukan sebesar 1,86% pada 2024, meningkat dibandingkan tingkat baurannya pada 2023, yaitu 1,2%.

Sumber biomassa yang dimanfaatkan PLN adalah sawdust, wood chip, cangkang sawit, sekam padi, pelet sekam padi, bonggol jagung, bahan bakar jumputan padat, pelet tankos kelapa sawit, cangkang kemiri, dan limbah racik uang kertas. Tahun ini, penggunaan energi biomassa diperluas ke 52 PLTU dengan kebutuhan biomassa mencapai 10,2 juta ton.