Karakter-Karakter yang Terpaksa Menjadi Iblis dalam Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Dalam dunia anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, tidak semua iblis lahir dengan niat jahat. Banyak dari mereka memiliki latar belakang yang menyedihkan dan memaksa mereka untuk mengambil jalan yang tidak diinginkan. Mereka menjadi iblis bukan karena ingin kekuatan, tetapi karena tekanan hidup yang berat. Berikut adalah lima karakter yang terpaksa menjadi iblis karena kondisi yang tidak bisa mereka hindari.
1. Akaza (Hakuji)
Sebelum menjadi salah satu Iblis Bulan Atas, Akaza dikenal dengan nama Hakuji. Sebagai manusia, ia bekerja sebagai pencuri untuk mencari uang agar bisa membeli obat bagi ayahnya yang sakit. Meski sering ditangkap dan dipukuli, Hakuji tetap bertahan demi keluarganya.
Sayangnya, ayahnya mengetahui aktivitasnya dan memutuskan untuk bunuh diri karena merasa menjadi beban bagi anaknya. Kekecewaan dan rasa putus asa membuat Hakuji mencari cahaya baru. Ia kemudian bertemu dengan Keizo, seorang pria baik yang ingin menikahkannya dengan putrinya, Koyuki.
Namun, nasib buruk kembali menghampiri. Keizo dan Koyuki meninggal setelah minum air dari sumur yang diracuni oleh musuh Keizo. Marah dan kehilangan arah, Hakuji membantai orang-orang yang menewaskan mereka. Tindakan ini menarik perhatian Muzan, yang menawarkan kehidupan abadi sebagai iblis. Hakuji menerima tawaran tersebut bukan karena ingin kekuatan, tetapi karena ia sudah kehilangan tujuan hidup.
2. Gyutaro dan Daki
Gyutaro dan Daki lahir di Distrik Hiburan, tempat kecantikan dianggap sebagai segalanya. Gyutaro, dengan penampilan yang kurang menarik, mengalami diskriminasi dari lingkungan sekitarnya. Bahkan, ibunya sempat berusaha membunuhnya beberapa kali.
Kehidupan berubah ketika adiknya, Ume, lahir. Ume sangat cantik dan menjadi primadona di distrik tersebut. Sementara itu, Gyutaro bekerja sebagai penagih utang yang kasar. Meski hidup dalam kesulitan, mereka hidup bahagia hingga suatu hari Ume menusuk seorang samurai yang menghina kakaknya.
Samurai tersebut marah dan membakar Ume hidup-hidup. Gyutaro langsung melawan, tetapi terluka parah. Di ambang kematian, Doma datang dan mengubah mereka menjadi iblis. Gyutaro dan Daki menjadi iblis agar bisa bersama dan menerima apa adanya. Mereka hanya ingin tetap bersama meskipun harus menjadi iblis.
3. Rui
Rui adalah sosok yang sangat kesepian di balik kekejamannya. Sejak lahir, ia sakit-sakitan dan tidak bisa tumbuh seperti anak normal. Saat penyakitnya semakin parah, Muzan menawarkan kesembuhan dengan mengubahnya menjadi iblis. Rui menerima tawaran tersebut karena ingin menghilangkan beban orangtuanya.
Namun, menjadi iblis membuat Rui haus darah dan mulai membunuh warga sekitar. Orangtuanya tidak bisa menerima anak mereka sebagai pembunuh, sehingga mereka berencana untuk bunuh diri bersama Rui. Merasa dikhianati, Rui membunuh orangtuanya sendiri. Sejak saat itu, ia mulai mencari “keluarga” palsu untuk mengisi kekosongan hatinya.
4. Kaigaku
Kaigaku adalah sosok yang sudah bermasalah sejak kecil. Ia pernah membuat anak-anak yatim piatu di kuil Gyomei Himejima dibunuh oleh iblis. Setelah remaja, ia dilatih oleh mantan Hashira Petir, Jigoro Kuwajima, dan menjadi Pemburu Iblis.
Namun, saat berhadapan dengan Kokushibo, Kaigaku malah bersujud meminta ampun. Kokushibo mengubahnya menjadi iblis dan menggantikan posisi Gyutaro dan Daki sebagai Iblis Bulan Atas 6. Kaigaku tidak pernah ingin menjadi iblis, tetapi ketakutan mengalahkan harga dirinya. Ia lebih memilih menjadi iblis daripada mati.
5. Tamayo
Tamayo adalah istri dan ibu yang hidup dalam keluarga harmonis. Namun, saat ia jatuh sakit dan hampir mati, Muzan menyamar sebagai tabib dan menawarkan kesembuhan. Tamayo tidak tahu bahwa kesembuhan itu akan membuatnya menjadi iblis.
Setelah diubah, Tamayo membunuh suaminya dan anaknya, serta warga sekitar. Ia mulai memiliki dendam pada Muzan dan memulai penelitian untuk menciptakan obat yang bisa mengembalikan iblis menjadi manusia. Tamayo tidak pernah ingin menjadi iblis, tetapi situasi memaksa ia mengambil jalan ini.
Kesimpulan
Karakter-karakter di atas menunjukkan bahwa tidak semua iblis lahir dengan niat jahat. Mereka menjadi iblis karena tekanan hidup yang berat, kehilangan orang yang dicintai, atau bahkan karena ditipu. Ini membuktikan betapa kerasnya dunia Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Setiap karakter memiliki cerita yang menyentuh dan memperkaya alur cerita anime ini.