10 Sepatu Lari Nyaman untuk Berlari di Kota, 3 Produk Eiger Harga Terjangkau

Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Jalanan Kota

Sebagai pelari urban, saya tahu betul tantangan lari di jalanan kota. Tanjakan curam, turunan mendadak, trotoar bergelombang, hingga jalan paving bisa jadi medan yang menguji kekuatan kaki—dan kenyamanan sepatu. Setelah mencoba berbagai brand lokal dan internasional, saya menyimpulkan: sepatu lari terbaik untuk kota adalah yang empuk, stabil, ringan, dan punya grip kuat.

Dan yang mengejutkan, Eiger berhasil menyaingi bahkan beberapa sepatu branded yang saya temui di Foot Locker. Berikut ini 10 sepatu lari ternyaman untuk jalanan kota—5 dari Eiger, dan 5 lainnya dari brand global yang bisa kamu temukan di Foot Locker Indonesia.

1. Eiger Cloudrun 2.0 Shoes

Harga: Rp599.000

Sepatu ini jadi favorit. Midsole-nya empuk, outsole-nya kuat mencengkeram trotoar basah, dan bagian upper-nya breathable. Cocok banget buat rute tanjakan kota seperti di Dago–Cihampelas yang penuh tanjakan-turunan. Sepatu ini juga bisa dipakai untuk kegiatan trail running karena memiliki bobot yang ringin dan fleksibilitas yang ideal buat para pelari yang membutuhkan medan menantang. Pastinya dengan harga yang sangat terjangkau, 500 ribuan.

2. Eiger Tigre Shoes Hometown Series

Harga: Rp799.000

Lagi nyari sepatu lari untuk pelari pemula yang sukanya jogging tipis-tipis, eh malah nemu Tigre Shoes Hometown Series dari Eiger. Dengan bagian midsole dengan bahan EVA yang sanggup meredam sakit pada saat jalan maupun lari ditambah bagian solnya berbahan karet jadi ga takut jatuh saat turunan apalagi di medan yang licin sehabis hujan. Selain itu, sepatu ini ringan cocok pas lagi berkeringat karena menggunakan material polyester knitting di bagian atas dengan dilengkapi collar neoprene yang memberikan kesempatan kaki untuk bernapas agar sirkulasi udara di dalam sepatu tetap baik selama pemakaian. Harganya juga masih di bawah 1 jutaan aja.

3. Eiger Talon Trail

Harga: Rp599.000

Meski masuk kategori trail running, sepatu ini fleksibel banget di perkotaan seperti Jakarta. Sol tebal dan desain rugged-nya sangat berguna di permukaan paving kasar. Ideal untuk pelari yang suka “urban trail”. Sepatu ini juga dirancang untuk menjelajah medan yang menantang dengan dilengkapi material breathable yang menjaga kaki untuk tetap sejuk. Apalagi bahan dasar midsole phylon yang dipakai di bagian alas membuat bantalan sepatu ini jadi lebih empuk dan responsif. Tersedia 3 varian warna kalcer black, yellow, dan blue yang bikin kita jadi pusat perhatian.

4. Eiger X-Urban Raptor Shoes

Harga: Rp1.029.000

Urban Raptor dirancang khusus untuk jogging atau lari ringan di pagi hari jalanan perkotaan. Bahan Vibram 514 C Fuga pada midsole dan outsole membuat lari jadi lebih mencengkram dan fleksibel di berbagai medan baik kasar maupun jalanan rata. Di bagian insole, terdapat bahan ortholite yang membuat bantal sepatu jadi lebih nyaman dan yang pasti breathable bikin kaki gak gampang bau. Kaki tetap kering dan nyaman dengan aktivitas yang rutin. Sementara di bagian atas, sepatu ini berbahan kulit suede dan poly mesh yang memberikan perlindungan pada kaki agar tetap nyaman dan sejuk di segala medan.

5. Eiger Shikra Shoes Woman

Harga: Rp1.089.000

Kalau sebelumnya terlihat lebih manly, kali ini ada sepatu yang cocok untuk sepatu lari wanita. Didesain khusus untuk menghadapi medan trail running maupun jalanan perkotaan untuk para wanita. Uniknya sepatu ini menggunakan konstruksi Flexeton pada bagian atas dengan penguatan tanpa jahitan sehingga untuk perempuan sepatu ini lebih fleksibel dan dinamis. Di bagian insole, sepatu ini menggunakan ortholite dengan bantalan yang nyaman dan sanggup meredam benturan pada kaki dengan tanah. Daya evaporasinya juga tinggi sehingga menjaga kaki tetap cantik karena kaki tetap kering meski dalam keadaan berkeringat. Di bagian Outsole juga dirancang dengan vibram yang memberikan grip dan traksi dengan jalanan yang lebih optimal.

6. Nike ZoomX Vaporfly NEXT% 3

Harga: ±Rp3.599.000

Sepatu ini favorit pelari kompetitif. Super ringan, responsif, dan punya plate karbon untuk akselerasi. Tapi, outsole-nya agak licin untuk trotoar kota yang berkerikil.

7. adidas Ultraboost 5.0 DNA

Harga: ±Rp2.999.000

Boost foam-nya sangat empuk, cocok untuk recovery run. Upper Primeknit-nya menyesuaikan bentuk kaki, tapi tidak se-ventilatif Eiger Ventra saat dipakai siang hari.

8. Asics Gel-Nimbus 26

Harga: ±Rp2.899.000

Sepatu ini pilihan terbaik buat pelari berat atau yang butuh cushioning maksimal. Gel cushioning-nya membuat turunan jadi lebih smooth dan aman di lutut.

9. New Balance Fresh Foam X More v4

Harga: ±Rp2.799.000

Busa Fresh Foam X-nya tebal tapi stabil, cocok untuk pelari urban yang sering melintasi beton panas dan kasar.

10. Hoka Clifton 9

Harga: ±Rp2.599.000

Salah satu sepatu teringan dengan cushioning maksimal. Ideal untuk lari jarak menengah di area kota seperti Sudirman–Thamrin. Tapi agak licin saat melewati jalanan lembap.

Brand internasional seperti Nike, adidas, atau Hoka memang punya teknologi canggih—tapi Eiger membuktikan bahwa brand lokal juga bisa kompetitif bahkan untuk rute kota yang menantang. Tidak hanya perkotaan, sepatu Eiger tetap nyaman di segala medan menantang yang tengah hype seperti trail running.

Beberapa alasan kenapa Eiger layak dipertimbangkan:
* Dari sisi harga, Eiger jauh lebih terjangkau;
* Dari sisi kenyamanan, bisa sejajar dengan sepatu dari Foot Locker; dan
* Dari sisi traksi, justru lebih cocok untuk kondisi jalanan Indonesia karena diujicoba dengan pelari-pelari lokal.

Kalau kamu pelari yang ingin merasakan kenyamanan maksimal tanpa harus menguras dompet, Eiger adalah pilihan juaranya.

Sistem Ekonomi Syariah di Indonesia

Pengertian Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam. Sistem ini mengacu pada Alquran, Hadis, Ijma’, dan Qiyas sebagai sumber utama aturan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi. Tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan sosial dengan memperhatikan nilai-nilai agama. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang lebih fokus pada keuntungan finansial, ekonomi syariah menekankan keadilan, keberkahan, serta keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Dalam sistem ini, setiap aktivitas ekonomi dianggap sebagai bagian dari ibadah. Hal ini menjadikannya memiliki dimensi moral dan spiritual. Dengan demikian, pelaku usaha tidak hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga menjaga kualitas etika dalam segala transaksi. Para ahli seperti Monzer Kahf dan Umar Chapra menyatakan bahwa ekonomi syariah bersifat interdisipliner, artinya ia tidak hanya melibatkan aspek keuangan, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.

Karakteristik Ekonomi Syariah

Sistem ekonomi syariah memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari sistem konvensional. Berikut beberapa karakteristik utama:

  • Berbasis nilai Islam: Segala aktivitas ekonomi didasarkan pada syariat Islam dan nilai moral.
  • Mengutamakan keadilan: Transaksi harus adil dan tidak merugikan salah satu pihak.
  • Menghindari unsur haram: Larangan atas riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (judi).
  • Menekankan kerjasama: Sistem ekonomi mendorong akad kemitraan seperti mudharabah dan musyarakah.
  • Membentuk keseimbangan: Menyatukan aspek duniawi dan ukhrawi dalam kegiatan ekonomi.
  • Memberikan kebebasan terbatas: Pelaku ekonomi bebas berusaha selama tidak melanggar syariat.

Prinsip Ekonomi Syariah

Prinsip-prinsip ekonomi syariah menjadi dasar dalam menjalankan seluruh aktivitas ekonomi. Prinsip-prinsip ini mencakup nilai-nilai etika dan spiritualitas, seperti:

  • Tauhid: Segala aktivitas ekonomi dipandang sebagai bagian dari ibadah kepada Allah.
  • Keadilan (‘Adl): Tidak ada eksploitasi, penipuan, atau ketidakadilan dalam transaksi.
  • Maslahah: Bertujuan menciptakan manfaat sosial yang luas.
  • Amanah: Mengedepankan tanggung jawab dalam menjalankan bisnis dan keuangan.
  • Ta’awun: Mendorong kerja sama antarindividu dalam transaksi ekonomi.
  • Takaful: Menjalankan tanggung jawab sosial melalui zakat, infaq, dan sedekah.

Tujuan Ekonomi Syariah

Tujuan ekonomi syariah tidak hanya sekadar mencari keuntungan finansial, tetapi lebih dari itu, sistem ini dirancang untuk menciptakan tatanan masyarakat yang adil dan makmur. Beberapa tujuan utama ekonomi syariah antara lain:

  • Menciptakan keadilan sosial: Memastikan kekayaan tersebar secara adil di seluruh lapisan masyarakat.
  • Menjaga integritas moral: Mencegah praktik manipulatif dan bisnis yang tak etis.
  • Mencapai keseimbangan ekonomi: Menyatukan kepentingan individu, masyarakat, dan agama.
  • Memperkuat solidaritas sosial: Membangun sistem berbasis tolong-menolong dan persaudaraan.
  • Memberdayakan ekonomi umat: Memberikan kesempatan usaha secara merata dan adil.

Manfaat Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah memberikan sejumlah manfaat bagi individu, pelaku usaha, maupun masyarakat secara umum. Beberapa manfaat utamanya adalah:

  • Keberkahan usaha: Aktivitas ekonomi yang halal dan jujur lebih diridhai oleh Allah.
  • Stabilitas ekonomi: Menghindari spekulasi dan riba menciptakan sistem yang lebih sehat.
  • Peningkatan kewirausahaan: Mendorong bisnis yang produktif dengan skema bagi hasil.
  • Perlindungan konsumen: Transaksi dilakukan secara transparan dan tidak merugikan salah satu pihak.
  • Distribusi kekayaan: Lewat zakat dan sedekah, terjadi aliran kekayaan dari yang mampu ke yang membutuhkan.

Hukum Ekonomi Syariah

Semua kegiatan ekonomi dalam sistem syariah harus mengikuti hukum-hukum Islam yang bersumber dari Alquran dan Hadis. Aturan ini memberikan kepastian hukum dan membentuk sistem yang berkeadilan. Selain itu, hukum ekonomi syariah juga mengedepankan transparansi dan kejujuran. Beberapa dasar hukum utama dalam ekonomi syariah antara lain:

  • Larangan riba: Tidak boleh ada tambahan dalam pinjaman uang yang merugikan salah satu pihak.
  • Larangan gharar: Transaksi yang mengandung ketidakpastian, seperti judi atau spekulasi, dilarang.
  • Larangan maysir: Tidak boleh ada unsur perjudian atau untung-untungan dalam kontrak ekonomi.
  • Transaksi halal: Semua barang dan jasa yang diperjualbelikan harus sesuai syariat Islam.
  • Keadilan kontrak: Isi akad bisnis harus jelas dan adil bagi semua pihak yang terlibat.

Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional

Perbedaan antara ekonomi syariah dan sistem ekonomi konvensional terletak pada landasan nilai, operasional, dan tujuannya. Berikut beberapa perbedaan utama:

  • Landasan nilai: Syariah berbasis pada hukum Islam, konvensional pada kapitalisme/sosialisme.
  • Sistem keuangan: Syariah melarang riba, konvensional menggunakan bunga.
  • Pengelolaan risiko: Syariah menghindari gharar dan spekulasi, konvensional kerap mengandalkannya.
  • Tujuan utama: Syariah untuk falah (kesejahteraan dunia dan akhirat), konvensional untuk profit.
  • Instrumen sosial: Syariah menggunakan zakat dan infaq, konvensional mengandalkan pajak.

Contoh Penerapan Ekonomi Syariah di Indonesia

Di Indonesia, penerapan ekonomi syariah telah merambah ke berbagai bidang kehidupan ekonomi. Kehadirannya bukan hanya simbolik, tapi memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Lembaga keuangan dan produk berbasis syariah semakin berkembang pesat. Beberapa contoh penerapan ekonomi syariah di Indonesia antara lain:

  • Perbankan syariah: Menggunakan sistem bagi hasil (nisbah) dan menghindari bunga.
  • Asuransi syariah: Didasarkan pada tolong-menolong antar peserta, bukan premi berbasis keuntungan.
  • Pegadaian syariah: Menggunakan akad jual-beli atau ijarah sesuai syariat.
  • Koperasi syariah: Menyalurkan pembiayaan usaha mikro tanpa bunga.
  • Investasi syariah: Produk reksadana dan saham yang sesuai daftar efek syariah dari OJK.

Sistem ekonomi syariah adalah solusi bagi kamu yang ingin menjalankan kegiatan ekonomi secara etis, adil, dan sesuai dengan ajaran agama. Tak hanya memberikan keuntungan duniawi, sistem ini juga mengarahkan pelakunya menuju keberkahan dan kepedulian sosial. Dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat, ekonomi syariah berpotensi menjadi arus utama di masa depan.