Pandangan Penuh Cinta di Film “Sore: Istri dari Masa Depan” Dijelaskan Ilmuwan

Kekuatan Emosi dalam Tatapan Mata

Film Sore: Istri dari Masa Depan menjadi sorotan di kalangan penikmat sinema Tanah Air. Selain menyajikan kisah cinta yang melintasi waktu, film ini juga menampilkan konflik emosional yang mendalam. Salah satu momen paling mengesankan adalah tatapan mata Sore (diperankan oleh Sheila Dara) kepada Jonathan (diperankan oleh Dion Wiyoko). Tatapan itu terasa hangat dan penuh makna, memancarkan perasaan cinta yang dalam hanya melalui ekspresi wajahnya.

Penonton seakan dapat merasakan perasaan Sore hanya dengan melihat mata yang berbinar. Ini menunjukkan bahwa cinta yang tulus bisa terlihat bahkan dari cara seseorang menatap. Pertanyaannya, apakah mata benar-benar lebih bersinar saat seseorang sedang jatuh cinta?

Banyak orang percaya bahwa ketika seseorang jatuh cinta, mata mereka tampak lebih bercahaya. Penelitian dari University of Chicago pada 1960-1970 menemukan bahwa emosi positif seperti cinta atau rasa bahagia dapat memperbesar pupil secara tidak sadar. Hal ini menciptakan efek mata yang lebih dalam dan bercahaya. Selain itu, tubuh mulai memproduksi dopamin dan oksitosin, hormon yang membuat seseorang merasa senang dan tenang.

Ketika seseorang jatuh cinta, ekspresi wajahnya pun berubah. Senyuman yang lebih lebar, kulit yang terlihat lebih cerah, dan tentu saja mata yang berbinar. Semua ini mencerminkan kebahagiaan yang berasal dari hati. Maka tak heran jika tatapan orang yang sedang jatuh cinta sering kali terasa lebih lembut dan hangat.

Kilau Emosional yang Tak Ternilai

Tidak hanya dalam kisah romantis, kilau emosional juga hadir dalam berbagai momen penting dalam hidup. Misalnya, persahabatan yang setia, pencapaian yang ditunggu-tunggu, atau bahkan cinta terhadap diri sendiri. Momen-momen ini layak dirayakan dengan sesuatu yang sama berharganya, seperti berlian alami.

Berlian alami memiliki kilau yang unik dan bermakna. Seperti tatapan Sore kepada Jonathan, berlian ini memancarkan cahaya dari dalam. Proses pembentukannya yang alami selama ribuan tahun menjadikannya simbol keabadian dan ketulusan. Berlian ini bukan sekadar benda, tetapi juga pantulan nilai, sejarah, dan perasaan.

Frank & co. merayakan keindahan berlian alami melalui koleksi-koleksi khusus dalam rangka ulang tahun ke-29. Tiga koleksi utama, yaitu Water Lily Collection, Fleur de Frank Collection, dan Frank Fire, masing-masing memiliki makna dan desain yang istimewa.

Water Lily Collection menggambarkan kemurnian dan transformasi, seperti teratai yang mekar dari kuncup hingga bunga sempurna. Koleksi ini mencakup Whisper Lily dan Serenade Lily. Sementara itu, Fleur de Frank Collection hadir dengan desain yang indah dan menggabungkan berlian alami dengan emas serta batu langka seperti safir dan rubi.

Frank Fire merupakan berlian yang dipilih melalui proses ketat. Hanya 1% dari berlian Triple Excellent yang lulus sebagai Frank Fire. Setiap berlian dilengkapi sertifikat dari institusi dunia seperti GIA dan Frank Fire Document of Authenticity untuk memastikan keasliannya.

Perjalanan Kehidupan yang Berkesan

Beberapa pasangan selebritas Tanah Air, seperti Luna Maya dan Maxime Bouttier, memilih berlian Frank Fire sebagai cincin tunangan. Koleksi Alegria menggambarkan janji cinta yang kuat dan tulus. Berlian ini dinilai mewakili komitmen Maxime terhadap Luna.

Selama 29 tahun perjalanannya, Frank & co. terus memprioritaskan kualitas tertinggi. Koleksi klasik yang abadi mencerminkan kemewahan, keanggunan, dan keindahan berlian langka. Di tengah pameran bertajuk “29 Years of Natural Brilliance”, pengunjung diajak menelusuri perjalanan berlian dari bumi hingga menjadi perhiasan abadi.

Natural diamonds terbentuk dari karbon murni di bawah kondisi ekstrem. Keunikan pembentukannya menjadikannya begitu istimewa. Berlian alami ini bukan hanya untuk memperindah penampilan, tetapi juga membawa kisah sejarah dan kekuatan di jari penggunanya.

Sebagai brand perhiasan The Residence of F Colour and VVS Clarity, Frank & co. menawarkan koleksi perhiasan yang dibuat dari material terbaik. Semua berlian berasal dari tambang bertanggung jawab di seluruh dunia. Selain bebas konflik, berlian etis juga mempertimbangkan kesejahteraan pekerja dan lingkungan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang koleksi Frank & co., kunjungi akun Instagram @franknco_id dan Tiktok @frankandco, atau kunjungi website Frank & co.

11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan

Memahami Tahapan Siklus Akuntansi yang Penting untuk Bisnis

Dalam dunia bisnis, akuntansi memainkan peran penting dalam mengelola dan menyusun informasi keuangan. Proses ini disebut sebagai siklus akuntansi, yaitu rangkaian langkah sistematis yang dilakukan untuk mencatat dan mengolah data keuangan perusahaan. Dengan demikian, siklus akuntansi menjadi bagian vital dari penyusunan laporan keuangan.

Siklus akuntansi biasanya dimulai dari awal periode hingga akhir periode, dan prosesnya berulang setiap tahun selama perusahaan masih beroperasi. Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah 11 tahapan utama dalam siklus akuntansi yang perlu diketahui oleh para pengusaha atau akuntan.

1. Mengidentifikasi Transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Semua transaksi yang dapat memengaruhi posisi keuangan perusahaan harus dicatat. Contohnya seperti pembelian, penjualan, atau pengeluaran lainnya. Setiap transaksi harus memiliki bukti fisik seperti kuitansi, faktur, atau nota.

2. Menganalisis Transaksi

Setelah transaksi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menganalisis dampaknya terhadap keuangan perusahaan. Biasanya, sistem double-entry digunakan, di mana setiap transaksi akan memengaruhi dua rekening: debit dan kredit. Rumus dasar yang digunakan adalah:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Aktiva merujuk pada aset yang dimiliki perusahaan, kewajiban adalah hutang atau tanggungan, sedangkan ekuitas adalah hak pemilik atas aset setelah dikurangi kewajiban.

3. Mencatat Transaksi pada Jurnal

Setelah analisis selesai, transaksi dicatat dalam jurnal. Jurnal adalah catatan kronologis yang mencatat semua transaksi yang terjadi dalam suatu periode. Terdapat dua jenis jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum digunakan untuk transaksi umum, sementara jurnal khusus digunakan untuk transaksi berulang seperti pembelian atau penjualan.

4. Mencatat di Buku Besar

Selanjutnya, transaksi yang telah dicatat dalam jurnal dipindahkan ke buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari semua rekening yang digunakan dalam pencatatan keuangan. Setiap rekening diberi kode untuk memudahkan identifikasi dan pemeriksaan ulang.

5. Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar saldo rekening yang ada di buku besar. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah saldo di neraca sama dengan jumlah di buku besar. Jika tidak seimbang, artinya terdapat kesalahan yang perlu diperbaiki.

6. Menyusun Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat transaksi yang belum tercatat, salah catat, atau perlu disesuaikan. Proses ini biasanya dilakukan secara berkala, terutama sebelum menyusun laporan keuangan.

7. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah jurnal penyesuaian dibuat, neraca saldo baru disusun. Tujuannya adalah untuk memastikan keseimbangan antara aktiva dan pasiva. Jika masih tidak seimbang, maka perlu diperiksa kembali.

8. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah neraca saldo seimbang, laporan keuangan dapat disusun. Berikut beberapa laporan yang wajib ada:
Laporan Laba Rugi: menunjukkan kinerja perusahaan.
Laporan Perubahan Modal: menjelaskan perubahan modal.
Laporan Arus Kas: memberikan informasi tentang aliran kas.
Neraca: menunjukkan likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas perusahaan.

9. Menyusun Jurnal Penutup

Pada akhir periode, jurnal penutup dibuat untuk menutup rekening laba rugi. Tujuan dari jurnal penutup adalah untuk mengukur aliran keuangan selama periode tertentu dan mempersiapkan siklus akuntansi berikutnya.

10. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan

Tahapan ini bersifat opsional, tetapi bisa dilakukan jika diperlukan. Neraca saldo setelah penutupan bertujuan untuk memastikan bahwa semua saldo sudah benar dan seimbang.

11. Menyusun Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik digunakan untuk membalikkan akun yang telah dibuat dalam jurnal penyesuaian. Tujuannya adalah untuk mempermudah pencatatan transaksi berulang.

Pertanyaan Umum Seputar Siklus Akuntansi

Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan:
1. Apa perbedaan siklus akuntansi perusahaan dagang dan jasa?

Perbedaannya terletak pada akun dan transaksi khusus seperti persediaan dan HPP yang hanya ada di perusahaan dagang.

  1. Mengapa perlu dilakukan penyesuaian dalam siklus akuntansi?

    Penyesuaian diperlukan agar laporan keuangan mencerminkan kondisi sebenarnya.

  2. Kapan laporan keuangan disusun dalam siklus akuntansi?

    Laporan keuangan disusun setelah proses penyesuaian dan penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian.

Proses siklus akuntansi sangat penting untuk menjaga akurasi dan keandalan informasi keuangan. Dengan memahami tahapan-tahapan ini, perusahaan dapat lebih mudah dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan bisnis yang tepat.