Wisata Alam Subang: 6 Tempat Seru untuk Keluarga!

Destinasi Wisata Alam yang Cocok untuk Keluarga di Subang

Liburan bersama keluarga besar seringkali menjadi momen berharga yang penuh tawa dan kebersamaan. Apalagi jika destinasi yang dipilih menawarkan suasana alam yang segar, udara sejuk, dan fasilitas ramah anak. Subang, Jawa Barat, punya segudang pilihan wisata alam yang cocok untuk semua usia, mulai dari area camping, kebun teh, hingga taman bunga dan air terjun yang memukau. Berikut ini enam destinasi wisata alam di Subang yang tidak hanya menawarkan keindahan panorama, tapi juga fasilitas lengkap dan aktivitas seru untuk anak-anak maupun orang dewasa.

1. Wisata Alam Capolaga

Wisata Alam Capolaga berada di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lokasinya strategis, hanya sekitar 3 km dari Pemandian Air Panas Sari Ater dan sekitar 35 menit dari pusat Kecamatan Subang. Dari Bandung berjarak 45 km, sedangkan dari Jakarta sekitar 190 km melalui tol Sadang.

Tempat ini memiliki 11 spot camping ground yang unik, mulai dari di tengah hutan pinus, pinggir sungai, hingga dekat curug. Keamanan 24 jam membuatnya aman untuk keluarga, termasuk anak-anak. Untuk yang ingin kegiatan seru, tersedia outbound, flying fox, dan team building.

Penginapan juga tersedia, salah satunya Villa Kembar. Tiga air terjun utama—Curug Karembong, Curug Sawer, dan Curug Goa Badak—siap memanjakan mata pengunjung. Harga tiket camping sekitar Rp 40.000 per orang per malam, sedangkan tiket masuk area wisata berkisar Rp 15.000–17.000.

Selain berkemah, trekking di sekitar sungai dan bermain air di bawah curug menjadi aktivitas favorit. Udara segar pegunungan dan suasana tenang membuatnya cocok untuk mengisi liburan panjang.

2. Kebun Teh Ciater

Kebun Teh Ciater terletak di Kecamatan Ciater, Subang, tepat di lereng Gunung Tangkuban Perahu. Beberapa lokasi kebun teh yang terkenal antara lain Ciater Cagak, Kebun Teh Ciater-Subang, dan Kebun Teh Jalan Raya Cicadas.

Tempat ini punya spot foto Instagramable, termasuk jembatan gantung di tengah kebun teh. Ada juga warung dan restoran yang menyajikan hidangan khas lokal. Fasilitas lain meliputi area camping dan glamping, serta jalur trekking yang memanjakan pencinta alam.

Buka 24 jam, harga tiketnya sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000–7.000 per orang. Kebun teh ini bukan hanya tempat foto-foto, tapi juga lokasi yang pas untuk piknik keluarga sambil menikmati udara segar.

Bagi anak-anak, berjalan di jalur kebun teh atau bermain di area camping bisa menjadi pengalaman baru yang menyenangkan. Sementara orang dewasa bisa menikmati suasana tenang sambil menyeruput teh hangat.

3. Florawisata D Castello

Florawisata D Castello berlokasi di Desa Ciater, Subang, di kaki Gunung Tangkuban Perahu. Tempat ini dikenal dengan konsep taman bunga ala negeri dongeng dan kastil bergaya Eropa.

Tersedia lebih dari 100 spot foto, mulai dari taman bunga warna-warni hingga bangunan unik yang Instagramable. Wahana permainan anak seperti trampolin, istana balon, playground, dan kereta mini juga tersedia.

Dengan area seluas 10 hektar, pengunjung bisa menikmati pemandangan kebun teh dan perbukitan. Jam operasional hari biasa 08.00–17.00 WIB, akhir pekan 08.00–18.00 WIB. Harga tiket masuk Rp 30.000 di hari biasa dan Rp 40.000 saat akhir pekan.

Tempat ini cocok untuk semua usia, terutama keluarga yang ingin kombinasi wisata alam, foto estetik, dan wahana bermain anak. Sambil berkeliling, pengunjung bisa mampir ke restoran atau pusat oleh-oleh.

4. Bukit Pamoyanan

Bukit Pamoyanan terletak di Desa Kawungluwuk, Kecamatan Tanjungsiang, Subang. Dengan ketinggian sekitar 600 mdpl, tempat ini terkenal akan panorama sunrise dan lautan awan.

Area camping ground di puncaknya menawarkan pemandangan indah kota Subang di malam hari. Ada gardu pandang, dermaga kayu, gazebo, hingga spot foto perahu di ketinggian.

Untuk mencapai puncak, pengunjung melewati sekitar 700 anak tangga. Tiket masuknya Rp 20.000 per orang, dan tersedia penyewaan tenda mulai Rp 100.000. Fasilitas seperti mushola, toilet, dan warung makan tersedia di lokasi.

Bukit ini populer untuk kegiatan camping bersama keluarga besar. Anak-anak bisa belajar mencintai alam, sementara orang tua menikmati suasana damai pegunungan.

5. The Ranch Ciater

The Ranch Ciater berada di Desa Ciater, Subang, dikelilingi kebun teh dan perbukitan. Nuansanya ala peternakan koboi, lengkap dengan area berkuda dan spot foto khas.

Bagi anak-anak, Kiddy Farm menjadi daya tarik utama. Mereka bisa memberi makan kelinci, domba, dan hewan jinak lainnya. Wahana lain seperti ATV, flying fox, dan playground menambah keseruan.

Harga tiket masuk berkisar Rp 20.000–25.000, dengan jam operasional 09.00–20.00 WIB di hari kerja dan 08.00–20.00 WIB di akhir pekan. Restoran dengan pemandangan perbukitan menambah kenyamanan kunjungan.

Tempat ini cocok untuk wisata edukasi anak sekaligus hiburan keluarga. Sambil bermain, mereka juga bisa belajar tentang hewan dan kehidupan peternakan.

6. Curug Cijalu

Curug Cijalu berada di Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang, Subang, di kawasan cagar alam Gunung Burangrang. Air terjunnya setinggi 70 meter dengan panorama alam yang masih asri.

Untuk mencapainya, pengunjung menempuh trekking 300 meter dari area parkir. Jalurnya berbatu dan rindang, cocok untuk anak-anak dengan pengawasan orang tua. Tersedia area camping, gazebo, toilet, dan warung makan.

Menariknya, di lokasi ini juga ada Curug Putri yang lebih kecil tapi tidak kalah indah. Tiket masuk sekitar Rp 17.500 per orang, buka setiap hari dari pagi hingga sore.

Bermain air di bawah air terjun menjadi aktivitas favorit pengunjung. Anak-anak bisa bermain di tepian sungai yang dangkal, sementara orang dewasa menikmati keindahan alam.

Subang menawarkan banyak pilihan wisata alam yang ramah anak, mulai dari camping, kebun teh, taman bunga, bukit dengan sunrise indah, peternakan edukasi, hingga air terjun alami. Keenam destinasi di atas tidak hanya menyajikan keindahan alam, tapi juga pengalaman yang mempererat hubungan keluarga. Jadi, sudah siap mengatur agenda liburan keluarga besar Anda ke Subang?

Pentas Teater “Bunga Penutup Abad” Kembali Menggugah Rasa

Pementasan Bunga Penutup Abad Kembali Hadir di Jakarta

Setelah sukses diselenggarakan pada 2016, 2017, dan 2018, pementasan teater Bunga Penutup Abad kembali hadir untuk menyapa para penggemar sastra dan teater di tanah air. Dalam pementasan kali ini, yang merupakan produksi ke-88 dari Titimangsa, karya sastra klasik karya Pramoedya Ananta Toer kembali dibawakan dengan nuansa baru.

Pementasan ini akan digelar selama tiga hari, yaitu tanggal 29, 30, dan 31 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Ini menjadi bentuk komitmen dan dedikasi seluruh pemain serta tim pendukung dalam menghidupkan kisah-kisah yang terinspirasi dari novel-novel klasik Indonesia.

“Bunga Penutup Abad kembali hadir karena kerinduan para penikmat teater dan penggemar Pramoedya Ananta Toer. Kisah Nyai Ontosoroh, Minke, dan Annelies sangat berkesan di hati,” ujar Happy Salma, yang juga bertindak sebagai produser dalam pementasan ini.

Ia menambahkan bahwa karya-karya Pram memiliki nilai-nilai yang masih relevan hingga saat ini. “Mengangkatnya kembali ke panggung adalah cara kami merayakan dan mengingatkan kita semua untuk semakin mencintai bangsa ini,” tambahnya.

Pementasan Bunga Penutup Abad ini berasal dari dua buku pertama Tetralogi Buru, yaitu Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Tahun 2025 juga menjadi momen penting karena menandai 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer. Oleh karena itu, pementasan ini menjadi bagian dari rangkaian acara perayaan Seabad Pram.

“Kami bangga dapat kembali menjadi bagian dari pementasan Bunga Penutup Abad ini sejak awal hingga saat ini. Kami melihat bagaimana karya sastra Pram memiliki cerita dan karakter yang kuat dan sangat berkesan di hati penonton,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Cerita yang Menginspirasi

Bunga Penutup Abad menceritakan kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda. Nyai Ontosoroh khawatir dan mengirimkan pegawainya, Robert Jan Dapperste atau Panji Darman, untuk menjaga Annelies. Surat-surat yang dikirim oleh Panji Darman membuka kembali kenangan antara ketiganya.

Surat demi surat mengungkap kisah cinta, konflik, dan kehilangan yang terjadi antara Minke, Nyai Ontosoroh, dan Annelies. Di akhir cerita, Minke mendapatkan kabar bahwa Annelies meninggal di Belanda. Meski sedih, ia tetap melanjutkan studinya sebagai dokter sambil membawa lukisan potret Annelies yang diberi nama ‘Bunga Penutup Abad’.

Pemain dan Perbedaan dalam Pementasan

Karakter-karakter utama dalam pementasan ini akan diperankan oleh tokoh-tokoh ternama Indonesia. Happy Salma memainkan peran Nyai Ontosoroh, Reza Rahadian sebagai Minke, Chelsea Islan sebagai Annelies, Andrew Trigg sebagai Jean Marais, dan Sajani Arifin sebagai May Marais. Wawan Sofwan kembali menjadi sutradara sekaligus penulis naskah.

Dalam versi terbaru ini, naskah mengalami sedikit penyesuaian agar lebih segar dan mudah dipahami oleh penonton. Selain itu, skenografi panggung juga mengalami perkembangan teknis yang lebih modern.

“Ada kebaruan pada naskah kita. Ketika kembali menerima tugas sebagai sutradara, saya punya satu tawaran kepada produser, yaitu saya mau otak-atik lagi naskah untuk memperkuat struktur dramatiknya,” ujar Wawan Sofwan.

Perubahan juga terjadi dalam komposisi pemeranan. Misalnya, Nyai Ontosoroh yang sebelumnya diperankan oleh Marsha Timothy, kini diperankan oleh Happy Salma. Sementara itu, Jean Marais yang sebelumnya dimainkan oleh Lukman Sardi, kini digantikan oleh Andrew Trigg.

Harapan untuk Generasi Muda

Happy Salma berharap pementasan ini menjadi pengingat bagi generasi muda untuk terus mengapresiasi karya sastra Indonesia. “Dengan menonton Bunga Penutup Abad, kita semakin menghargai dan berempati kepada sesama manusia, serta semakin mencintai tanah air ini,” tutupnya.

Pementasan ini terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT Pertamina (Persero), Ciputra Artpreneur, BCA, Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta, Jeeves Indonesia, dan The Dharmawangsa. Selain itu, banyak media partner yang turut berkontribusi dalam menyebarkan informasi tentang pementasan ini.