Promo 17 Agustus 2025 Terlengkap, Mulai Makanan hingga Liburan

Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 sudah tidak lama lagi. Berbagai kalangan masyarakat menyambut dan merayakan hari besar ini dengan cara yang berbeda-beda. Banyak brand di berbagai sektor, termasuk makanan, minuman, hiburan, dan transportasi, turut serta dalam merayakan momen spesial ini dengan memberikan berbagai promo menarik.

Promo-promo yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari diskon, cashback, harga khusus, beli satu gratis satu, hingga hadiah produk gratis. Promo ini bisa diperoleh baik melalui pembelian secara online maupun offline. Berikut beberapa contoh promo yang tersedia:

Promo Makanan

  1. Roti’O

    Promo hanya Rp45 ribu untuk 4 roti dan Rp80 ribu untuk 8 roti. Berlaku di gerai tertentu serta platform GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

  2. Holland Bakery

    Diskon 20% untuk semua produk. Berlaku selama 17–18 Agustus 2025.

  3. Mister Donut

    Menu 1 lusin donut hanya Rp80 ribu dan minuman Rp8 ribu. Berlaku selama 15–17 Agustus 2025.

  4. PHD

    Beli 1 gratis 1 mulai dari Rp57,2 ribu. Berlaku untuk pengambilan langsung atau delivery.

  5. Sushi Tei

    Promo Merdeka hanya Rp45 ribu atau Rp80 ribu untuk menu best seller. Berlaku untuk dine in selama 15–17 Agustus 2025.

  6. Ayam Keprabon

    Gratis ayam geprek bagi pelanggan dengan nama “Agus”. Syaratnya adalah follow Instagram dan membagikan informasi promo.

  7. Wingstop

    Promo hanya Rp17.845 untuk wing chicken, nasi, dan minuman free refill. Berlaku hanya untuk dine in.

  8. Wizzmie

    Beli 1 gratis 1 untuk semua menu mi. Berlaku khusus 17 Agustus 2025.

  9. Mangkokku

    Diskon 45% untuk 45 orang pertama yang mengenakan pakaian merah dan putih. Berlaku di beberapa gerai.

  10. Puyo Desserts

    Beli 4 silky dessert, gratis 1. Berlaku selama 16–18 Agustus 2025.

Promo Minuman

  1. Fore Coffee

    Harga spesial Rp17 ribu untuk beberapa menu. Berlaku selama 17–18 Agustus 2025.

  2. Hop Hop Bubble Drink

    Beli 2 gelas hanya Rp45 ribu. Berlaku selama 16–18 Agustus 2025.

  3. Djournal

    Diskon dan harga spesial untuk beberapa menu. Berlaku selama 11–24 Agustus 2025.

  4. Chatime

    Es campur milk tea hanya Rp17 ribu. Berlaku untuk pembelian langsung.

  5. Ta Wan

    Diskon 50% untuk beberapa menu minuman. Berlaku selama 16–18 Agustus 2025.

  6. KOI The

    Combo minuman hanya Rp80 ribu. Berlaku selama 11–24 Agustus 2025.

Promo Hiburan dan Wisata

  1. TIX ID

    Tiket film Panggilan Dari Kubur hanya Rp17.845. Berlaku selama 14–18 Agustus 2025.

  2. KAI

    Diskon 20% untuk tiket kereta pada 17 Agustus 2025. Berlaku untuk KA komersial di Jawa dan Sumatra.

  3. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

    Tarif masuk hanya Rp17 ribu per orang. Berlaku selama 17–18 Agustus 2025.

  4. Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

    Diskon 80% untuk 80 orang pertama yang menggunakan pakaian bernuansa merah dan putih. Berlaku pada 17 Agustus 2025.

  5. BXSea Bintaro Jaya Oceanarium

    Diskon 50% untuk pengunjung dengan baju adat lengkap. Tiket gratis untuk pengunjung lahir pada 17 Agustus.

  6. Saloka Theme Park

    Diskon 45% untuk pengunjung dengan nama “Agus” dan gratis untuk pengunjung lahir pada 17 Agustus.

  7. Kebun Binatang Surabaya

    Tiket masuk gratis untuk pengunjung lahir tanggal 17, bernama Agus, dan lansia usia 60 tahun.

  8. Happy Puppy Karaoke

    Diskon 80% untuk room dan 17% untuk menu F&B. Berlaku khusus 17 Agustus 2025.

  9. Transportasi publik Jakarta

    Tarif Rp80 untuk layanan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta rute Velodrome-Pegangsaan Dua. Berlaku 17–18 Agustus 2025.

  10. Trans Jogja

    Tarif Rp80 dengan pembayaran QRIS. Kuota khusus pada 17–18 Agustus 2025.

  11. DAMRI

    Buy 1 Get 1 tiket bus AKAP. Berlaku untuk keberangkatan 17 Agustus hingga 17 September 2025.

Berbagai promo tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat dalam merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Setiap brand memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda, jadi pastikan untuk memperhatikan detailnya sebelum melakukan transaksi.

Inisiatif Jalur Sutra, Proyek Infrastruktur Tiongkok Global

Sejarah dan Perkembangan Belt and Road Initiative (BRI)

Belt and Road Initiative (BRI) adalah inisiatif infrastruktur global yang dipimpin oleh Tiongkok, bertujuan untuk memperkuat konektivitas antar negara di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin. Proyek ini mencakup pembangunan bandara, pelabuhan, jalan raya, jalur kereta api, serta jaringan telekomunikasi. BRI dirancang untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan kerja sama internasional. Meskipun ada berbagai pandangan mengenai dampaknya, BRI memberikan peluang besar dalam membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat.

BRI terdiri dari dua komponen utama: Jalur Sutra Darat dan Jalur Sutra Laut. Jalur Sutra Darat menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Eropa melalui jalur darat. Sementara itu, Jalur Sutra Laut menghubungkan Tiongkok dengan wilayah pesisir di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Timur melalui jalur laut. Beberapa proyek penting termasuk Koridor Ekonomi China-Pakistan, Koridor Ekonomi China-Mongolia-Rusia, serta Jembatan Darat Eurasia Baru.

Lebih dari 140 negara telah bergabung dengan BRI, termasuk beberapa anggota Uni Eropa. Tiongkok memberikan pinjaman hingga lebih dari 1 triliun dolar kepada negara-negara berkembang, menjadikannya salah satu kreditor terbesar di dunia. Inisiatif ini terus berkembang dan menawarkan peluang baru bagi negara-negara peserta.

Awal Mula dan Tujuan BRI

BRI diluncurkan pada tahun 2013 oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dalam kunjungan ke Kazakhstan pada bulan September 2013, ia meresmikan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra. Rencana ini bertujuan untuk menciptakan infrastruktur darat yang memperkuat hubungan regional. Inisiatif ini juga terinspirasi oleh Jalur Sutra kuno yang pernah menghubungkan Tiongkok dengan dunia barat.

Selain Jalur Sutra Darat, Xi Jinping juga memperkenalkan Jalur Sutra Maritim untuk meningkatkan hubungan laut antara Asia dan Afrika Timur. Awalnya, inisiatif ini dikenal sebagai One Belt, One Road, tetapi namanya diubah menjadi Belt and Road Initiative pada tahun 2015 agar lebih mencerminkan cakupannya yang lebih luas.

Dampak Ekonomi Global

Meskipun banyak proyek BRI dibangun oleh kontraktor Tiongkok, inisiatif ini telah menciptakan lebih dari 400.000 lapangan kerja di negara-negara tuan rumah. Selain itu, BRI membantu mengangkat lebih dari 40 juta orang keluar dari kemiskinan. Contoh nyata adalah Koridor Ekonomi China-Pakistan, yang memiliki investasi lebih dari 60 miliar dolar. Proyek ini melibatkan pembangunan jalan raya, jalur kereta api, dan pembangkit listrik tenaga surya pertama di Pakistan.

Proyek besar lainnya adalah fasilitas gas alam cair di Semenanjung Yamal Rusia, yang dikembangkan melalui kemitraan antara Tiongkok dan Rusia. Meskipun beberapa proyek masih belum selesai atau di bawah ekspektasi, Tiongkok menyatakan bahwa lebih dari 3.000 proyek telah berhasil diselesaikan di seluruh dunia.

Pada Oktober 2023, para pemimpin dan perwakilan dari berbagai negara berkumpul di Beijing untuk merayakan 10 tahun BRI. Di antara mereka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán. Pada awal 2020-an, Tiongkok berkomitmen sekitar 100 miliar dolar untuk proyek-proyek baru BRI.

Ambisi dan Visi Tiongkok

BRI mencerminkan ambisi ekonomi sekaligus visi global Tiongkok yang lebih luas. Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, Tiongkok semakin percaya diri dalam berperan di panggung dunia sambil memperluas kemitraan internasionalnya. Banyak yang memandang BRI bersama dengan strategi Made in China 2025 sebagai pilar utama pembangunan dan diplomasi Tiongkok.

Tiongkok juga berupaya memperkuat koneksi ekonomi global dengan kawasan baratnya, yang sebelumnya kurang berkembang. Memajukan pertumbuhan di Provinsi Xinjiang di bagian barat merupakan prioritas utama, di samping menciptakan stabilitas dan peluang. Selain itu, BRI mendukung kemitraan energi jangka panjang dengan Asia Tengah dan Timur Tengah melalui rute perdagangan yang aman dan andal.

Tantangan dan Pelajaran yang Didapat

Meskipun BRI menghadapi beberapa tantangan, inisiatif ini juga membuka peluang bagi negara-negara untuk meningkatkan infrastruktur melalui investasi yang signifikan. Tiongkok memandang proyek-proyek BRI sebagai kemitraan komersial, menawarkan pinjaman dengan suku bunga kompetitif dan mengharapkan pengembalian yang bertanggung jawab. Meskipun beberapa proyek menghadapi masalah transparansi dan biaya, pengalaman ini memberikan pelajaran berharga untuk meningkatkan kerja sama dan memastikan manfaat bersama di masa depan.

Pasca-pandemi COVID-19 dan konflik Rusia-Ukraina, banyak negara mitra BRI berpenghasilan rendah menghadapi tantangan keuangan. Hal ini menyoroti perlunya strategi ekonomi yang lebih tangguh. Di Pakistan, misalnya, impor infrastruktur CPEC yang besar mendorong penyesuaian ekonomi yang didukung oleh program IMF. Pengalaman Ghana dan Zambia dengan tingkat utang yang tinggi menawarkan peluang untuk mengeksplorasi pendekatan pembiayaan yang lebih berkelanjutan dalam kolaborasi BRI di masa mendatang.

Respons Amerika Serikat

Amerika Serikat telah aktif terlibat dengan kawasan Asia-Pasifik, menanggapi keprihatinan bersama dengan mempromosikan kolaborasi dan pembangunan. Sejak kebijakan Pivot to Asia di bawah pemerintahan Barack Obama, AS telah menginvestasikan miliaran dolar dan memperkuat hubungan diplomatik untuk mendukung infrastruktur dan kerja sama di negara-negara berpenghasilan rendah.

Di bawah Presiden Donald Trump, Undang-Undang BUILD menyederhanakan pembiayaan pembangunan dengan menggabungkan OPIC dengan beberapa bagian USAID ke dalam Development Finance Corporation, menciptakan portofolio senilai 60 miliar dolar untuk meningkatkan peluang investasi global. Beberapa pakar melihat potensi manfaat bagi Amerika Serikat dalam BRI, seperti proyek-proyek BRI dapat mencapai tujuan bersama dengan memajukan pembangunan infrastruktur di Asia Tengah.

Masa Depan BRI

Belt and Road Initiative mentransformasi koneksi global, menciptakan peluang baru bagi perdagangan, investasi, dan interaksi budaya. Dengan mendorong kerja sama antarnegara, inisiatif ini menjanjikan peningkatan kesejahteraan bersama dan ikatan timbal balik yang lebih kuat. Dengan semakin banyaknya negara yang bergabung, BRI dapat membantu membangun masa depan yang ditandai dengan persatuan dan peluang ekonomi yang lebih besar.