10 Maskapai Penerbangan Dunia dengan Pramugara Terbaik 2025

Daftar Maskapai Penerbangan Dunia dengan Awak Kabin Terbaik Tahun 2025

Skytrax mengumumkan daftar maskapai penerbangan dunia dengan awak kabin terbaik versi 2025. Penilaian dilakukan berdasarkan berbagai aspek layanan, mulai dari efisiensi dan ketelitian hingga kehangatan, antusiasme, dan keramahtamahan para staf. Berikut adalah daftar lengkapnya:

  1. Singapore Airlines

    Singapore Airlines tetap mempertahankan posisinya sebagai maskapai penerbangan dengan awak kabin terbaik. Maskapai ini dikenal dengan layanan kelas dunia yang selalu dijaga kualitasnya. Pelatihan untuk awak kabin berlangsung selama empat bulan dan mencakup berbagai aspek penting seperti pengetahuan produk, prosedur pelayanan, tata krama, kemampuan bahasa, serta pelatihan keselamatan dan darurat.

  2. ANA All Nippon Airways

    Di posisi kedua, ANA All Nippon Airways mempertahankan peringkatnya. Maskapai ini memiliki visi menjadi salah satu grup maskapai terdepan di pasar global. Program pengembangan sumber daya manusianya mencakup pelatihan sesuai jenjang karier, keterampilan bisnis, kepemimpinan, dan sistem rekrutmen terbuka.

  3. Cathay Pacific Airways

    Cathay Pacific Airways melonjak dari peringkat 5 pada tahun sebelumnya ke posisi 3. Para awak kabin dilatih untuk menerapkan nilai-nilai utama perusahaan, yaitu Thoughtful, Progressive, dan Can-do. Mereka juga dilatih dalam situasi darurat dan pelayanan pelanggan yang luar biasa.

  4. Garuda Indonesia

    Meskipun turun satu peringkat ke posisi 4, Garuda Indonesia tetap menjadi salah satu maskapai penerbangan dengan awak kabin terbaik. Sistem pelatihan mereka sudah berkualitas sejak tahun 1950-an dan fokus pada pengembangan instruktur, silabus, media, dan metodologi pengajaran.

  5. EVA Air

    EVA Air berada di posisi kelima. Mereka menggelar pelatihan dengan fasilitas simulasi nyata dan SOP yang ketat. Pelatihan ini mencakup pengoperasian peralatan darurat, penanganan situasi darurat, serta teknik profesional dalam pelayanan.

  6. Hainan Airlines

    Hainan Airlines berhasil mempertahankan posisinya di urutan keenam. Pelatihan bagi awak kabin berlangsung selama tiga bulan dan mencakup prosedur keselamatan, situasi darurat, layanan pelanggan, dan komunikasi.

  7. Japan Airlines

    Japan Airlines mempertahankan peringkatnya di posisi ketujuh. Program pelatihan awak kabin sangat ketat dan menganut budaya Jepang seperti Omotenashi (melayani dengan penuh perhatian), Mekubari (peka terhadap kebutuhan penumpang), dan Ichigo Ichie (menghargai setiap momen).

  8. Malaysia Airlines

    Malaysia Airlines naik dari peringkat 10 ke posisi 8. Maskapai ini menekankan kesiapan awak kabin dalam menghadapi situasi darurat dan memberikan kenyamanan bagi penumpang.

  9. STARLUX Airlines

    STARLUX Airlines membuat gebrakan besar dengan masuk ke posisi sembilan. Pelatihan awak kabin mereka sangat ketat dan mencakup pelatihan awal, evaluasi, dan program pengembangan berkelanjutan.

  10. Korean Air

    Korean Air naik dari peringkat 13 ke posisi sepuluh. Pelatihan awak kabin mencakup keselamatan, keamanan, dan layanan, serta program pendalaman budaya “Dive into K-style”.

Daftar ini menunjukkan bahwa banyak maskapai penerbangan global terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman bagi penumpang. Dari Singapore Airlines hingga Korean Air, setiap maskapai memiliki strategi unik dalam melatih awak kabin agar bisa memberikan layanan terbaik.

Pasar Mobil Listrik dan Dekarbonisasi PLN

Peran Sektor Otomotif dalam Mencapai Target Net Zero Emission

Sektor otomotif memainkan peran penting dalam mendukung visi pemerintah Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada tahun 2060. Sebagai negara yang telah berkomitmen dalam forum COP26 di Glasgow, Skotlandia, Indonesia sedang menyusun peta jalan jangka panjang yang jelas untuk mewujudkan tujuan ini.

Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 menjadi ajang penting dalam menampilkan kendaraan ramah lingkungan, khususnya mobil listrik (EV) dari berbagai merek dengan harga variatif. Contohnya adalah Jaecoo J5 EV yang dibanderol sekitar Rp350 juta, serta BYD Atto 1 dengan harga mulai dari Rp195 juta. Meski penjualan kendaraan listrik di acara ini mengalami penurunan, antusiasme masyarakat terlihat dari meningkatnya jumlah pengunjung GIIAS 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

Tren positif ini didukung oleh data laporan Tinjauan Penjualan Kendaraan Listrik dari PwC pada kuartal pertama 2025, yang mencatat pertumbuhan pasar kendaraan listrik (termasuk BEV, PHEV, dan kendaraan hibrida) sebesar 43,4% secara year-on-year. Penjualan EV di Indonesia pada periode tersebut mencapai 27.616 unit, meningkat signifikan dari 19.260 unit di kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Lukmanul Arsyad, Industry and Services Leader & Partner PwC Indonesia, menjelaskan bahwa segmen kendaraan listrik menjadi titik terang industri otomotif nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh tiga faktor utama: investasi asing langsung yang masuk ke sektor otomotif, kebijakan pajak yang menguntungkan, serta pembangunan infrastruktur pengisian daya yang semakin memadai.

Pangsa kendaraan listrik dari total penjualan kendaraan penumpang di Indonesia meningkat dari 9% pada 2023 menjadi 15% pada 2024, dan diproyeksikan mencapai 29% pada tahun 2030. Namun, untuk mengakselerasi transisi ini, pengembangan ekosistem kendaraan listrik secara terpadu dan komprehensif harus menjadi fokus utama.

Kehadiran Mobil Listrik Murah

Pabrikan mobil listrik asal China, BYD Indonesia, menjadi sorotan dengan peluncuran model city car baru mereka, BYD Atto 1, di GIIAS 2025. Harga mobil listrik ini menarik perhatian karena bersaing di level yang sama dengan mobil low cost green car (LCGC). BYD Atto 1 dibanderol mulai dari Rp195 juta untuk varian Dynamic, dan Rp235 juta untuk tipe Premium (OTR Jakarta).

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengungkapkan bahwa perusahaan sudah melakukan studi mendalam tentang pasar Indonesia selama dua tahun terakhir sebelum memperkenalkan produk-produknya. “Indonesia adalah negara setir kanan pertama di mana kami meluncurkan BYD Atto 1. Kami sangat peduli dengan perkembangan industri otomotif nasional,” ujar Eagle.

Keunggulan BYD terletak pada kepemilikan teknologi inti, mulai dari baterai, motor listrik, hingga semikonduktor, yang hampir seluruhnya diproduksi sendiri kecuali komponen seperti ban dan kaca. Hal ini memungkinkan BYD menetapkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas. Eagle pun mengaku terkejut dengan antusiasme pasar Indonesia terhadap harga yang terjangkau tersebut.

Tantangan Dekarbonisasi Transportasi

Meningkatnya antusiasme konsumen nasional terhadap EV menjadi momentum untuk meningkatkan kedalaman ekosistem kendaraan listrik nasional. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, menjelaskan bahwa dengan strategi yang tepat, transisi energi dan elektrifikasi sektor transportasi tidak hanya mempercepat dekarbonisasi ekonomi Indonesia, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan konsumsi listrik di masa depan.

“Sektor transportasi berbasis listrik memiliki potensi besar untuk meningkatkan konsumsi energi. Pemerintah dan PLN harus memperkuat ekosistem EV, termasuk membangun infrastruktur pengisian daya yang masif dan efisien,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/8/2025).

Data positif tren penjualan kendaraan listrik juga tercermin dari kinerja PT PLN (Persero). Pada semester I 2025, sektor rumah tangga menjadi kontributor utama dengan konsumsi listrik mencapai 67,14 terawatt hours (TWh), meningkat 5,13% year-on-year atau naik 3,27 TWh dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Konsumsi listrik di sektor ini menyumbang 43,14% dari total penjualan listrik nasional dan menjadi faktor utama PLN mencetak laba periode berjalan sebesar Rp6,64 triliun pada semester I 2025, meningkat 32,8% dari Rp5 triliun pada semester I 2024.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengapresiasi dukungan penuh pemerintah dan sinergi lintas lembaga sebagai kunci keberhasilan. “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah dan semua pihak yang terus mendukung PLN. Ini juga menjadi bukti keberhasilan Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi yang tercermin dari naiknya konsumsi listrik pelanggan,” ujar Darmawan.