Suara Merdu Lyodra Membuat Iklan SPayLater Lebih Berkesan

Lyodra Ginting dan Kehadirannya dalam Iklan SPayLater

Lyodra Ginting, penyanyi muda berbakat dengan suara emas yang telah mengukir nama di dunia musik Indonesia, kembali mencuri perhatian publik lewat penampilannya dalam iklan terbaru SPayLater. Dengan energi positif dan visual penuh warna, Lyodra berhasil memperkenalkan kampanye SPayLater dengan cara yang segar dan menarik. Iklan tersebut tidak hanya berisi promosi, tetapi juga memberikan hiburan yang menyenangkan bagi netizen.

Unggahan perdana iklan ini di akun Instagram resmi Lyodra dan YouTube Shopee Indonesia pada 25 Agustus 2025 langsung menjadi perbincangan hangat dan viral di media sosial. Dalam durasi 15 detik, Lyodra tampil dengan balutan dress berwarna oranye khas Shopee, ditambah visual modern dan adegan energik yang merepresentasikan gaya hidup digital generasi muda. Suara merdu Lyodra berpadu dengan musik catchy dan upbeat, menciptakan atmosfer positif sekaligus menyampaikan pesan utama kampanye: lebih mudah pakai SPayLater. Banyak penggemar memuji penampilannya yang terlihat semakin fresh dan mampu menghidupkan semangat belanja cerdas dengan SPayLater.

Beberapa jam setelah dirilis, iklan ini langsung menjadi bahan obrolan seru di media sosial. Warganet memuji penampilan Lyodra yang ceria dan menilai SPayLater sukses menghadirkan konsep iklan yang fresh dan kreatif. Beberapa komentar antara lain:

  • “Wajib pakai spaylater lah karena ada Lily ????????”
  • “Lili lucu iklannya????????????”
  • “Wah wah orange heart for youu ????????”
  • “Cuuu bangettt pengen langsung checkout ????????”
  • “Waduh d kasih high note ????”

Bersamaan dengan kolaborasi spesial bersama Lyodra, SPayLater juga menghadirkan kampanye SPayLater Super Festival yang berlangsung mulai 25 Agustus hingga 24 September 2025. Kampanye ini siap memanjakan pengguna dengan promo-promo seru yang membuat belanja online makin mudah dan untung. Selama periode ini, pengguna bisa mendapatkan Bonus Aktivasi 500RB, nikmati Cicilan 0 persen s/d 12 bulan, serta tanpa biaya tersembunyi untuk setiap transaksi. Pengguna juga bisa ikut serunya Flash Sale 9RB Setiap Rabu di Shopee dengan SPayLater. Semua bisa dinikmati dengan proses aktivasi yang jauh lebih mudah dan cepat langsung lewat aplikasi Shopee.

Karier Lyodra yang Mengagumkan

Lyodra, yang kini berusia 22 tahun, dikenal sebagai salah satu penyanyi pop Indonesia paling bersinar dengan suara soprano jernih dan karakter vokal yang khas. Namanya mulai meroket setelah berhasil menjuarai Indonesian Idol musim ke-10 pada tahun 2020 ketika usianya baru menginjak 16 tahun, menjadikannya salah satu pemenang termuda sepanjang sejarah ajang tersebut. Sejak saat itu, Lyodra tidak hanya menancapkan eksistensinya di industri musik Tanah Air, tetapi juga mencatat prestasi di kancah internasional, termasuk meraih penghargaan di kompetisi Sanremo Junior di Italia.

Karier musiknya terus menanjak lewat deretan album, single populer, hingga kolaborasi dengan musisi-musisi ternama. Salah satu karya yang paling ikonik adalah duet bersama Andi Rianto dalam lagu “Sang Dewi”, sebuah mahakarya yang memperlihatkan kematangan vokal dan penghayatan mendalam, sekaligus menegaskan posisinya sebagai penyanyi papan atas Indonesia. Popularitasnya semakin kokoh berkat lagu-lagu hits seperti Pesan Terakhir dan Tak Selamanya, yang sukses mendominasi tangga musik nasional serta diputar jutaan kali di berbagai platform digital.

Persona Lyodra yang Menarik

Di balik pencapaian yang luar biasa, persona Lyodra yang hangat, rendah hati, dan penuh penghayatan membuatnya istimewa di mata penggemar. Ia mampu membangun kedekatan emosional, baik melalui penampilannya di atas panggung maupun interaksi keseharian lewat media sosial. Karakter inilah yang membuatnya sangat cocok disandingkan dengan iklan SPayLater Super Festival terbaru. Dalam kampanye tersebut, Lyodra tidak hanya menghadirkan visual ceria yang segar, tetapi juga menunjukkan kekuatan suara emasnya yang mampu menyampaikan energi positif dan semangat baru kepada audiens. Kehadirannya membuat iklan ini terasa lebih hidup dan menghibur.

Kehadiran Lyodra di kampanye ini menunjukkan bahwa SPayLater adalah partner belanja cerdas yang selalu siap mendukung gaya hidup modern. Dengan cicilan fleksibel, promo menarik, dan pengalaman belanja yang aman serta menyenangkan, SPayLater menjadi semakin dekat dengan generasi muda. Lewat kolaborasi bersama figur inspiratif seperti Lyodra, SPayLater hadir sebagai solusi keuangan inovatif yang penuh energi positif. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://shopee.co.id/m/spaylater-campaign-2025!

Elon Musk Tuntut Apple dan OpenAI, Tuduh Hambat Persaingan Chatbot AI

Musk Menggugat Apple dan OpenAI atas Dugaan Monopoli di Dunia AI

Elon Musk, pendiri perusahaan teknologi X dan xAI, mengajukan gugatan hukum terhadap Apple Inc. dan OpenAI. Gugatan ini dilakukan dengan tuduhan bahwa kedua perusahaan tersebut memberikan perlakuan tidak adil kepada perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang dimiliki Musk, serta menghambat persaingan dalam industri AI.

Gugatan yang diajukan pada Senin (25/8/2025) di pengadilan federal Fort Worth, Texas, menuntut ganti rugi miliaran dolar. Musk menilai bahwa keputusan Apple untuk mengintegrasikan OpenAI ke dalam sistem operasi iPhone menghambat pertumbuhan dan inovasi di sektor AI. Menurutnya, tindakan tersebut juga merugikan konsumen karena membatasi pilihan mereka dalam menggunakan layanan chatbot.

Dalam gugatan, tim hukum Musk menyatakan bahwa kesepakatan eksklusif antara Apple dan OpenAI membuat ChatGPT menjadi satu-satunya chatbot AI generatif yang terintegrasi di iPhone. Hal ini dinilai membuka jalan bagi monopoli dan menghalangi pengembang lain seperti X dan xAI untuk bersaing.

“Perilaku Apple menghambat pertumbuhan AI dan super apps dengan cara membiarkan OpenAI mempertahankan monopoli serta menekan inovasi dan investasi di chatbot AI generatif yang berpotensi berkembang menjadi super apps pengganti fungsi iPhone,” tulis isi gugatan Musk.

Selain menuntut ganti rugi finansial, gugatan Musk juga meminta pengadilan memerintahkan Apple dan OpenAI menghentikan apa yang disebut sebagai kesepakatan ilegal. Musk menuduh bahwa Apple membuat aplikasi selain ChatGPT sulit untuk menembus peringkat teratas App Store, yang sering menjadi sorotan global bagi pengembang aplikasi.

Kasus ini diperkirakan akan menjadi pertarungan hukum besar antara orang terkaya di dunia dan salah satu perusahaan dengan valuasi tertinggi di pasar global. Apple dan OpenAI diketahui menjalin kemitraan AI dalam seri iPhone terbaru. Musk memiliki perseteruan panjang dengan CEO OpenAI Sam Altman sejak keduanya berpisah setelah mendirikan OpenAI bersama sekitar satu dekade lalu.

“Pengajuan gugatan terbaru ini sejalan dengan pola pelecehan yang terus dilakukan Musk,” kata juru bicara OpenAI dalam pernyataan resminya.

Sampai saat ini, Apple belum memberikan komentar terkait gugatan Musk tersebut. Namun, Apple sebelumnya sering berhadapan dengan regulator di berbagai negara terkait tuduhan bahwa App Store mematikan persaingan aplikasi di ponsel pintar. Perusahaan iPhone itu juga terlibat sengketa hukum selama lima tahun dengan Epic Games, pembuat gim Fortnite, terkait dominasi App Store.

Beberapa tuduhan Musk meniru argumen gugatan Departemen Kehakiman AS terhadap Apple. Pada Maret 2023, pemerintah AS menggugat Apple di pengadilan federal New Jersey dengan tuduhan memonopoli pasar ponsel pintar dengan cara memblokir akses pesaing terhadap perangkat keras dan fitur perangkat lunaknya. Menurut gugatan pemerintah, Apple menggunakan kontrol distribusi aplikasi untuk menghambat inovasi yang bisa mempermudah konsumen berpindah ponsel, termasuk dengan memblokir “super apps.”

Musk juga menuding Apple melakukan praktik serupa yang menghambat pertumbuhan aplikasi serba ada seperti X. Apple sendiri pada tahun lalu mengumumkan kerja sama dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Apple Intelligence di iPhone. Dalam kesaksiannya pada Mei lalu, Eddy Cue, Wakil Presiden Senior Apple untuk Layanan, menyebut kesepakatan itu tidak eksklusif dan Apple bisa mengintegrasikan aplikasi AI lain bila menginginkannya.

Gugatan Musk ini muncul setelah pada 11 Agustus dia melontarkan kritik di media sosial, mempertanyakan apakah Apple bermain politik dengan tidak menyoroti produk-produknya. Apple menegaskan App Store dirancang adil dan bebas bias. Altman merespons unggahan Musk dengan menyindir cara Musk mengelola X, yang dinilainya digunakan untuk kepentingan pribadi.