6 Karakter MCU yang Berubah Total di Tahun 2025, Siapa Mereka?

Perubahan Besar yang Mengubah Dunia MCU pada Tahun 2025

Marvel Cinematic Universe (MCU) terus berkembang pesat, dan tahun 2025 menjadi momen penting bagi banyak karakter. Banyak dari mereka mengalami transformasi besar yang tidak terduga, baik itu perubahan positif maupun negatif. Dari tokoh sampingan hingga tokoh utama, semua memiliki peran masing-masing dalam dinamika dunia MCU.

Thunderbolt Ross: Dari Pejabat Menjadi Red Hulk

Dulunya, Thunderbolt Ross hanya seorang pejabat pemerintah yang keras kepala dan sering dianggap sebagai penghalang bagi para superhero. Namun, pada tahun 2025, ia mengalami perubahan drastis. Ross kini menjadi Presiden Amerika Serikat dan juga bertransformasi menjadi Red Hulk. Transformasi ini telah lama dirumorkan, dan akhirnya terwujud dalam film-film MCU terbaru.

Sayangnya, kekuatan Red Hulk justru membuat Ross kehilangan kendali. Amukannya menyebabkan kerusakan besar, sehingga ia ditangkap dan dipenjara. Meski demikian, Ross selamat dari semua itu, yang berarti kemungkinan besar ia akan kembali suatu saat nanti.

Bucky Barnes: Dari Mantan Pembunuh Menjadi Pemimpin Tim

Bucky Barnes, dulu dikenal sebagai mantan pembunuh yang dihantui trauma masa lalu, kini menemukan tujuan hidupnya. Pada tahun 2025, ia resmi bergabung dengan tim superhero aktif Thunderbolts. Proses pemulihannya sudah terlihat sejak serial The Falcon and the Winter Soldier, tetapi kini Bucky benar-benar kembali ke lapangan.

Ia bukan lagi sosok penyendiri atau mantan pembunuh yang tidak stabil. Kini, Bucky memimpin misi, berperan dalam dinamika tim, bahkan menjabat sebagai anggota Kongres AS. Perubahan ini membuktikan bahwa ia telah berkembang menjadi salah satu karakter MCU yang paling matang dan bisa diandalkan.

Valentina Allegra de Fontaine: Keberhasilan di Balik Layar

Valentina Allegra de Fontaine dulu hanya muncul sesekali, tetapi kini ia menjadi sosok penting di balik layar. Ia seperti versi baru dari Nick Fury, tapi dengan gaya yang lebih kelam dan manipulatif. Pada tahun 2025, Val menjadi dalang di balik pembentukan Thunderbolts dan menyebut mereka sebagai New Avengers.

Berbeda dengan Fury yang setia pada aturan SHIELD, Val lebih suka bermain di wilayah abu-abu. Ia terlibat dalam berbagai intrik politik dan strategi global, serta muncul dalam banyak film dan serial. Kini, Val menjadi kekuatan besar di balik banyak peristiwa, yang menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam MCU.

Yelena Belova: Pemimpin Baru untuk Generasi Avengers

Yelena Belova dulunya dikenal sebagai pembunuh bayaran yang penuh luka emosional. Namun, pada tahun 2025, ia mengalami perubahan besar yang tidak terduga. Ia kini memimpin generasi baru Avengers, yang dikenal sebagai New Avengers.

Setelah terbentuknya New Avengers dalam Thunderbolts, Yelena tampil sebagai pemimpin utama. Ia bukan lagi sosok penyendiri, melainkan perempuan tangguh yang memahami makna pengorbanan dan pentingnya diplomasi. Kepemimpinan Yelena membawa angin segar ke dalam dunia Avengers, dan ia menjadi sosok yang berani, tegas, serta tanpa basa-basi.

Joaquin Torres: Dari Teknisi Militer Menjadi Pahlawan Utama

Joaquin Torres pertama kali muncul sebagai teknisi militer yang membantu Sam Wilson dalam serial The Falcon and the Winter Soldier. Kini, ia resmi mengambil alih peran Falcon pada tahun 2025. Perubahan besar ini terjadi dalam film Captain America: Brave New World.

Torres tidak hanya memakai sayap, tetapi juga identitas sebagai superhero. Perjalanan dari sekadar pendukung menjadi pahlawan utama mencerminkan langkah MCU untuk memberi panggung lebih luas bagi karakter baru. Dengan kepribadiannya yang ceria dan lincah, Torres memberikan warna baru pada sosok Falcon.

Taskmaster: Akhir Tragis Seorang Prajurit

Taskmaster, yang bernama asli Antonia Dreykov, akhirnya mencapai titik akhir dalam perjalanannya di MCU pada tahun 2025. Dulu, ia adalah prajurit dingin yang dikendalikan pikirannya. Setelah dibebaskan oleh Natasha Romanoff, ia mulai membangun hidup baru, meski masa lalunya masih membekas.

Setelah bergabung dengan kelompok Thunderbolts atas rekrutmen Valentina, Taskmaster akhirnya dibunuh oleh Ava Starr dalam pertempuran yang terjadi sebelum tim resmi terbentuk. Kematian ini cepat, brutal, dan tak terduga, menjadikannya salah satu momen paling menyedihkan dalam perjalanan MCU beberapa tahun terakhir.

Perubahan yang dialami para karakter MCU pada tahun 2025 menunjukkan betapa dinamisnya dunia Marvel. Semua perjalanan, baik penuh kemenangan maupun kehilangan, memperkaya narasi keseluruhan dan membuka jalan untuk era baru para superhero. MCU yang terus bergerak maju dan bertransformasi ini hanyalah awal dari cerita-cerita besar yang akan datang.

Hotel di Mataram Kehilangan Arahan, Tiba-Tiba Diminta Royalti Musik

Hotel di Mataram Kaget Dengan Tagihan Royalti Musik

Sejumlah hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat kaget harus berurusan dengan tagihan royalti musik dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Berdasarkan catatan Asosiasi Hotel Mataram (AHM), sebanyak 15 dari 30 anggota menerima formulir aplikasi royalti musik dari LMKN. Wakil Ketua AHM, I Made Agus Ariana, menyampaikan bahwa ini belum berupa tagihan, tetapi pihak hotel diminta mengisi formulir yang mereka kirim dengan kisaran tarif royalti mulai dari Rp 2 juta per tahun.

Agus menegaskan bahwa para hotel bingung dengan situasi ini karena tidak ada upaya sosialisasi sebelumnya. Dalam surat tersebut, terdapat informasi bahwa fasilitas hotel seperti ruang tunggu, ruang utama, kafe, restoran, spa, pusat kebugaran, pusat bisnis, kolam renang, ruang bermain anak, salon, gerai atau toko, serta lift termasuk dalam perhitungan royalti musik. Detail aturan ini juga tertulis dalam SK Kementerian Hukum dan Ham Nomor HKI.2-OT.03.01-02 Tahun 2016, MOU Nomor 001/LMKN-MOU/XI-2016 dan Nomor: 009/MOU/BPP-PHRI.XVII/11/2016 Tentang Tarif Royalti untuk Hotel dan Fasilitas Hotel.

Pembayaran royalti musik akan dilakukan setelah LMKN mengirimkan penagihan berdasarkan formulir yang diisi pihak hotel. Surat yang ditandatangani oleh Ketua Sentra Lisensi Musik Indonesia (SELMI) Jusak Irwan Sutiono menyatakan bahwa kegiatan yang Bapak/Ibu selenggarakan akan memperdengarkan karya lagu dan musik yang harus memiliki lisensi pengumuman musik dari LMKN.

Masalah TV di Kamar Hotel

Beredar kabar bahwa sejumlah hotel di Kota Mataram juga mendapat tagihan royalti musik karena fasilitas televisi (TV) di kamar hotel. Agus meluruskan bahwa kabar ini bermula saat salah satu staf hotel di Mataram menghubungi perwakilan (PIC) LMKN. Mereka bertanya apa yang terjadi bila lobi maupun restoran hotel tidak memutar musik apa pun.

Lembaga tersebut mengatakan, nanti kalau di kamar ada TV-nya terus tamu memutar lagu di TV ya kena (royalti). Pihak hotel mempertanyakan aturan tersebut karena tidak tertulis dalam Keputusan LMKN Nomor 20160527H/LMKN-Pleno/Tarif Royalti/2016 Tentang Tarif Royalti untuk Hotel dan Fasilitas Hotel bahwa penggunaan TV termasuk di dalamnya.

Tarif Royalti Musik di Hotel

Berdasarkan formulir royalti musik hotel yang dikirim LMKN, terdapat kolom data pemohon dan biaya lisensi yang perlu diisi oleh pihak hotel. Biaya lisensi musik di hotel ditetapkan berdasarkan jumlah kamar dan bintang hotel tersebut yang akan ditagih per tahun, dengan rincian sebagai berikut:

  • Hotel berbintang:
    • Hotel dengan 1-50 kamar dikenakan tarif royalti musik Rp 2 juta per tahun
    • Hotel dengan 51-100 kamar dikenakan tarif royalti musik Rp 4 juta per tahun
    • Hotel dengan 101-150 kamar dikenakan tarif royalti musik Rp 6 juta per tahun
    • Hotel dengan 151-200 kamar dikenakan tarif royalti musik Rp 8 juta per tahun
    • Hotel dengan total > 200 kamar dikenakan tarif royalti musik Rp 12 juta per tahun
  • Hotel nonbintang:
    • Hotel dengan jumlah kamar lebih dari 60 dikenakan tarif royalti musik Rp 1 juta per tahun
  • Resor, hotel eksklusif, dan hotel butik:
    • Dikenakan tarif royalti musik sebesar Rp 16 juta per tahun tanpa minimum jumlah kamar

Hotel Mau Bayar Royalti Musik, Asal…

Saat ditanya mengenai pembayaran royalti musik, Agus mengatakan, pihak hotel tidak keberatan memasukkan biaya ini dalam komponen yang harus dibayar. Namun, minimnya edukasi dan sosialisasi dari LMKN menjadi pertimbangan hotel untuk mengisi formulir royalti tersebut. Belum lagi, bisnis perhotelan saat ini sedang lesu, khususnya di kawasan NTB. Setelah diterpa pandemi Covid-19, hotel-hotel juga harus menghadapi dampak efisiensi anggaran pemerintah yang cukup besar.

IHGMA Keberatan dengan Penagihan Royalti Musik

Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) atau Asosiasi General Manager hotel di Indonesia, juga menyatakan keberatan terkait penagihan royalti musik ke hotel. Ketua Bidang Hukum IHGMA Erick Herlangga mengatakan, perlindungan hak cipta adalah bagian penting dari ekosistem industri kreatif, sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2021. Namun, ia menilai bahwa pelaksanaan aturan ini harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, proporsionalitas, dan komunikasi yang efektif dengan para pelaku usaha.

PHRI NTB Minta Sosialisasi dari LMKN

Dihubungi terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini, juga sepakat dengan AHM dan IHGMA. Menurut Wolini, LMKN seharusnya melakukan sosialisasi terkait tarif royalti musik di hotel, sebelum mengirimkan formulir royalti kepada pihak hotel. Situasi ekonomi saat ini tidak baik-baik saja. Pasca kabar royalti musik di kafe, restoran, dan hotel ramai diberitakan, sebagian hotel di NTB memilih menyetop putar musik di tempatnya. Ia menyayangkan aturan yang berhubungan dengan jumlah uang tidak sedikit, tidak dibarengi dengan edukasi skema pembayaran yang mendetail.