5 Susunan Upacara Pramuka 2025 Sesuai Panduan

Peringatan Hari Pramuka 2025: Susunan Upacara dan Kegiatan yang Harus Diketahui

Hari Pramuka, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 14 Agustus, merupakan momen penting untuk mengingatkan kembali peran Gerakan Pramuka dalam membentuk generasi muda yang berintegritas dan disiplin. Tahun ini, peringatan Hari Pramuka akan jatuh pada hari Kamis, 14 Agustus 2025, dan menjadi peringatan ke-64 sejak gerakan ini diperkenalkan secara resmi di Indonesia.

Pada peringatan ini, biasanya dilaksanakan berbagai kegiatan yang mencerminkan semangat dan nilai-nilai kepramukaan. Salah satu acara utama adalah upacara bendera, yang memiliki susunan tertentu sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Berikut ini adalah contoh susunan upacara yang bisa menjadi referensi untuk memperingati Hari Pramuka tahun ini.

Susunan Upacara Hari Pramuka 2025

Berikut adalah beberapa contoh susunan upacara yang dapat digunakan sebagai panduan:

1. Susunan Umum

  • Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
  • Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.
  • Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
  • Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap dimulai.
  • Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan bendera dengan tali.
  • Setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas mengatakan: “Bendera siap”.
  • Pemimpin Upacara memberi aba-aba: “Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”, dan semua peserta upacara memberi hormat sampai bendera tiba di puncak tiang.
  • Pengibaran bendera diiringi lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau kelompok vokal.
  • Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba: “Tegak ….. grak”.
  • Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah, memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih, dan kembali ke tempat semula.
  • Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
  • Pembacaan teks Pancasila.
  • Amanat Pembina Upacara.
  • Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.
  • Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
  • Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
  • Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.

2. Susunan Khusus untuk Tingkat Penegak

  • Pembina upacara memasuki lapangan dan peserta siap dalam barisan.
  • Penghormatan kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin barisan.
  • Sesi laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara.
  • Pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu “Indonesia Raya”.
  • Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara.
  • Pengucapan Trisatya dan Dasa Darma Pramuka oleh seluruh peserta.
  • Amanat pembina upacara yang berisi pesan, motivasi, atau pengarahan terkait kegiatan.
  • Pengumuman atau informasi penting dari panitia atau pembina.
  • Menyanyikan lagu kepramukaan (bisa dilaksanakan, bisa tidak. Silakan tentukan sesuai acara).
  • Doa penutup dipimpin oleh petugas.
  • Penghormatan kepada pembina upacara.
  • Pembina upacara meninggalkan lapangan dan peserta dibubarkan.

3. Susunan Upacara dengan Penyematan Tanda Penghargaan

  • Panitia dan peserta upacara bersiap di lapangan.
  • Pembina upacara tiba di lokasi upacara.
  • Pemimpin upacara memasuki tempat upacara.
  • Pembina upacara menuju mimbar kehormatan.
  • Penghormatan kepada Pembina Upacara.
  • Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina.
  • Pengibaran Bendera Merah Putih.
  • Mengheningkan cipta dipimpin Pembina Upacara.
  • Pengucapan Pancasila.
  • Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Pengucapan Dasa Darma Pramuka.
  • Pengucapan Tri Satya Pramuka.
  • Persiapan dan penyematan tanda penghargaan Pramuka.
  • Penyematan tanda penghargaan oleh Pembina.
  • Amanat Pembina Upacara.
  • Menyanyikan Hymne Satya Darma Pramuka.
  • Laporan penutup dari Pemimpin Upacara.
  • Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
  • Pemimpin Upacara membubarkan barisan.
  • Upacara selesai.

Tips Tambahan dalam Pelaksanaan Upacara

  • Peserta upacara diwajibkan mengenakan seragam Pramuka upacara (PDH) untuk anggota dewasa dan seragam Pramuka harian (PDU) untuk peserta didik.
  • Pastikan semua prosesi berjalan sesuai dengan aturan dan protokol yang ditetapkan.
  • Libatkan seluruh peserta dalam setiap tahapan upacara agar suasana tetap khidmat dan penuh makna.

Dengan melaksanakan upacara yang terstruktur dan penuh makna, Hari Pramuka 2025 akan menjadi momen yang bermakna bagi seluruh peserta, baik itu anggota pramuka maupun masyarakat umum.

Film Animasi Merah Putih Satu untuk Semua Dibuat dengan Dana Gotong Royong Rp10-15 Miliar

Semangat Gotong Royong Membentuk Film Animasi Merah Putih One For All

Sutradara sekaligus produser film animasi Merah Putih One For All, Endiarto, menegaskan bahwa karya terbarunya lahir bukan dari modal uang tunai. Ia menekankan bahwa film animasi ini bisa hadir berkat semangat gotong royong para kru dan talent yang terlibat dalam proses pembuatannya.

Endiarto menyebut bahwa jika seluruh kontribusi tersebut dinilai dalam bentuk rupiah, nilainya bisa mencapai Rp10-15 miliar. “Kita memulainya dengan komitmen gotong royong, bukan duit tapi usaha masing-masing. Kalau ditanya modalnya apa? Ya bukan uang tapi effort kami, potensi dan talenta,” katanya saat mampir ke acara Si Paling Seleb.

“Ada animator, ada dubber, dan talent, semua nggak ada yang diberikan uang. Kalau dinilai, itu bisa 10-15 miliar toh?” tambahnya. Pernyataan ini juga menjadi klarifikasi atas kabar yang sempat beredar bahwa film Merah Putih One For All mendapatkan pendanaan pemerintah sebesar Rp6-7 miliar.

Endiarto mengaku kaget saat mendengar isu tersebut karena menurutnya kabar tersebut terlalu liar berkembang di media sosial. “Kaget udah pasti, wah ada uang segini enak banget, nggak usah makan nasi goreng Rp15 ribu, kita makan fast food dong,” ucapnya. “Kami menyadari bahwa ini selentingan kabar yang kemudian terkompilasi jadi sebesar ini.”

Endiarto kemudian menjelaskan alasan rekannya Toto Soegriwo sempat berucap soal angka 6-7 miliar saat ditanya oleh netizen. “Kan kita nggak ada budget, jadi (dia) bingung jelasin. Akhirnya diberikan definisi angka itu berdasarkan kontribusi tim,” bebernya. “Kalau diakumulasi dari awal sampai akhir, nilainya bisa 6 bisa 7 miliar, bahkan lebih,” terang Endiarto.

Meski tanpa dana segar, ia menegaskan proses produksi berjalan karena adanya komitmen bersama. “Modal kami adalah gotong royong. Itu yang bikin film ini bisa selesai,” tuturnya.

Tujuh Fakta Menarik tentang Film Merah Putih One For All

Berikut tujuh fakta menarik tentang film animasi Merah Putih: One For All yang tengah menjadi sorotan:

  1. Usung Tema Kebangsaan dan Persatuan Anak-anak Nusantara

    Film ini mengisahkan petualangan delapan anak dari berbagai latar budaya, yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan etnis Tionghoa yang tergabung dalam “Tim Merah Putih”. Mereka bersatu untuk mencari dan menyelamatkan bendera pusaka tiga hari sebelum upacara kemerdekaan 17 Agustus.

  2. Debut Animasi Layar Lebar oleh Perfiki Kreasindo

    Film animasi ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo yang merupakan bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Merah Putih: One For All disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari. Mereka juga terlibat dalam penulisan skenario, bersama dengan produser Toto Soegriwo dan produser eksekutif Sonny Pudjisasono.

  3. Diproduksi Anggaran yang Cukup Besar

    Proses produksi dimulai sekitar Juni 2025 dan rampung dalam waktu sekitar dua bulan menjelang penayangan. Film ini kabarnya menelan biaya produksi sebesar Rp 6,7 miliar. Angka tersebut tergolong cukup besar untuk proyek animasi lokal.

  4. Penayangan Strategis Menjelang HUT ke-80 RI

    Merah Putih: One For All akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 14 Agustus 2025. Pemilihan tanggal ini sengaja agar berdekatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

  5. Menuai Kontroversi karena Kualitas

    Animasi Trailer film ini menuai kritik tajam dari netizen yang menyoroti kualitas animasi yang dirasa kaku dan kurang matang. Alhasil, film ini dibanding-bandingkan dengan beberapa animasi lokal lain seperti Jumbo. Sutradara Jumbo, Ryan Adriandhy, pun angkat suara menyindir eksekusi film ini yang dianggap terburu-buru dan kurang serius.

  6. Dugaan Penggunaan Aset Beli dari Marketplace

    Konten kreator YouTube Yono Jambul menemukan sejumlah aset film dibeli dari marketplace seperti Daz3D, termasuk latar “Street of Mumbai” yang dinilai tidak mencerminkan nuansa lokal Indonesia.

  7. Perbandingan dengan Demon Slayer dan Jumbo

    Warganet membandingkan film ini dengan Demon Slayer dan animasi lokal Jumbo. Demon Slayer disebut hanya menghabiskan sekitar Rp 1,8 miliar per episode namun menghadirkan kualitas kelas dunia, sementara Jumbo dinilai berhasil mengangkat standar animasi Indonesia.

Selain itu, website resmi Perfiki Kreasindo tidak dapat diakses dan menampilkan error “403 Forbidden”. Situs resminya yang memunculkan error 404 saat dicari publik, seolah produksi ini sengaja ingin membatasi informasi atau memang belum siap diungkap seutuhnya.