Kasus Roblox Mengancam Diblokir di Indonesia

Pemerintah Pertimbangkan Blokir Roblox Jika Terbukti Berbahaya

Roblox adalah sebuah pengalaman bermain game multi-pemain yang dirancang untuk anak-anak dan remaja. Namun, platform ini juga menjadi tempat bagi para pengembang atau developer untuk menciptakan permainan mereka sendiri. Dengan jumlah pengguna yang sangat besar, Roblox tidak hanya sekadar game, tetapi juga menjadi ruang digital yang memengaruhi perilaku dan pikiran generasi muda.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah membuka kemungkinan untuk memblokir game yang mengandung unsur kekerasan jika terbukti berdampak negatif terhadap perilaku generasi muda. Hal ini merespons pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti yang melarang siswa SD bermain gim Roblox karena dinilai berisi adegan kekerasan. Menurut Prasetyo, jika ditemukan bukti adanya konten yang merusak, pemerintah akan mempertimbangkan pemblokiran.

Pemerintah menegaskan bahwa perhatian mereka tidak hanya terfokus pada satu platform tertentu, tetapi juga pada seluruh bentuk konten digital yang bisa membentuk perilaku menyimpang pada anak-anak dan remaja. Termasuk dalam lingkup ini adalah game, siaran televisi, media sosial, hingga berita di media arus utama. Upaya melindungi generasi muda dari konten negatif merupakan tanggung jawab bersama, baik secara moral, etik, maupun sosial.

Kasus-Kasus Terkait Roblox yang Mengkhawatirkan

Sejumlah insiden telah dilaporkan terkait penggunaan Roblox, yang semakin meningkatkan kekhawatiran publik. Berikut beberapa kasus yang pernah terjadi:

Simulasi Kekerasan dalam Gim

Pusat Kajian Ekstremisme ADL (COE) menemukan adanya kelompok di Roblox yang membuat konten sangat mengganggu. Salah satunya adalah Active Shooter Studios (A.S.S.), yang menciptakan peta permainan yang meniru penembakan massal nyata seperti tragedi di Columbine, Uvalde, dan Parkland. Kelompok ini terhubung dengan komunitas online bernama True Crime Community (TCC), yaitu sekelompok orang yang tertarik pada kasus-kasus pembunuhan dan penembakan, bahkan sering membuat meme dan cerita yang memuji pelaku. Meski A.S.S. ingin terafiliasi lagi dengan TCC, mereka tetap membuat gim di Roblox yang menampilkan dan mensimulasikan kekerasan. Gim-gim ini dianggap berbahaya karena dapat menormalkan kekerasan dan menyebarkan ideologi ekstrem seperti rasisme dan kebencian terhadap perempuan.

Pemuda Indonesia Culik Anak 15 Tahun di Swedia

Polda Kaltim melalui Satuan Tim Siber berhasil mengamankan pria asal Balikpapan yang diduga menjadi predator anak lintas-negara lewat Roblox. Pelaku berinisial AMZ diringkus karena melakukan pengancaman dan pemerasan seksual atau sextortion terhadap anak perempuan berusia 15 tahun di Swedia. Modus pelaku adalah menjalin komunikasi intensif melalui berbagai platform digital, termasuk gim Roblox, untuk membangun kepercayaan sebelum akhirnya melakukan pengancaman dan pemerasan. Polisi mengamankan sejumlah besar barang bukti digital yang digunakan untuk beraksi, seperti email, Instagram, WhatsApp, Discord, TikTok, dan Roblox.

Penculikan Anak 10 Tahun di California

Anak berusia 10 tahun dilaporkan hilang di Taft, California, setelah diduga diculik oleh pria berusia 27 tahun yang dikenalnya melalui platform gim Roblox dan aplikasi pesan Discord. Pelaku yang diidentifikasi sebagai Matthew Macatuno Naval telah didakwa atas tuduhan penculikan dan melakukan tindakan seksual ilegal terhadap anak di bawah umur. Hasil penyelidikan menunjukkan adanya komunikasi antara korban dan Naval, yang diketahui berada di kawasan Elk Grove, sekitar 400 kilometer dari lokasi tinggal korban.

Pemerasan Anak

Pria asal North Port, Florida, dijatuhi hukuman 13 tahun penjara dan 15 tahun masa percobaan sebagai pelaku kejahatan seksual karena memeras seorang anak laki-laki melalui internet. Pelaku berpura-pura menjadi gadis remaja dan berkomunikasi dengan korban lewat platform gim Roblox dan aplikasi pesan Discord. Dia membujuk korban untuk mengirim foto-foto seksual ilegal dengan iming-iming kartu hadiah elektronik. Setelah mendapatkan foto, pelaku mengancam akan menyebarkannya jika korban tidak mengirimkan video yang berisi tindakan seksual eksplisit.

Pengancaman Terhadap Komunitas Agama

Pria di Texas, James Wesley Burger, dilaporkan setelah mengancam akan menyerang acara Kristen dan akan menargetkan Komunitas Muslim. Ancaman ini diketahui dinyatakannya lewat akun Roblox. Para pengguna Roblox yang menghadapi ancaman kemudian melaporkan kepada pemerintahan federal FBI. Burger diduga mengunggah pesan yang merujuk pada keinginan melakukan kekerasan di konser Kristen dan menyakiti Muslim Syiah di masjid. FBI kemudian melacak akun tersebut melalui alamat IP dan informasi penagihan pembayaran Roblox hingga kemudian menemukan posisi Burger.

Pemerintah masih mengevaluasi potensi pemblokiran Roblox, meskipun belum ada respons resmi dari Komdigi alias Kementerian Komunikasi dan Digital. Namun, kasus-kasus ini menunjukkan bahwa platform ini membutuhkan pengawasan lebih ketat untuk melindungi generasi muda dari risiko yang muncul dari konten digital.