Pasar Mobil Listrik dan Dekarbonisasi PLN

Peran Sektor Otomotif dalam Mencapai Target Net Zero Emission

Sektor otomotif memainkan peran penting dalam mendukung visi pemerintah Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada tahun 2060. Sebagai negara yang telah berkomitmen dalam forum COP26 di Glasgow, Skotlandia, Indonesia sedang menyusun peta jalan jangka panjang yang jelas untuk mewujudkan tujuan ini.

Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 menjadi ajang penting dalam menampilkan kendaraan ramah lingkungan, khususnya mobil listrik (EV) dari berbagai merek dengan harga variatif. Contohnya adalah Jaecoo J5 EV yang dibanderol sekitar Rp350 juta, serta BYD Atto 1 dengan harga mulai dari Rp195 juta. Meski penjualan kendaraan listrik di acara ini mengalami penurunan, antusiasme masyarakat terlihat dari meningkatnya jumlah pengunjung GIIAS 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

Tren positif ini didukung oleh data laporan Tinjauan Penjualan Kendaraan Listrik dari PwC pada kuartal pertama 2025, yang mencatat pertumbuhan pasar kendaraan listrik (termasuk BEV, PHEV, dan kendaraan hibrida) sebesar 43,4% secara year-on-year. Penjualan EV di Indonesia pada periode tersebut mencapai 27.616 unit, meningkat signifikan dari 19.260 unit di kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Lukmanul Arsyad, Industry and Services Leader & Partner PwC Indonesia, menjelaskan bahwa segmen kendaraan listrik menjadi titik terang industri otomotif nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh tiga faktor utama: investasi asing langsung yang masuk ke sektor otomotif, kebijakan pajak yang menguntungkan, serta pembangunan infrastruktur pengisian daya yang semakin memadai.

Pangsa kendaraan listrik dari total penjualan kendaraan penumpang di Indonesia meningkat dari 9% pada 2023 menjadi 15% pada 2024, dan diproyeksikan mencapai 29% pada tahun 2030. Namun, untuk mengakselerasi transisi ini, pengembangan ekosistem kendaraan listrik secara terpadu dan komprehensif harus menjadi fokus utama.

Kehadiran Mobil Listrik Murah

Pabrikan mobil listrik asal China, BYD Indonesia, menjadi sorotan dengan peluncuran model city car baru mereka, BYD Atto 1, di GIIAS 2025. Harga mobil listrik ini menarik perhatian karena bersaing di level yang sama dengan mobil low cost green car (LCGC). BYD Atto 1 dibanderol mulai dari Rp195 juta untuk varian Dynamic, dan Rp235 juta untuk tipe Premium (OTR Jakarta).

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengungkapkan bahwa perusahaan sudah melakukan studi mendalam tentang pasar Indonesia selama dua tahun terakhir sebelum memperkenalkan produk-produknya. “Indonesia adalah negara setir kanan pertama di mana kami meluncurkan BYD Atto 1. Kami sangat peduli dengan perkembangan industri otomotif nasional,” ujar Eagle.

Keunggulan BYD terletak pada kepemilikan teknologi inti, mulai dari baterai, motor listrik, hingga semikonduktor, yang hampir seluruhnya diproduksi sendiri kecuali komponen seperti ban dan kaca. Hal ini memungkinkan BYD menetapkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas. Eagle pun mengaku terkejut dengan antusiasme pasar Indonesia terhadap harga yang terjangkau tersebut.

Tantangan Dekarbonisasi Transportasi

Meningkatnya antusiasme konsumen nasional terhadap EV menjadi momentum untuk meningkatkan kedalaman ekosistem kendaraan listrik nasional. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, menjelaskan bahwa dengan strategi yang tepat, transisi energi dan elektrifikasi sektor transportasi tidak hanya mempercepat dekarbonisasi ekonomi Indonesia, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan konsumsi listrik di masa depan.

“Sektor transportasi berbasis listrik memiliki potensi besar untuk meningkatkan konsumsi energi. Pemerintah dan PLN harus memperkuat ekosistem EV, termasuk membangun infrastruktur pengisian daya yang masif dan efisien,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/8/2025).

Data positif tren penjualan kendaraan listrik juga tercermin dari kinerja PT PLN (Persero). Pada semester I 2025, sektor rumah tangga menjadi kontributor utama dengan konsumsi listrik mencapai 67,14 terawatt hours (TWh), meningkat 5,13% year-on-year atau naik 3,27 TWh dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Konsumsi listrik di sektor ini menyumbang 43,14% dari total penjualan listrik nasional dan menjadi faktor utama PLN mencetak laba periode berjalan sebesar Rp6,64 triliun pada semester I 2025, meningkat 32,8% dari Rp5 triliun pada semester I 2024.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengapresiasi dukungan penuh pemerintah dan sinergi lintas lembaga sebagai kunci keberhasilan. “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah dan semua pihak yang terus mendukung PLN. Ini juga menjadi bukti keberhasilan Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi yang tercermin dari naiknya konsumsi listrik pelanggan,” ujar Darmawan.

Sukses Muda di Shopee: Dari Penjahit ke Digital, ALF Clothes Jadi Contoh UMKM Tangguh

Kehidupan yang Penuh Tantangan dan Semangat Berkembang

Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan. Bagi Muh Alfian Hidayattullah, seorang pemuda asal Pekalongan, Jawa Tengah, jalan menuju kesuksesan penuh dengan berbagai rintangan. Dari kegagalan dalam melamar pekerjaan hingga keterbatasan biaya pendidikan, serta tanggung jawab sebagai anak pertama di keluarga, menjadi tantangan yang harus ia hadapi setiap hari.

Namun, menyerah bukanlah pilihan bagi Alfian. Ia memilih untuk menghadapi segala kesulitan dengan semangat dan ketekunan. Berbekal keterampilan menjahit yang didapat dari sekolah, serta memanfaatkan potongan kain bekas dari tetangga, ia mulai membangun bisnisnya sendiri. Dari nol, lahir ALF Clothes—brand fashion muslim pria yang kini berkembang pesat di platform Shopee.

Mengubah Keterbatasan Menjadi Peluang

Alfian percaya bahwa di tengah keterbatasan selalu ada peluang untuk berkembang. Di usia 22 tahun, saat segala sesuatunya terasa sulit, ia tidak memilih untuk menyerah. Meskipun persaingan di pasar fashion Muslim cukup tinggi, ALF Clothes berusaha bersaing dengan menggunakan bahan berkualitas, desain yang menarik, dan kemasan yang rapi.

“Shopee hadir di saat saya butuh jalan keluar. Platform ini tidak hanya membantu saya menjual produk, tetapi juga membuka akses ke ilmu, pasar, dan kesempatan yang sebelumnya belum pernah saya bayangkan,” ujarnya.

Pertumbuhan Bisnis yang Pesat

Usaha yang dirintis sejak lima tahun lalu, pelan-pelan telah membawa hasil dan perubahan besar dalam hidupnya. Sejak memanfaatkan Shopee pada 2021, ALF Clothes terus bertumbuh dan sukses mencatatkan penjualan hingga 1.000 potong pakaian per bulan. Beberapa produk terlaris seperti kemeja koko dewasa, koko anak, dan seragam mengaji anak-anak menjadi andalan brand ini di Shopee.

Selain menjadi etalase digital, Shopee juga menjadi wadah untuk belajar dan bertumbuh. Beragam inisiatif seperti kampanye angka kembar, inovasi fitur berjualan yang kian interaktif, hingga program promosi dan pendampingan, telah berkontribusi besar terhadap perkembangan bisnis. Hasilnya, pada Big Ramadan Sale 2025, ALF Clothes merasakan peningkatan pesanan hingga 6 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Fitur-Fitur yang Mendukung Pertumbuhan

Fitur-fitur yang disediakan oleh Shopee juga memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ALF Clothes. Interaksi langsung dengan pelanggan melalui Shopee Live yang dilakukan setiap hari di pukul 20.00-21.00 WIB juga turut menyumbang peningkatan konversi pesanan dalam beberapa bulan terakhir.

Selain itu, Shopee Video menjadi ruang bagi ALF Clothes untuk mengeksplorasi kreativitas dalam menampilkan produk. Konten-konten singkat yang dipromosikan para affiliate lewat Shopee Affiliate Program, seperti video unboxing dan pemakaian produk, menjadi salah satu strategi baru dalam meningkatkan penjualan dan kepercayaan pelanggan.

Strategi Digital yang Efektif

Alfian memilih Shopee karena selain punya basis pengguna yang besar, platform ini juga ramah untuk penjual baru. Semua fitur dan programnya membantu mereka bertumbuh tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Hal yang paling ia rasakan dampaknya adalah berbagai program pendampingan untuk UMKM, di mana ia belajar banyak strategi promosi, cara mengelola toko yang efektif, hingga layanan pelanggan.

Permintaan yang terus meningkat sejak bergabung bersama Shopee mendorong Alfian untuk menata ulang sistem produksi dan memperkuat kapasitas tim. Ia mulai menyusun manajemen stok yang lebih terstruktur dan membentuk tim yang lebih besar.

Membuka Lapangan Kerja dan Memperkuat Komunitas

ALF Clothes kini mempekerjakan belasan karyawan dari komunitas setempat yang membantu proses penjahitan, produksi hingga packing. Untuk memastikan kelancaran operasional, Alfian berkomitmen agar setiap karyawan menerima upah yang layak sesuai dengan kontribusinya, sehingga terciptanya lingkungan kerja yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Dukungan Shopee untuk UMKM Fashion

Kehadiran Shopee sebagai mitra strategis membuka akses yang lebih luas bagi brand seperti ALF Clothes untuk menjangkau konsumen baru, meningkatkan penjualan, serta memperkuat eksistensi di tengah persaingan industri fashion yang dinamis.

Komitmen Shopee untuk terus mendukung brand lokal terlihat dari kehadiran kampanye 8.8 Grand Fashion Sale. Kampanye ini tidak hanya menghadirkan penawaran menarik, tapi juga menjadi momen penting bagi para pecinta fashion untuk menemukan produk lokal terbaik, termasuk brand seperti ALF Clothes dengan berbagai keuntungan eksklusif yang hadir mulai dari 25 Juli hingga 8 Agustus 2025.

Penawaran Menarik dan Inovasi Terbaru

Beberapa penawaran menarik yang tersedia antara lain:
* Fashion Diskon dan Promo Menarik: Mulai dari Shopee Live Flash Sale 8RB, Fashion Pasti Diskon 25% s/d 50RB Seharian, hingga Gratis Ongkir RP0.
* ShopeeCam, Fitur Pencarian Berbasis Gambar: Pengguna bisa mencari produk fashion lokal hanya dengan memindai barang atau gambar di sekitar mereka.

Shopee juga memperkenalkan kanal Shopee Pilih Lokal sebagai ruang khusus untuk menampilkan produk-produk lokal pilihan dengan berbagai penawaran menarik, termasuk ALF Clothes yang bisa ditemukan di [link].