Drama Korea Mirip Beyond the Bar, Penuh Dinamika Hukum!

Drama Korea yang Menginspirasi dan Menggugah Jiwa

Jika kamu sedang mencari tontonan yang menghadirkan kisah-kisah penuh makna dan dinamika hubungan antar karakter, maka drama-drama berikut ini layak menjadi pilihan. Mereka memiliki kesamaan dengan Beyond the Bar, seperti perjuangan pengacara muda, mentor yang kuat, dunia hukum yang penuh dilema, serta hubungan kompleks di tempat kerja.

1. Witch at Court (2017)

Drama ini mengikuti Ma Yi Deum (Jung Ryeo Won), seorang jaksa yang tidak ragu menggunakan segala cara untuk memenangkan kasusnya. Ketika dipindahkan ke divisi kekerasan seksual, ia harus bekerja sama dengan Yeo Jin Wook (Yoon Hyun Min), jaksa idealis yang selalu mengutamakan prinsip dan kebenaran. Kombinasi dua karakter dengan nilai bertolak belakang ini menjadi inti dari dinamika cerita.

Seperti Beyond the Bar, drama ini juga menyoroti pertumbuhan karakter di tengah tekanan pekerjaan. Meski awalnya egois dan manipulatif, Ma Yi Deum perlahan berubah saat menghadapi realitas menyakitkan dalam kasus-kasus yang ia tangani. Hubungan mentor-rekan yang berkembang secara emosional serta perjuangan batin menghadapi sistem hukum yang tidak selalu adil membuat drama ini layak ditonton.

2. Diary of a Prosecutor (2019)

Drama ini menggambarkan keseharian para jaksa di kantor distrik Jinyoung. Lee Sun Woong (Lee Sun Kyun), jaksa yang cenderung santai dan realistis, harus bekerja sama dengan jaksa elite baru bernama Cha Myung Joo (Jung Ryeo Won). Myung Joo datang dari lingkungan elite dan sangat disiplin, membuat keduanya sering berselisih. Namun, seiring waktu, mereka mulai saling memahami cara kerja satu sama lain, dan hubungan kerja mereka berkembang menjadi kolaborasi yang efektif.

Kekuatan utama dari Diary of a Prosecutor adalah pendekatannya yang realistis dalam menggambarkan dunia hukum. Tidak semua kasus yang ditangani besar atau dramatis, tapi justru dari kasus-kasus biasa, penonton bisa melihat sisi kemanusiaan para jaksa dan tantangan sehari-hari mereka. Hubungan antara karakter senior dan junior yang berkembang dengan dinamis akan mengingatkan penonton pada hubungan Hyo Min dan Seok Hoon dalam Beyond the Bar. Drama ini cocok untuk kamu yang ingin menyaksikan drama hukum dengan nuansa ringan, penuh humor, tapi tetap menggugah.

3. Hyena (2020)

Drama ini mengikuti dua pengacara dengan latar belakang berbeda yang bertarung di dunia hukum korporat. Jung Geum Ja (Kim Hye Soo), pengacara jalanan yang cerdik dan gigih, harus berhadapan sekaligus bekerja sama dengan Yoon Hee Jae (Ju Ji Hoon), pengacara elite yang perfeksionis dan percaya diri. Hubungan mereka dipenuhi kompetisi, intrik, dan tarikan emosional yang kompleks.

Jika kamu menyukai karakter Hyo Min yang berani dan bertumbuh dalam tekanan di drakor Beyond the Bar, maka Geum Ja akan mencuri perhatianmu. Hyena menunjukkan bahwa kemampuan bertahan di dunia hukum tak hanya soal pengetahuan, tapi juga kecerdikan sosial. Sama seperti mentor Seok Hoon yang keras tapi membuka potensi Hyo Min di drakor Beyond the Bar, dinamika antara Hee Jae dan Geum Ja juga memunculkan pertumbuhan karakter yang menarik untuk diikuti.

4. Law School (2021)

Berlatar di kampus hukum prestisius, drama ini mengikuti para mahasiswa dan dosen mereka yang terlibat dalam kasus pembunuhan. Profesor Yang Jong Hoon (Kim Myung Min) adalah tokoh sentral dengan metode pengajaran keras dan kepribadian dingin, namun ia sangat berdedikasi untuk mendidik murid-muridnya menjadi pengacara yang berintegritas. Dalam perjalanan mencari kebenaran atas kasus pembunuhan yang melibatkan mereka, karakter-karakter utama tumbuh dan berubah.

Mirip dengan Beyond the Bar, drama ini menyoroti proses pertumbuhan karakter muda yang berada di bawah bimbingan mentor berkarakter kuat. Kisah ini juga memperlihatkan betapa hukum bukan hanya soal teori, tapi juga soal keberanian mengambil keputusan di saat genting. Law School menantang pemikiran penonton soal etika, keadilan, dan tanggung jawab moral, menjadikannya tontonan yang mengedukasi sekaligus menegangkan.

5. One Dollar Lawyer (2022)

Cheon Ji Hoon (Namgoong Min) adalah pengacara eksentrik yang hanya mengenakan biaya satu dolar untuk jasanya. Ia menangani kasus orang-orang kecil dan kerap melawan perusahaan besar serta pengacara ternama. Di balik sikap konyolnya, Ji Hoon memiliki masa lalu yang kelam dan prinsip hukum yang sangat kuat.

Seperti Kang Hyo Min dalam Beyond the Bar, Cheon Ji Hoon adalah tokoh yang tak biasa di lingkungan hukum, namun menunjukkan komitmen tinggi terhadap keadilan. Drama ini memberikan sentuhan humor dan sisi emosional yang kuat, serta menampilkan karakter mentor yang membuka mata juniornya terhadap makna sebenarnya dari menjadi seorang pengacara. Tontonan ini cocok untuk kamu yang mencari drama hukum yang humanis dan inspiratif.

6. May It Please the Court (2022)

Drama ini menyoroti dua pengacara dengan gaya kerja berbeda. Noh Chak Hee (Jung Ryeo Won), pengacara sukses yang terpaksa mengambil kasus pro bono, dan Jwa Si Baek (Lee Kyu Hyung), pengacara publik misterius dengan masa lalu kelam. Mereka bekerja sama dalam menyelesaikan kasus rumit sambil menghadapi konflik pribadi masing-masing.

Dinamika mentor dan rekan kerja dalam drama ini mengingatkan pada drakor Beyond the Bar, terutama dalam hal pembentukan karakter melalui pengalaman langsung di lapangan. Pertumbuhan profesional dan pemahaman terhadap sisi emosional klien menjadi titik kuat drama ini. Kekuatan cerita terletak pada narasi investigatif yang menyentuh, disertai pertanyaan mendalam tentang makna keadilan dan peran pengacara dalam masyarakat.

7. Good Partner (2024)

Drama Good Partner menghadirkan dinamika menarik antara dua pengacara wanita dari generasi yang berbeda. Cha Eun Kyung (Jang Na Ra), pengacara senior yang pragmatis dan dingin, serta Han Yu Ri (Nam Ji Hyun), pengacara muda yang idealis dan emosional. Mereka bekerja bersama di sebuah firma hukum khusus perceraian, menghadapi berbagai kasus rumit seputar hak asuh anak, kekerasan rumah tangga, dan konflik harta gono-gini.

Di balik penampilan profesionalnya, Eun Kyung sedang mengalami krisis rumah tangga sendiri, yang membuatnya bersikap sinis terhadap konsep pernikahan dan cinta. Sementara Yu Ri masih percaya bahwa hukum bisa menyembuhkan luka dan menyatukan kembali yang retak, sehingga sering berselisih dengan pendekatan Eun Kyung yang cenderung pragmatis dan keras.

Hubungan mereka yang awalnya penuh konflik secara bertahap berubah menjadi hubungan kerja yang saling menghargai. Seiring menangani berbagai klien dengan luka emosional dalam, Yu Ri mulai menyadari bahwa realitas hukum tidak selalu sejalan dengan idealisme yang ia pegang. Sementara itu, Eun Kyung perlahan membuka dirinya terhadap pendekatan yang lebih manusiawi, belajar kembali tentang empati dari koleganya yang lebih muda. Drama ini tak hanya menyuguhkan pertarungan di ruang sidang, tapi juga mengungkap lapisan emosional para pengacara yang kerap harus memendam perasaan pribadi demi profesionalisme. Seperti Beyond the Bar, Good Partner menyoroti pertumbuhan karakter lewat bimbingan senior-junior yang kompleks, dengan narasi yang menyentuh dan reflektif.

5 Rekomendasi Manhwa Genre Sejarah Sedih

Genre Historical Angst dalam Manhwa: Kisah-kisah yang Mengguncang Hati

Manhwa dengan genre historical angst tidak hanya menawarkan latar waktu yang megah dan kostum indah, tetapi juga membawa pembaca menyelami kisah-kisah tragis yang menyayat hati. Di balik keindahan aristokratis dan gemerlap istana, genre ini mengangkat tema cinta tak sampai, trauma masa lalu, hingga penderitaan yang harus disembunyikan demi bertahan hidup. Setiap karakter dipaksa menghadapi konflik batin maupun tekanan sosial yang kerap kali begitu kejam dan tak adil.

Bagi kamu yang menyukai cerita dengan atmosfer kelam, karakter penuh luka, dan konflik emosional yang intens, historical angst adalah pilihan yang tepat. Berikut ini lima rekomendasi manhwa dengan genre historical angst yang menyajikan kisah menggetarkan hati, mulai dari yang menyakitkan hingga membekas lama setelah menamatkan episodenya.

1. All for My Dearest Juliet

Juliet Yellen Rosenta adalah seorang putri Kerajaan Rosenta yang sudah sakit-sakitan sejak kecil sehingga menjalani hidup terkurung di istana dan jauh dari kebebasan. Tatkala bertemu dengan seorang pria sederhana yang dikiranya sebagai pelayan Kekaisaran Nassant, Juliet merasakan hangatnya dunia luar yang selama ini asing baginya. Namun kebahagiaan itu runtuh ketika ia mengetahui bahwa pria itu adalah Enoch Letrachi, Grand Duke dari Herventel sekaligus calon suaminya dalam pernikahan politik yang dipaksakan.

All for My Dearest Juliet menyuguhkan kisah tragis kala cinta yang tulus bersinggungan dengan takdir maut yang kejam. Juliet yang menjumpai getirnya penyesalan memutuskan memutar kembali waktu dengan mempertaruhkan segalanya. Sementara itu, Enoch rela menanggung pedih kutukan demi melindungi wanita yang dicintainya. Manhwa ini menciptakan romansa penuh rasa sakit, kesalahpahaman, dan harapan yang terus pupus.

2. Behind Her Highness’s Smile

Behind Her Highness’s Smile menghadirkan cerita mengenai Eric Chladnier yang baru saja memenangkan perang dan Miesa Esquilir, seorang putri Kerajaan Esquilir yang “gila” dan tak berdaya. Diberikan sebagai “hadiah” atas jasanya, Eric mendapati bahwa Miesa hidup dalam kondisi mengenaskan dan diperlakukan seolah aib oleh semua orang di sekitarnya. Namun di balik sorot mata kosong Miesa, Eric melihat kilatan kesadaran hingga ia mulai bertanya-tanya apakah yang selama ini diketahui ialah nyata atau hanya pura-pura.

Alur kisah perlahan mengungkap bahwa kegilaan Miesa adalah insting bertahan hidup atas kekejaman sang kakak, Vermer, tiran sinting yang berkuasa di Esquilir. Perjuangannya menghadapi trauma dan penderitaan sejak kecil mau tak mau bikin air mata mengalir. Interaksi antara Miesa dan Eric yang berkembang secara perlahan disertai usaha mereka untuk saling melindungi dijamin membuat pembaca berharap kisah keduanya berakhir bahagia.

3. My Beloved Oppressor

Jangan menilai manhwa dari judulnya. Meski terkesan alay dan tipikal, My Beloved Oppressor menghadirkan kedalaman cerita yang belum tentu kamu temukan di manhwa kerajaan lain. Komik ini berkisah mengenai Annette Rozenberg dan Heiner Waldemar yang dulunya terikat oleh cinta menjadi terjerat dalam dendam dan trauma. Ketika tangan yang dulu membelai lembut justru menghancurkan keluarga Annette, hubungan mereka berubah bak neraka.

Penulisan tiap karakter yang begitu kompleks juga menjadi daya tarik utama manhwa ini. Pembaca boleh jadi sangat membenci sosok Heiner, tetapi narasi yang piawai dalam membagikan perspektif membuat pembaca setidaknya mengerti tanpa menjadikannya justifikasi. Pastikan mental kamu dalam keadaan stabil sebelum menggulir episodenya, ya!

4. Whale Star: The Gyeongseong Mermaid

Whale Star: The Gyeongseong Mermaid ialah penceritaan ulang dongeng Hans Christian Andersen yang berlatarkan tahun 1926 kala Korea (Joseon) masih berada di bawah penjajahan Jepang. Manhwa ini berpusat pada Su-a Heo, seorang pelayan muda yang menemukan pejuang kemerdekaan, Uihyeon Kang, terdampar dan terluka di tepi pantai. Pertemuan itu selamanya mengubah hidup Su-a, membawa ia dalam perjalanan penuh bahaya, kehilangan, dan keheningan yang tragis.

Manhwa ini menyuguhkan nuansa fiksi sejarah yang kental dengan visual klasik memanjakan mata dan narasi puitis yang menyesakkan dada. Konflik kolonial, pengkhianatan, dan semangat perjuangan berpadu dengan sentuhan romansa tragis yang menyayat. Jika kamu suka drakor Mr. Sunshine, kamu juga pasti bakal hanyut dalam alur cerita ini.

5. Wished You Were Dead

Awalnya terjebak dalam pernikahan politik yang dingin, hubungan Raja Karloi dan Ratu Evonne dihantui oleh ambisi keluarga, trauma masa lalu, dan rahasia besar yang tak bisa diungkapkan karena kutukan sihir. Karloi terang-terangan membenci Evonne karena pengaruh ayah mertuanya, Duke Deluah, yang ingin merebut takhta. Ia tak menyadari bahwa Evonne ialah cinta pertamanya dan kini hidup terperangkap dalam penderitaan lantaran tak mampu mengungkap kebenaran.

Dengan pendekatan slow burn yang mengiris hati, manhwa ini mengeksplorasi trauma, manipulasi, dan keputusasaan secara mendalam. Karloi yang keras kepala dan penuh kecurigaan perlahan digambarkan sebagai sosok kompleks yang mulai mempertanyakan sikapnya sendiri, sementara Evonne diam-diam terus bertahan demi orang yang ingin ia lindungi. Dengan narasi yang emosional dan konflik batin yang kuat, Wished You Were Dead menawarkan pengalaman membaca yang intens dan mengaduk emosi pembaca hingga akhir.

Rekomendasi manhwa dengan genre historical angst menunjukkan bahwa romansa tak selalu indah, terkadang ia hadir dalam bentuk luka, perjuangan, dan pengorbanan. Justru dari penderitaan itulah lahir kekuatan dan keteguhan hati yang jarang ditemui dalam subgenre lainnya. Jika kamu siap untuk terbawa dalam alur cerita yang emosional dan penuh nuansa gelap, kelima manhwa ini akan menjadi bacaan yang tak mudah dilupakan.