Pembicaraan dengan Tim Film Merah Putih One For All, Wamen Ekraf Negatifkan Bantuan Dana

Tim Produksi Film Merah Putih: One For All Bertemu dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif

Tim produksi film animasi Merah Putih: One For All pernah melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irine Umar. Dalam pertemuan tersebut, Wamen Irine memberikan masukan terkait kualitas dan konsep film yang sedang dikembangkan. Meski demikian, pihak Kementerian Ekonomi Kreatif menegaskan bahwa tidak ada dukungan finansial atau fasilitasi dari pemerintah terhadap film ini.

PLT. Kepala Biro Komunikasi Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Kiagoos Irvan Faisal menjelaskan bahwa film Merah Putih: One For All menjadi topik yang ramai dibicarakan oleh masyarakat. Menurutnya, setiap pegiat ekonomi kreatif memiliki hak untuk berkarya dan menciptakan karya yang bermanfaat bagi sektor ekraf.

Pertemuan antara tim produksi film dan Wamen Irine berlangsung pada 7 Juli 2025. Dalam pertemuan itu, Wamen Irine menyampaikan beberapa masukan teknis terkait cerita, karakter, tampilan visual, dan trailer film. Namun, ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan dukungan dana maupun fasilitas promosi terhadap film ini.

Kiagoos menambahkan bahwa proses kurasi dan seleksi penayangan film menjadi tanggung jawab pihak distributor, seperti pemilik bioskop. Kementerian Ekonomi Kreatif tetap berkomitmen untuk mendukung ekosistem kreatif mulai dari kreasi hingga distribusi agar bisa memperkuat pasar nasional dan global.

Tanggapan Produser tentang Biaya Produksi Film

Produser eksekutif film Merah Putih: One For All, Sonny Pudjisasono, mengungkapkan bahwa biaya produksi film ini mencapai Rp6,7 miliar. Meskipun angka ini terlihat besar, Sonny menilainya kecil jika dibandingkan dengan biaya pembuatan film animasi lainnya. Ia menjelaskan bahwa total biaya produksi sebenarnya lebih dari jumlah tersebut, karena belum termasuk biaya gala premiere.

Sonny mengatakan bahwa pembuatan film dilakukan secara gotong royong dengan niat untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara. Ia ingin film ini menjadi bentuk sumbangan pada peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Baginya, tujuan utama adalah memberikan sesuatu yang berarti bagi masyarakat, bukan hanya fokus pada balik modal.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada warganet yang telah membantu meramaikan film ini hingga viral. Selain itu, Sonny membantah bahwa film ini hanya digarap dalam waktu singkat. Ia menjelaskan bahwa proses penggarapan sudah dimulai sejak setahun lalu, sesuai standar pembuatan film yang biasanya membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

Alasan Memilih Genre Film Anak

Sonny menjelaskan alasan memilih genre film anak karena saat ini dunia perfilman Indonesia didominasi oleh film dewasa dan horor. Ia ingin menyajikan film alternatif yang bisa dinikmati oleh anak-anak, khususnya dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI. Oleh karena itu, ia tidak terlalu khawatir dengan potensi balik modal, karena niat awal film ini adalah bentuk kontribusi untuk bangsa.

Film Merah Putih: One For All akan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80. Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, dengan Toto Soegriwo sebagai produser utama dan Endiarto serta Bintang Takari sebagai sutradara dan penulis naskah.

Cerita Film yang Menginspirasi

Film ini bercerita tentang sekelompok anak yang terpilih menjadi Tim Merdeka oleh pemimpin desa menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. Tim tersebut terdiri dari delapan anak dengan latar belakang budaya yang berbeda, seperti Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa. Mereka dipilih untuk menjaga Bendera Pusaka yang akan dikibarkan pada Upacara 17 Agustus. Namun, tiga hari sebelum upacara, Bendera Merah Putih hilang. Mereka kemudian bersatu untuk mencari Bendera Pusaka yang hilang secara misterius.

Film Merah Putih: One For All tersedia dalam spesifikasi dua dimensi dengan durasi 1 jam 10 menit.

7 Film Horor Hollywood Paling Ditunggu di Paruh Kedua 2025

Daftar Film Horor Hollywood yang Ditunggu-Tunggu di Paruh Kedua 2025

Paruh kedua tahun 2025 akan menjadi momen istimewa bagi para penggemar film horor. Banyak judul baru yang menawarkan pengalaman menegangkan, baik dari kisah asli maupun sekuel populer. Berikut adalah tujuh film yang wajib kamu tonton.

1. Weapons (6 Agustus)

Film ini berlatar sebuah kota kecil yang mengalami misteri besar. Pada pukul 2:17 pagi, 17 anak tiba-tiba hilang tanpa jejak. Tidak ada penjelasan tentang kepergian mereka atau apa yang terjadi. Keadaan semakin memburuk ketika Mrs. Gandy, seorang guru yang biasanya tenang, dituduh sebagai dalang dari kasus tersebut. Anak-anak yang hilang kemudian muncul sebagai makhluk-makhluk mengerikan yang menghantui seluruh kota. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya terjadi?

2. The Toxic Avenger (29 Agustus)

Meski rilis pada 2023, film gory-horror ini kembali hadir di tahun 2025. Menghadirkan bintang seperti Peter Dinklage dan Jacob Tremblay, cerita ini mengikuti Winston, seorang petugas kebersihan yang terkena insiden kimia berbahaya hingga berubah menjadi monster. Ia lalu menggunakan kondisinya untuk melawan para penjahat dan pemimpin korup.

3. The Conjuring: Last Rites (5 September 2025)

Seri keempat dari The Conjuring menghadirkan Lorraine dan Ed Warren yang sedang pensiun. Mereka membantu keluarga Smurl yang mengklaim rumah mereka dihantui oleh entitas jahat. Dari suara aneh hingga gangguan fisik, pasangan legendaris ini harus menyelesaikan kasus ini dengan cara mereka sendiri.

4. HIM (18 September 2025)

Jordan Peele, sutradara dari Get Out dan Us, kembali memproduksi film horor baru yang unik. HIM menggabungkan genre olahraga dan horor. Ceritanya mengikuti Cameron, seorang pemain sepak bola muda yang diberi kesempatan berlatih bersama veteran legendaris. Namun, apa yang ia alami justru sangat berbeda dari harapan.

5. Black Phone 2 (16 Oktober 2025)

Sequel dari Black Phone (2021), film ini mengikuti Finn yang harus menghadapi mimpi buruk lagi setelah adiknya Gwen terjebak dalam situasi serupa. Grabber, pembunuh berantai, kini lebih kuat dan ganas. Film ini menawarkan sensasi mencekam yang bisa membuat penonton merinding.

6. Keeper (14 November 2025)

Dari sutradara Osgood Perkins, Keeper mengisahkan pasangan suami istri yang menghabiskan liburan romantis di kabin terpencil. Saat suami harus pergi, sang istri mulai merasa terisolasi. Di saat-saat itu, ia menyadari adanya makhluk tak kasat mata yang menghuni kabin tersebut.

7. Five Nights at Freddy’s 2 (5 Desember 2025)

Setelah kesuksesan film pertama, sekuel ini kembali menghadirkan dunia Fazbear’s Pizza. Mike, mantan satpam, menyimpan rahasia dari adiknya Abby. Namun, Abby nekat kembali ke tempat itu dan menghadapi robot-robot pembunuh. Apakah Mike bisa menyelamatkannya?

Kesimpulan

Paruh kedua 2025 akan menjadi tahun yang penuh dengan ketegangan dan misteri. Dari film-film horor baru hingga sekuel yang sudah dikenal, setiap judul memiliki daya tarik tersendiri. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sensasi mencekam dari tujuh film ini.