Tiket Nonton Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle 2025 di Bioskop dan TIX ID

Informasi Terkini Tentang Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle

Bagi penggemar serial anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, kini saatnya untuk menantikan tayangan film terbaru yang berjudul Kimetsu no Yaiba Infinity Castle. Film ini akan segera dirilis di bioskop-bioskop ternama di Indonesia, termasuk CGV, Cinepolis, dan XXI. Bagi kamu yang ingin menyaksikan film ini, berikut informasi lengkap mengenai sinopsis, detail produksi, hingga cara memesan tiket nonton.

Sinopsis Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle merupakan film animasi lanjutan yang diadaptasi dari manga Jepang karya Koyoharu Gotouge. Film ini menjadi bagian dari trilogi yang menjadi puncak dari serial anime Demon Slayer yang pertama kali dirilis pada tahun 2019. Cerita dalam film ini berfokus pada perjuangan Tanjiro Kamado dan teman-temannya dari Korps Pembunuh Iblis dalam menghadapi musuh-musuh yang sangat kuat.

Bagian pertama dari film ini menceritakan serbuan Korps Pembunuh Iblis ke Benteng Dimensi Tanpa Batas (Dimensional Infinity Fortless) untuk melawan Upper Moons yang masih tersisa dan Muzan Kibutsuji, iblis terkuat. Sementara itu, Infinity Castle adalah arc klimaks dari cerita, di mana pertarungan utama akan berlangsung antara Korps Pembunuh Iblis dan Muzan.

Detail Produksi dan Karakter Utama

Film ini diproduksi oleh studio animasi Ufotable dan disutradarai oleh Haruo Sotozaki, yang juga bertanggung jawab atas serial anime Demon Slayer. Selain itu, mangaka Koyoharu Gotouge turut serta dalam penulisan naskah. Beberapa pengisi suara terkenal seperti Natsuki Hanae, Reina Ueda, Saori Hayami, Yoshitsugu Matsuoka, Akari Kito, dan Hiro Shimono juga hadir dalam film ini.

Dalam film ini, para pemburu iblis seperti Tanjiro, Zenitsu Agatsuma, dan Inosuke Hashibira akan menghadapi tantangan besar. Mereka harus melawan para Upper Moon dan akhirnya menghadapi Muzan, sang iblis terkuat. Pertarungan epik antara mereka akan menjadi fokus utama dalam film ini.

Lagu Tema dan Pengisi Suara

Salah satu hal menarik dalam film ini adalah adanya dua penyanyi Jepang terkenal yang menyumbangkan lagu tema. Lagu “Shine in the Cruel Night” dinyanyikan oleh LiSA, sedangkan “A World Where the Sun Never Rises” dinyanyikan oleh Aimer. Kedua lagu ini akan memperkaya pengalaman menonton film ini.

Cara Mendapatkan Tiket Nonton

Untuk mendapatkan tiket nonton film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle, kamu dapat memesannya melalui situs resmi bioskop-bioskop ternama di Indonesia. Berikut beberapa link yang bisa kamu gunakan:

  • Tiket nonton via TIX ID
  • Tiket Nonton via cgv.id
  • Tiket Nonton via cinepolis
  • Tiket Nonton via m.21cineplex.com

Pastikan kamu memesan tiket secepat mungkin karena film ini akan segera tayang dan pasti akan ramai diminati oleh para penggemar.

Kesimpulan

Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle tidak hanya menjadi momen emosional bagi penggemar, tetapi juga menjadi ajang pertarungan terakhir antara Korps Pembunuh Iblis dan Muzan. Dengan alur cerita yang menegangkan dan visual yang luar biasa, film ini layak ditonton sebagai penghiburan atau untuk menemani waktu senggang bersama keluarga dan teman. Jangan lewatkan kesempatan ini!

Film Animasi Merah Putih One For All Tayang 14 Agustus Tanpa Revisi Meski Dikritik

Film Merah Putih One For All Akan Tayang di Bioskop Indonesia

Film animasi Merah Putih One For All telah dipastikan akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia sesuai jadwal, yaitu pada hari Kamis, 14 Agustus 2025. Meskipun film ini sempat mendapat kritik setelah trailer-nya dirilis awal bulan Agustus lalu, sutradara sekaligus penulis naskah film tersebut, Endiarto, menegaskan bahwa tidak ada revisi yang dilakukan terhadap film ini.

Endiarto mengatakan bahwa pihak produksi tetap berkomitmen untuk menayangkan film ini tanpa perubahan apapun, meskipun banyak kritik yang muncul dari masyarakat, khususnya di media sosial. Ia menjelaskan bahwa niat awal pembuatan film ini bukan untuk tujuan komersial, melainkan untuk memeriahkan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut Endiarto, film ini ditujukan kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia menyampaikan bahwa konsep film ini dibuat dengan sederhana, agar mudah dipahami oleh anak-anak. Tujuannya adalah untuk menanamkan rasa nasionalisme sejak dini, bukan untuk bergabung dalam festival atau mencari profit.

Jumlah Layar Tampil Terbatas

Endiarto juga menyebutkan bahwa film ini hanya mendapatkan izin tayang di 16 layar bioskop, termasuk jaringan XXI dan Sams Studio. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah layar yang tersedia cukup terbatas, sehingga penggemar film harus lebih proaktif dalam mencari informasi tayangan.

Asisten sutradara, Arry WS, menambahkan bahwa pihak produksi sudah menawarkan film ini ke berbagai bioskop jaringan Sams Studio dan XXI. Ia memberikan apresiasi terhadap bioskop-bioskop tersebut yang telah menerima film ini dengan baik. Menurut Arry, jika penjualan tiket meningkat, maka itu akan menjadi kabar gembira bagi seluruh tim.

Sams Studio: Bioskop Berbasis Budaya dan UMKM

Jaringan bioskop Sams Studio, yang dikabarkan akan menayangkan Merah Putih One For All, merupakan perusahaan pengelola bioskop di Indonesia yang didirikan pada tahun 2024. Didirikan oleh Sonu Samtani dan Raffi Ahmad, Sams Studio memiliki konsep standalone—artinya tidak terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, tetapi memiliki gedung sendiri.

Tujuan utama Sams Studio adalah menjadi pusat kebudayaan serta mendukung UMKM. Fokusnya adalah daerah-daerah di Pulau Jawa yang bukan kota besar, seperti Cibadak, Cianjur, Garut, dan lainnya. Selain itu, Raffi Ahmad juga terlibat dalam proyek ini, termasuk dalam penyediaan makanan dan minuman di bioskop melalui RANS Entertainment.

Anggaran Besar, Kualitas Animasi Diperdebatkan

Merah Putih One For All adalah film animasi Indonesia bertema nasionalisme yang dijadwalkan tayang mulai 14 Agustus 2025. Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, dengan Toto Soegriwo sebagai produser utama dan Endiarto serta Bintang Takari sebagai sutradara dan penulis naskah.

Meski anggaran produksinya mencapai Rp 6,7 miliar, kualitas animasi film ini dinilai buruk dan kaku. Beberapa pengamat menyebutkan adanya dugaan penggunaan aset visual stok dari situs animasi seperti Reallusion. Trailer film ini yang dirilis di YouTube juga dibanjiri kritik dan meme, membuat film ini menjadi sorotan publik.

Plot Film yang Mencerminkan Persatuan

Cerita film ini berfokus pada sekelompok anak yang terpilih menjadi “Tim Merah Putih” untuk menjaga bendera pusaka, bendera yang selalu dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus. Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera tersebut hilang. Delapan anak dari berbagai latar belakang budaya seperti Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa bersatu dalam misi heroik menyelamatkan bendera pusaka yang hilang secara misterius.

Mereka melakukan petualangan menelusuri hutan, menyusuri sungai, hingga menghadapi konflik batin. Film ini penuh dengan momen lucu, menegangkan, emosional, dan menggugah jiwa, sarat nilai persatuan, persahabatan, dan semangat cinta nasionalisme anak-anak Indonesia masa kini.

Informasi Lengkap tentang Film

  • Produser: Toto Soegriwo
  • Sutradara: Endiarto, Bintang Takari
  • Penulis Naskah: Endiarto, Bintang Takari
  • Produksi: Perfiki Kreasindo
  • Durasi: 1 jam 10 menit
  • Format: 2D
  • Rating Umum: Semua Umur