Mpok Alpa Berjuang Lawan Kanker Sambil Hamil, Diam-diam Bertarung Selama 3 Tahun

Perjuangan Mpok Alpa dalam Menghadapi Kanker

Mpok Alpa, seorang komedian dan presenter ternama di Indonesia, telah menjalani perjuangan berat melawan kanker selama tiga tahun terakhir. Meskipun menghadapi penyakit serius, ia tetap aktif bekerja dan menjaga penampilannya agar tetap ceria. Bahkan, saat sedang hamil, ia disebut masih menjalani pengobatan kemoterapi tanpa mengungkapkan kondisinya kepada publik.

Raffi Ahmad dan Irfan Hakim diminta untuk tidak mempublikasikan kondisi kesehatan Mpok Alpa yang sudah lama mengidap penyakit sejak masa kehamilannya. Raffi Ahmad menyatakan bahwa mereka tidak ingin menyebarkan informasi tersebut. “Memang nggak bisa kita sebarluaskan. Memang nggak pengin kita bilang,” ujarnya.

Belakangan, Mpok Alpa sering tampil menggunakan wig, yang ia jelaskan karena rambutnya rontok setelah melahirkan anak kembar pada 7 Oktober 2024. Namun, sebenarnya rambutnya rontok akibat efek kemoterapi yang dijalaninya secara diam-diam. “Memang sebenarnya rambut sudah rontok,” tambah Irfan Hakim.

Di Instagram, Raffi Ahmad mengunggah foto hitam putih yang menunjukkan dirinya dan Irfan menemani Mpok Alpa yang terbaring di rumah sakit. Rambut ibu empat anak itu tampak sangat pendek, mencerminkan perjuangannya melawan penyakit.

Perjalanan Karier Mpok Alpa

Nama asli Mpok Alpa adalah Nina Carolina. Dikenal dengan nama panggung Mpok Alpa, ia merupakan seorang komedian, presenter, dan penyanyi dangdut. Awal kepopulerannya bermula dari video viral pada 2018, di mana ia menampilkan logat Betawi khasnya saat mengucapkan kata “Alfamart.”

Karier Mpok Alpa meroket cukup cepat di industri hiburan Indonesia karena dianggap lucu. Semua dimulai secara tidak sengaja pada tahun 2018. Saat itu, sebuah video curhatan hatinya di media sosial tiba-tiba menjadi viral. Video tersebut menunjukkan sisi emosionalnya yang autentik, dicampur dengan humor khas Betawi yang membuat penonton tertawa sekaligus terharu.

Dari situlah, nama Mpok Alpa mulai dikenal luas. Meskipun pernah mencoba menjadi penyanyi dangdut, ia kurang berhasil. Ia sering manggung di acara kecil dengan honor yang sangat sederhana, bahkan hanya Rp5.000 untuk penampilan pertamanya. Namun, bakatnya yang serba bisa membuatnya beralih ke dunia komedi.

Ia bergabung dengan berbagai program televisi, seperti acara komedi dan talk show, di mana gaya bicaranya yang ceplas-ceplos dan ekspresi wajahnya yang kocak menjadi daya tarik utama. Popularitasnya membuatnya sering tampil di berbagai program hiburan seperti Opera Van Java, Pagi-Pagi Pasti Happy, Buka Ae, Oh Gitu, Sahur Segerr, dan Comedy On Delivery.

Sebelum terkenal sebagai pelawak, Mpok Alpa sudah lama berkecimpung di dunia hiburan sebagai penyanyi dangdut sejak duduk di bangku kelas 6 SD dan pernah berduet dengan Elvi Sukaesih. Ia juga merilis dua single berjudul Ke Emol (2018) dan Mati Rasa (2020).

Kehidupan Pribadi dan Kematian Mpok Alpa

Mpok Alpa menikah dengan Ajie Darmaji pada 2009 dan dikaruniai tiga anak, termasuk bayi kembar yang lahir pada Oktober 2024. Ia meninggal pada Agustus 2025 setelah berjuang melawan penyakit serius.

Kabar duka datang langsung dari Raffi Ahmad dan Irfan Hakim saat mereka memandu acara For Your Pagi secara live. Mpok Alpa menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 08.30 WIB di rumah sakit. Bagi publik, berita ini terasa mengejutkan. Selama ini, Mpok Alpa tak pernah diberitakan mengidap penyakit serius.

Namun, Raffi Ahmad ternyata sudah merasakan firasat sejak malam sebelumnya. “Sebenarnya aku sudah ada feeling dari semalam,” ujar Raffi Ahmad di sela memandu acara FYP, Jumat (15/8/2025). Raffi sempat terdiam, mengingat momen ketika ia menghubungi suami Mpok Alpa, Ajie Darmaji, pada Kamis (14/8/2025) malam.

Menjelang tengah malam, kondisi sang komedian tiba-tiba memburuk drastis. “Jam setengah sebelas malam itu aku nanya, Dung (panggilan suami Mpok Alpa) gimana keadaannya?” ujar Raffi Ahmad kepada Ajie Darmaji. “Napas sudah berat, sudah pakai alat bantu napas Aa,” balas suami Mpok Alpa kepada Raffi Ahmad.

Rupanya sejak semalam Mpok Alpa sudah masuk ke ruang ICU untuk perawatan intensif. Oleh suaminya Mpok Alpa disebut sudah mengalami kesulitan bernapas dan harus disokong alat bantu pernapasan yang hanya ada di ruang ICU. “Jadi tadi malam itu sudah masuk ruang ICU, karena alatnya memang ada di sana,” kata Raffi Ahmad.

Tanpa banyak diketahui, Mpok Alpa ternyata mengidap sakit kanker. Penyakit itu hanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya, termasuk Irfan Hakim dan Raffi Ahmad. Bahkan, Mpok Alpa rutin menjalani kemoterapi untuk pengobatan. “Sebenarnya kita sempat jenguk Mpok Alpa di rumah sakit, tapi kita gak pernah bilang apa-apa,” kata Irfan Hakim.

“Waktu kita datang itu, Mpok juga sudah setengah sadar, tapi pas dengar suara kita, ketawa-ketawa lagi,” kata Irfan Hakim sambil menangis. Sayangnya, ketika dalam proses pengobatan itu, kondisi Mpok Alpa sudah amat menurun. Raffi Ahmad juga sempat bertanya soal status pengobatan kemoterapi yang dijalani Mpok Alpa dalam kondisi menurun seperti ini.

“Lanjut kemo gak?” tanya Raffi Ahmad kepada suami Mpok Alpa. “Ini masih ngawang A, masih tunggu kemonya, katanya mau ke Malaysia terus,” kata Raffi Ahmad mengutip ucapan Ajie.

Mpok Alpa memang sosok jenaka yang baru hadir di panggung hiburan beberapa tahun terakhir. Sosoknya mendadak viral lantaran video singkat tentang istri yang kelewat senang karena diajak suaminya berjalan-jalan ke mini market. Sejak saat itu, imej lucu dan polos melekat di diri Mpok Alpa, sampai akhirnya ia didapuk menjadi host FYP bersama Raffi Ahmad dan Irfan Hakim. Mereka melabeli diri mereka sebagai trio RIA.

“Mpok itu gak ingin kelihatan sakit. Pas syuting FYP di pantai itu sebenarnya pas injek pasir itu dia kesakitan ‘Aw Aa sakit banget’ gitu, tapi pas udah di depan kamera ketawa-ketawa lagi,” kata Irfan Hakim membocorkan efek kemoterapi di tubuh sahabatnya.

Raffi Ahmad dan Irfan Hakim akhirnya meminta maaf kepada suami dan keluarga Mpok Alpa karena akhirnya membocorkan penyakit dan diidap sang sahabat. Kini, Mpok Alpa yang jenaka sudah berpulang. “Akhirnya kita umumkan, mohon maaf kepada keluarga,” kata Irfan Hakim.

Sehari Bersama Ibu: Kesehatan Gratis dan Gado-Gado Lezat

Pengalaman Menemani Ibu Check-Up Kesehatan

Pekan lalu, ibu mengajak saya untuk menemani kegiatannya pada hari Senin, 11 Agustus, yaitu cek kesehatan. Ibu hanya ingin ditemani oleh anak perempuannya satu-satunya. Dari pengalaman masa kecil, saya ingat bahwa setiap kali ibu mengajak beraktivitas, ia selalu memberi iming-iming atau bujukan agar kami semangat. Misalnya, “nanti kita beli jajan, ya.”

Kini, kebiasaan itu masih terasa. Ibu berkata, “nanti selesai check-up kita makan gado-gado, ya. Ada juga mie ayam, atau bubur dan gorengan. Sampingnya juga ada minuman, tinggal pilih. Nanti kita makan di sana, ya,” rayuan yang penuh semangat.

Sepanjang hari setelah ibu mengajak, saya senyum-senyum terus. Pikiran saya terus-menerus mengingat bahwa dari kecil, ibu selalu menemani kegiatan kami tanpa diminta. Tapi, sekarang sudah dewasa, kenapa harus diminta jauh-jauh hari?

Ibu adalah orang yang pengertian, terutama tentang kegiatan anak-anaknya. Permintaan ini terdengar sederhana, tapi justru membuat hati merasa malu karena belum bisa menjadi pengertian seperti dirinya.

Pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas

Tujuan kami pagi itu adalah Puskesmas Kebayoran Baru. Seperti biasa, kawasan Jakarta Selatan ramai dengan pengendara yang sedang berangkat kerja. Kami tiba pukul 7.30, pikir saya masih pagi banget, tapi rupanya itu jam kesiangan bagi ibu-ibu. “Yah dapet nomer antrian 27, datengnya udah siang sih,” gumam ibu.

Setelah verifikasi data lengkap, termasuk daftar akun satu sehat dan skrining identitas, semua dibantu oleh petugas sampai beres. Semua sangat ramah.

Begitu nama ibu dipanggil, langsung cek berat badan dan tensi. “Seratus tiga puluh delapan tensinya. Cukup tinggi ya bu,” kata suster. Itu hanya cek permulaan, lalu ibu diarahkan masuk ruang dokter.

Dokter memperhatikan tekanan darah sebagai masalah utama. Meski tidak memiliki riwayat darah tinggi atau keturunan, tensi ibu selalu turun-naik. Dokter bertanya mengenai rutinitas, salah satunya jam tidur. Rupanya, jam tidur ibu tidak teratur, sehingga menjadi penyebab tekanan darah naik. Anjuran dokter adalah tidur cukup dan teratur, serta obat tensi untuk beberapa waktu ke depan.

Pemeriksaan Lainnya

Tidak hanya tensi, ada pengecekan lain seperti gula darah dan kolesterol. Hasilnya normal. PR ibu adalah menurunkan tensi dan kadar kolesterol. Kolesterol kembali normal, jadi PR-nya tinggal satu saja, yaitu tensi. Gula darah ibu rendah namun dalam batas normal, jadi dokter menyarankan stabilisasi.

Dokter detail sekali, bertanya keluhan apa saja. Ibu mengeluh nyeri pada tangan kanan. Setelah anjuran diberikan, kami bergegas ke ruang obat. Ada dua jenis obat, yakni obat tensi 5mg dan suplemen kalsium 500mg.

Kebersihan dan Rasa Makanan

Setelah cek kesehatan, kami melipir ke belakang puskesmas. Di sana ada penjual makanan. Kami pesan gado-gado + nasi. Toping gado-gado berisi kangkung, bayam, labu siam, toge, kol, jagung, goreng tempe dan tahu, plus pare yang baru saya temui.

Bumbu kacangnya kental dengan perpaduan rasa manis gula merah dan gurih yang pas. Level pedas sedang, rasanya enak banget! Penyajian higienis, dan ibu sepakat soal rasa dan kebersihannya. Tempat ini menjadi favorit ibu, yang selalu dikunjungi setiap check-up.

Lokasi dan Rekomendasi

Meski jualannya di dalam komplek sepi, lokasi dagang ini terhimpit rumah gedong yang dijadikan kantor, serta bank di ujung komplek. Pembeli pasti ramai saat jam masuk kantor dan jam makan siang.

Jika ingin mencoba gado-gado dan aneka makanan sederhana, bisa langsung ke Jl. Iskandarsyah II Melawai, atau lihat Google Maps dengan patokan Bank BNI KCU Melawai.

Kesadaran akan Kehadiran Ibu

Menemani ibu berkegiatan di luar rumah mengingatkan saya pada masa kecil, yang tak pernah lepas dari genggaman ibu. Dahulu, pergi kemana pun selalu ditemani ibu dan saya selalu memperkenalkan kegiatan baru agar ibu tahu.

Kini, masa berganti. Ibu ingin ditemani beraktivitas dan memperkenalkan rutinitasnya. Sederhana, tapi seringkali kita sebagai anak cuek atau hanya menikmati lewat cerita ibu.

Beruntungnya ketika ibu tak malu-malu mengajak beraktivitas. Tak berat meluangkan waktu untuk diri ibu. Ini momen sederhana yang selalu saya kumpulkan dan peluk, selagi ibu masih ada dan sehat.

Salam sehat dan hormat untuk seluruh ibu di dunia, kalian hebat! Terima kasih banyak yaa, sudah mau mampir membaca aktivitas saya bersama ibu. Salam sehat dan bahagia selalu untuk dirimu yang lagi membaca.