Dukungan Shopee Dongkrak Pertumbuhan ALF Clothes dan Ciptakan Lapangan Kerja Lokal

Perjalanan Muh Alfian Hidayattullah: Dari Keterbatasan ke Kesuksesan

Bagi Muh Alfian Hidayattullah, seorang pemuda asal Pekalongan, Jawa Tengah, jalan menuju kesuksesan tidak pernah mudah. Ia menghadapi berbagai tantangan, seperti gagal melamar pekerjaan berulang kali, keterbatasan biaya untuk pendidikan, dan tanggung jawab sebagai anak sulung di keluarga. Namun, Alfian memilih untuk tidak menyerah. Dengan keterampilan menjahit yang ia pelajari di bangku sekolah dan memanfaatkan sisa kain dari tetangga, ia membangun bisnis sendiri. Dari benang dan jahitan, lahir ALF Clothes, sebuah brand fashion muslim pria lokal yang kini menembus pasar nasional melalui platform Shopee.

Alfian percaya bahwa di tengah keterbatasan selalu ada peluang untuk berkembang. Di usia 22 tahun, saat segala sesuatunya terasa sulit, ia memutuskan untuk bertindak. Meskipun persaingan di pasar fashion Muslim cukup ketat, ALF Clothes berusaha bersaing dengan bahan berkualitas, desain yang menarik, dan kemasan rapi. Platform Shopee menjadi jalan keluar bagi Alfian, karena tidak hanya membantu menjual produk, tetapi juga memberinya akses ke ilmu, pasar, dan kesempatan baru.

ALF Clothes: Mengubah Keterbatasan Menjadi Kesempatan

Usaha yang dirintis sejak lima tahun lalu perlahan membawa hasil besar dalam hidup Alfian. Sejak bergabung dengan Shopee pada 2021, ALF Clothes terus berkembang dan mencatatkan penjualan hingga 1.000 potong pakaian per bulan. Produk-produk seperti kemeja koko dewasa, koko anak, serta seragam mengaji anak-anak menjadi yang paling diminati di Shopee.

Shopee bukan hanya menjadi etalase digital, tetapi juga wadah untuk belajar dan tumbuh. Berbagai inisiatif seperti kampanye angka kembar, fitur berjualan yang interaktif, serta program promosi dan pendampingan telah berkontribusi besar terhadap perkembangan bisnis Alfian. Hasilnya, pada Big Ramadan Sale 2025, ALF Clothes merasakan peningkatan pesanan hingga 6 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Fitur-fitur Shopee juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan bisnis ini. Interaksi langsung dengan pelanggan melalui Shopee Live setiap hari pukul 20.00-21.00 WIB turut meningkatkan konversi pesanan. Selain itu, Shopee Video menjadi ruang bagi ALF Clothes untuk mengeksplorasi kreativitas dalam menampilkan produk. Konten-konten singkat seperti video unboxing dan pemakaian produk juga menjadi strategi baru dalam meningkatkan penjualan dan kepercayaan pelanggan.

Dukungan Shopee untuk UMKM

Alfian memilih Shopee karena platform ini memiliki basis pengguna yang luas dan ramah bagi penjual baru. Semua fitur dan program Shopee membantunya bertumbuh tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Program pendampingan untuk UMKM sangat membantu, di mana Alfian belajar banyak strategi promosi, cara mengelola toko yang efektif, hingga layanan pelanggan.

Permintaan yang terus meningkat mendorong Alfian untuk menata ulang sistem produksi dan memperkuat kapasitas tim. Ia mulai menyusun manajemen stok yang lebih terstruktur dan membentuk tim yang lebih besar. ALF Clothes kini mempekerjakan belasan karyawan dari komunitas setempat yang membantu proses penjahitan, produksi hingga packing. Alfian berkomitmen agar setiap karyawan menerima upah yang layak sesuai kontribusinya, menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Kampanye 8.8 Grand Fashion Sale: Momen Penting bagi Brand Lokal

Perjalanan Alfian menjadi contoh bagaimana pelaku UMKM dapat berkembang pesat melalui platform digital. Kehadiran Shopee sebagai mitra strategis membuka akses yang lebih luas bagi brand seperti ALF Clothes untuk menjangkau konsumen baru, meningkatkan penjualan, serta memperkuat eksistensi di tengah persaingan industri fashion yang dinamis.

Komitmen Shopee untuk mendukung brand lokal terlihat dari kehadiran kampanye 8.8 Grand Fashion Sale. Kampanye ini tidak hanya menawarkan penawaran menarik, tetapi juga menjadi momen penting bagi para pecinta fashion untuk menemukan produk lokal terbaik. Beberapa penawaran yang tersedia antara lain:

  • Fashion Diskon dan Promo Menarik: Mulai dari Shopee Live Flash Sale 8RB, Fashion Pasti Diskon 25% hingga 50RB Seharian, hingga Gratis Ongkir RP0.
  • ShopeeCam, Fitur Pencarian Berbasis Gambar: Pengguna dapat mencari produk fashion lokal hanya dengan memindai barang atau gambar di sekitar mereka.

Daniel Minardi, Director of Brand Partnership Shopee Indonesia, menyampaikan bahwa kisah seperti Alfian menginspirasi Shopee untuk terus menghadirkan ruang tumbuh melalui teknologi. Kampanye 8.8 Grand Fashion Sale diharapkan bisa menjadi panggung bagi brand lokal untuk tampil, berkembang, dan menjangkau lebih banyak konsumen.

Untuk mendukung pertumbuhan brand lokal dan UMKM, Shopee menghadirkan kanal Shopee Pilih Lokal, wadah khusus untuk kurasi produk lokal berkualitas dengan berbagai penawaran menarik. Kunjungi ALF Clothes di Shopee melalui link berikut: https://s.shopee.co.id/6fWZTTDRGp.

Laba Perusahaan Otomotif Tidak Menggembirakan di Semester I-2025, Ini Evaluasi Analis

Kinerja Emiten Otomotif di Paruh Pertama Tahun 2025

Beberapa emiten otomotif dan komponen telah mengumumkan kinerja keuangan mereka hingga semester pertama tahun 2025. Mayoritas dari mereka mencatat penurunan dalam laba bersih, meskipun pendapatan masih menunjukkan pertumbuhan.

Di antara emiten Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sama-sama mengalami penurunan laba masing-masing sebesar 2,15% dan 7,38%. Namun, pendapatan kedua perusahaan tersebut tetap tumbuh, yaitu masing-masing sebesar 1,81% dan 4,22%.

Sementara itu, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,36%, dengan pendapatan naik 2,54% secara tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua emiten otomotif mengalami penurunan kinerja.

Dari sektor komponen otomotif, hasilnya bervariasi. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengalami penurunan pendapatan tipis sebesar 0,32%, sementara laba bersihnya terkoreksi cukup dalam hingga 21,94%. Di sisi lain, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 2,93%, tetapi harus menghadapi penurunan laba signifikan hingga 58,66%.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) juga mengalami tekanan, dengan pendapatan turun 3,28% dan laba bersih terkoreksi 23,92%. Namun, beberapa emiten seperti PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menunjukkan kinerja yang positif. SMSM mencatatkan pendapatan naik 8,75% dan laba bersih melonjak 18,48%, sedangkan DRMA menunjukkan kenaikan laba bersih sebesar 1,31% dan peningkatan penjualan sebesar 8,55%.

Selain itu, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) juga mengalami kenaikan kinerja fundamental dengan peningkatan pendapatan dan laba masing-masing sebesar 15,43% dan 109,65%.

Faktor Penyebab Kinerja Lesu Industri Otomotif

Equity Research Analyst OCBC Sekuritas, Farrell Nathanael, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor utama yang menjadi beban berat bagi kinerja emiten otomotif di semester I-2025. Pertama, daya beli masyarakat yang melemah, terutama di segmen kelas menengah. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang belum sepenuhnya kuat memengaruhi sentimen negatif.

Ketiga, kebijakan pajak dan kredit juga memberikan tekanan. Penyesuaian kebijakan pajak seperti PPN dan opsen pajak memengaruhi harga jual kendaraan. Di sisi lain, kenaikan non performing loan (NPL) di sektor lembaga pembiayaan membuat mereka lebih selektif dalam menyalurkan kredit, sehingga akses masyarakat untuk membeli kendaraan secara kredit semakin terbatas.

Keempat, faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik dan potensi perang dagang turut membebani. Hal ini memicu kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga, yang dapat membuat masyarakat semakin menahan diri dari pembelian besar. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah juga memberikan tekanan pada harga kendaraan.

Proyeksi dan Prospek Industri Otomotif

Melihat kinerja yang lesu industri otomotif di semester I-2025, OCBC Sekuritas merevisi proyeksi penjualan mobil nasional menjadi sekitar 800.000 unit hingga akhir tahun 2025. VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menyampaikan bahwa tekanan yang dialami industri otomotif pada paruh pertama 2025 disebabkan oleh beberapa faktor utama.

Pertama, penurunan permintaan terlihat dari angka penjualan yang hanya mencapai 474 ribu unit di semester I-2025, turun dari 505 ribu unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kedua, terjadi pergeseran permintaan menuju kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), yang tercermin dari meningkatnya penjualan BEV hingga sekitar 35 ribu unit, dengan BYD mendominasi pasar sekitar 39%.

Ketiga, pelemahan sektor pembiayaan turut menjadi faktor penekan. Berdasarkan data OJK per Mei 2025, pembiayaan kendaraan baru turun 0,24% secara tahunan menjadi Rp234 triliun. Sejalan dengan itu, tingkat kredit bermasalah (NPF) gross untuk perusahaan multifinance naik menjadi 2,57% dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,43%.

Harapan di Sisa Tahun 2025

Farrell menjelaskan bahwa ada berbagai sentimen yang akan mendukung industri otomotif di sisa tahun 2025. Salah satunya adalah ekspektasi penurunan suku bunga, yang dapat meringankan beban cicilan kredit kendaraan dan berpotensi mendorong daya beli masyarakat.

Selain itu, sentimen belanja pemerintah di akhir tahun umumnya dapat menggerakkan roda perekonomian dan memberikan sentimen positif bagi industri. Terakhir, industri otomotif juga akan didukung oleh sentimen hari kerja yang lebih panjang, dengan tidak adanya hari libur panjang atau pemotongan cuti bersama, yang diharapkan meningkatkan aktivitas ekonomi dan produktivitas.

OCBC Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ASII dengan target harga Rp 5.800. Sementara Audi merekomendasikan saham trading buy untuk saham ASII dan AUTO di target harga masing-masing Rp 5.225 dan Rp 2.300 per saham.