Vivo X200 Ultra di DxOMark: Nyaris Jadi Raja Kamera, Kalah Tipis dari Satu Ponsel!

Mengenal Vivo X200 Ultra, Pemain Baru di Dunia Kamera Smartphone

Jika berbicara tentang ponsel flagship 2025, sebagian besar orang langsung mengingat merek seperti Samsung Galaxy S26 Ultra, iPhone 16 Pro Max, atau Google Pixel 9 Pro XL. Namun, ada satu merek yang secara diam-diam menunjukkan kekuatannya dan membuat banyak orang terkejut: Vivo X200 Ultra.

Beberapa waktu lalu, DxOMark, situs pengujian kamera smartphone yang paling kredibel, memberikan gelar “kamera terbaik kedua di dunia” untuk Vivo X200 Ultra. Ya, posisi kedua sedunia, hanya kalah tipis dari Oppo Find X8 Ultra. Bagi Vivo, ini merupakan pencapaian besar, terlebih karena mereka bersaing di segmen flagship yang dipenuhi oleh para raksasa kamera.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengapa Vivo X200 Ultra bisa mendapatkan skor tinggi, apa saja keunggulan kameranya, kekurangannya, serta perbandingan dengan pesaingnya. Jika kamu sedang mempertimbangkan upgrade ponsel dan kamera menjadi prioritas utama, maka artikel ini wajib dibaca hingga akhir.

Kenalan Lebih Jauh dengan Vivo X200 Ultra

Sebelum membahas DxOMark, penting untuk memahami spesifikasi kamera Vivo X200 Ultra. Vivo dikenal berani melakukan eksperimen dalam desain kamera, dan di X200 Ultra ini mereka menyajikan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan ponsel flagship. Focal length utama 35mm jarang ditemukan pada smartphone.

Spesifikasi kamera utama Vivo X200 Ultra:
– Lensa utama: 50 MP, focal length setara 35mm, sensor besar
– Lensa telefoto periskop: 200 MP, zoom optik 5x–10x, hybrid sampai 100x
– Ultra-wide: 50 MP, sensor besar, minim distorsi
– Front camera: 50 MP autofocus
– Video recording: hingga 8K 30fps & 4K 120fps
– OIS & EIS di lensa utama dan telefoto

Dengan konfigurasi ini, Vivo X200 Ultra tidak hanya masuk klub flagship, tetapi juga langsung membuat pesaingnya waspada.

Prestasi di DxOMark

DxOMark Score:
– Foto: 173 poin
– Video: 156 poin
– Zoom: sangat tinggi, hampir mencapai skor terbaik
– Total skor: hanya 2 poin di bawah Oppo Find X8 Ultra

DxOMark menguji kamera smartphone di berbagai skenario mulai dari siang terik, malam gelap, hingga foto di ruangan dengan cahaya minim. Jadi, jika Vivo X200 Ultra mampu berada di posisi dua, itu berarti kemampuan kameranya sudah benar-benar “all-rounder”, yaitu jago di hampir semua situasi.

Kelebihan Kamera Vivo X200 Ultra

Lensa Utama 35mm: Bokeh Natural ala DSLR

Focal length 35mm membuat foto portrait terlihat lebih alami. Subjek tidak terlalu “meledak” seperti di 24mm, tetapi juga tidak terlalu sempit. Efek bokeh lembut dan segmentasi subjek rapi banget.

Zoom Telefoto 200 MP: Jernih di Jarak Jauh

Untuk yang suka foto gedung dari jauh, atau candid tanpa ketahuan, zoom 5x–10x sangat mantap. Detail tetap tajam, warna konsisten, dan minim noise.

Ultra-wide Minim Distorsi

Lensa ultra-wide biasanya rentan distorsi di pinggir frame, tetapi Vivo X200 Ultra berhasil menjaga garis tetap lurus. Cocok untuk foto arsitektur atau landscape.

Foto Low Light Tajam

Mode malamnya cerdas dalam mengatur exposure agar terang tapi tidak lebay. Noise minim, dan detail tetap keluar.

Video Stabil & Autofocus Cepat

OIS dan EIS membuat video jalan kaki tetap stabil. Autofokus gesit, cocok untuk vlogging.

Kekurangan yang Perlu Diperhatikan

Meskipun skor DxOMark tinggi, masih ada beberapa catatan kecil:
– Depth of field sempit di lensa utama saat foto rame-rame, yang di belakang kadang blur.
– White balance kadang meleset di kondisi cahaya campur atau malam hari.
– Detail telefoto menurun di jarak dekat atau medium.
– Video low light ada noise & artefak terutama di area gelap.

Perbandingan dengan Pesaing

Jika melihat skor DxOMark, Oppo Find X8 Ultra masih menjadi raja kamera smartphone saat ini dengan total skor 177 poin. Dia unggul tipis di semua aspek: foto 175 poin, video 158 poin, dan zoom 155 poin. Keunggulannya ada di detail foto yang sangat tajam dan video low light yang bersih tanpa noise.

Vivo X200 Ultra berada persis di bawahnya dengan total skor 175 poin. Foto di angka 173 poin, video 156 poin, dan zoom 154 poin. Artinya, performa Vivo ini sangat dekat dengan Oppo, hanya selisih dua poin saja. Keunggulan utamanya ada di foto portrait yang natural dan zoom optik 10x yang tetap tajam.

Di posisi ketiga ada Huawei Pura 70 Ultra dengan total 173 poin, unggul di mode malam karena mampu membuat foto super terang dengan detail yang tetap terjaga. iPhone 16 Pro Max berada di 170 poin, dan meskipun skor fotonya lebih rendah, video HDR-nya masih jadi yang terbaik di industri. Google Pixel 9 Pro XL menyusul dengan 169 poin, terkenal karena konsistensi foto di mode otomatis. Sementara Xiaomi 15 Ultra dengan 168 poin memiliki warna yang vivid dan fitur AI editing canggih yang memudahkan post-processing langsung di HP.

Jika dilihat dari selisihnya, Vivo X200 Ultra sebenarnya sudah setara performanya dengan sang juara Oppo Find X8 Ultra. Jadi, jika faktor harga lebih ramah, ini menjadi opsi yang realistis bagi kamu yang ingin flagship kamera tanpa harus keluar biaya ekstra.

Untuk Siapa Vivo X200 Ultra Cocok?

  • Fotografer mobile yang suka portrait dan zoom
  • Traveler yang butuh kamera all-rounder
  • Content creator yang ingin foto dan video konsisten
  • Pengguna yang bosan dengan desain kamera mainstream dan ingin sesuatu yang beda

Jika prioritas kamu adalah kamera terbaik kedua di dunia (per Agustus 2025), Vivo X200 Ultra adalah pilihan solid. Dengan foto portrait natural, zoom gila-gilaan, dan performa low light oke, HP ini bisa menjadi “senjata” serius untuk motret dan membuat konten.

Memang ada kekurangan minor di depth of field dan white balance, tapi itu tidak sampai membuat pengalaman motret berkurang drastis.

Verdict: Vivo X200 Ultra Bukan Hanya Flagship Kamera

Vivo X200 Ultra bukan hanya sekadar flagship kamera, tetapi juga bukti bahwa Vivo semakin serius di segmen premium. Jika Oppo Find X8 Ultra di luar budget, ini menjadi alternatif terbaiknya.

Hentikan Pembelian HP Gaming, Lihat Prediksi Tren Smartphone eSports 2025! Teknologi yang Membuat Pro Player Terpesona!

PR SURABAYA– Di tengah perkembangan pesat gaming mobile, industri smartphone eSports menjadi lautan persaingan antar produsen perangkat. Tahun 2025 diperkirakan menjadi titik balik dengan munculnya berbagai teknologi canggih yang akan menaikkan standar kinerja smartphone gaming. Mulai dari kecepatan, responsifitas, hingga kemampuan kecerdasan buatan, semuanya akan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan para pemain profesional yang tidak bisa dikompromikan.

Jika kamu seorang pemain game kompetitif, penggemar eSports, atau hanya ingin memiliki perangkat canggih, berikut adalah daftarprediksi perkembangan smartphone untuk gaming eSport tahun 2025 yang wajib kamu tahu.

1. Layar Micro-LED yang memiliki kecepatan refresh 300Hz

Layar merupakan salah satu komponen penting dalam dunia eSports mobile. Pada tahun 2025, teknologiMicro-LEDdiperkirakan akan menggantikan OLED dan AMOLED karena lebih efisien dalam penggunaan energi, lebih terang, serta lebih tahan lama.

Selain itu, tingkat refresh akan meningkat secara signifikan dari 165Hz (yang saat ini menjadi yang tertinggi di pasar) menjadi300Hz. Ini memungkinkan pemain untuk mendapatkan animasi yang sangat halus, respons cepat tanpa gangguan, serta keunggulan kompetitif yang besar.

2. Chipset AI Gaming Generasi Keempat

Chipset khusus untuk game akan berkembang menuju generasi berikutnya, sepertiSnapdragon G Series AI-Enhanced, yang dilengkapi modul AI-based Thermal Management dan Game Optimization Learning System.

Artinya, ponsel pintar akan “belajar” gaya bermain Anda dan menyesuaikan kinerja grafis serta pengaturan CPU-GPU agar lebih hemat. Teknologi ini tidak hanya membuat permainan lebih responsif tetapi juga mempertahankan suhu agar tetap stabil selama sesi bermain yang panjang.

3. Sistem Pendingin Cairan CryoPhase Liquid Cooling 3.0

Kendala panas berlebih saat memainkan game berat seperti PUBG, Genshin Impact, atau Mobile Legends akan semakin berkurang berkat adanya teknologiCryoPhase Liquid Cooling 3.0.

Sistem pendingin berbasis uap cair (liquid vapor chamber) akan digabungkan dengan sensor suhu cerdas dan bahan graphene generasi terbaru. Hasilnya? Ponsel tetap dingin meskipun digunakan bermain selama 120 menit tanpa henti dengan grafis yang sangat tinggi.

4. Pengelolaan Baterai Adaptif dengan Kecerdasan Buatan Presisi

Ketahanan baterai merupakan faktor krusial bagi pemain profesional. Pada tahun 2025, kita akan menyaksikan sistemAdaptive Battery Managementyang berbasis kecerdasan buatan mampu memprediksi pola penggunaan dan mengatur penggunaan energi secara real-time.

Sebagai contoh, ketika sedang menonton, sistem akan mengurangi kinerja fitur yang tidak penting agar hemat daya baterai. Namun, saat memasuki pertandingan peringkat, semua fitur akan diatur secara otomatis agar mencapai performa maksimal.

5. Teknologi Haptik Multi-Pemicu untuk Pengendalian yang Lebih Akurat

Perkiraan mengungkapkan munculnya teknologi baruMulti-Trigger Haptics berbasis piezoelectric actuatorsdi beberapa titik pada smartphone. Teknologi ini memungkinkan kamu merasakan efek sentuhan (haptic feedback) mirip dengan menggunakan gamepad yang profesional.

Trigger L1 R1 virtual akan terasa seperti tombol nyata, serta dapat disesuaikan sesuai kebutuhan setiap permainan. Hal ini memberikan pengalaman bermain yang lebih menarik dan akurasi yang tinggi.

6. Kamera AI untuk Mencegah Penipuan dan Verifikasi Sincronisasi Wajah

Untuk mempertahankan kejujuran dalam turnamen eSports online, akan muncul inovasi teknologikamera AI anti-cheatyang mampu membaca ekspresi wajah, gerakan mata, dan sinkronisasi ekspresi saat bermain.

Teknologi ini digunakan untuk memastikan bahwa pemain benar-benar bermain secara langsung, menghindari penggunaan bot, skrip, atau pemain pengganti dalam kompetisi besar.

7. Modul 5G Ultra-Latency dengan Teknologi Beamforming Presisi Tinggi

Ketersediaan jaringan menjadi hal yang sangat penting dalam kompetisi eSports. Pada tahun 2025, koneksi 5G akan berkembang denganBeamforming Precisionyaitu teknologi yang mampu mengarahkan sinyal secara langsung ke perangkat gaming pengguna.

Ini akan mengurangi latensi hingga hanya1-2ms, membuat respons instan tanpa delay. Cocok untuk pertandingan profesional yang memerlukan akurasi waktu.

8. Antarmuka Pengguna (HUD) Permainan Virtual dan Lapisan 3D di Layar

HUD (Heads-Up Display) berbasis AR akan menjadi fitur terbaru pada layar smartphone yang digunakan untuk gaming. Sistem ini memungkinkan pemain melihat data krusial (seperti peta mini, data tim, amunisi, dan lainnya) tanpa menghalangi area utama layar.

Teknologi Overlay 3Dini akan terhubung dengan sistem OS permainan dan dapat disesuaikan sesuai gaya bermainmu, bahkan mendukung game seperti Valorant Mobile atau Apex Legends Mobile.

9. Desain Permainan Modular: Tambahkan Komponen Sesuai Kebutuhan

Beberapa perusahaan ponsel gaming sedang memperkenalkan desain barumodularArtinya, kamu dapat menambahkan komponen seperti kipas pendingin, joystick, bahkan RAM eksternal (melalui slot khusus) sesuai dengan kebutuhan kompetitifmu.

Desain semacam ini menawarkan fleksibilitas terbesar kepada pemain profesional yang ingin melakukan penyesuaian tanpa batasan.

10. Sistem Pelatihan Virtual yang Dilengkapi Mitra Latihan Berbasis AI

Fitur latihan akan jauh lebih maju. Beberapa ponsel gaming pada tahun 2025 disebut akan dilengkapiAI Sparring Partner—sistem pelatihan di dalam permainan yang mampu meniru lawan asli berdasarkan basis data ribuan atlet profesional.

Anda dapat menentukan gaya permainan lawan, strategi, bahkan menguji taktik tertentu seolah-olah sedang berlatih melawan tim eSports terkenal.

Masa depan smartphone dalam eSport 2025 siap mengguncang dunia gaming mobile

Perkiraan tren smartphone eSports tahun 2025 mengungkapkan bahwa dunia gaming mobile akan semakin diisi dengan teknologi canggih yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan. Mulai dari layar 300Hz hingga mitra latihan AI, semuanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pemain profesional yang selalu mencari kinerja terbaik.

Jika kamu adalah pemain game yang serius atau ingin menjadi atlet eSports profesional, saat ini merupakan momen yang tepat untuk mempersiapkan diri menghadapi teknologi tersebut. Dunia smartphone gaming 2025 bukan hanya tentang bermain game, tetapi tentangmenguasai medan persaingan dengan teknologi sebagai senjata utama. ***