Vino G. Bastian dan Cinta pada Film Keluarga, Peran Anak-Istri

Vino G. Bastian Bicara tentang Film Barunya dan Alasan Ia Tertarik pada Film Keluarga

Pada hari Jumat (8/8/2025), suasana kantor IDN terasa lebih ceria karena kedatangan aktor ternama, Vino G. Bastian. Dalam wawancara yang berlangsung di kantor tersebut, Vino memperkenalkan film terbarunya yang dibintanginya bersama Nirina Zubir berjudul Hanya Namamu Dalam Doaku. Film ini menceritakan kisah keluarga yang menyentuh hati, dan Vino mengungkapkan antusiasme yang besar terhadap tema film seperti ini.

1. Kecintaan terhadap Film Keluarga

Menurut Vino, film-film bertema keluarga memiliki kisah yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ia tidak hanya senang sebagai aktor, tetapi juga sebagai penonton. Dalam wawancara tersebut, ia menjelaskan bahwa film keluarga bisa membuat penonton merasa terhubung dengan karakter-karakternya. “Film keluarga itu selalu menarik karena kisahnya dekat dengan kehidupan kita,” ujarnya.

Vino juga mengatakan bahwa ia tidak pernah ragu untuk menerima tawaran film yang berkaitan dengan hubungan antarkeluarga, baik itu komedi, aksi, atau drama. Menurutnya, hal ini membuatnya lebih mudah dalam memerankan karakter yang sesuai dengan tema tersebut.

2. Bukan Tipe Orang yang Mudah Sedih

Meski film Hanya Namamu Dalam Doaku membutuhkan emosi yang dalam, Vino mengakui bahwa ia bukan tipe orang yang mudah sedih. Ia justru lebih mudah kepikiran dengan karakternya. Salah satu momen yang ia ingat adalah saat membaca naskah film tersebut, tangannya mendadak cedera dan tidak bisa digerakkan. Hal ini sempat membuatnya cemas, namun ia berusaha tetap optimis.

“Saya melihat ini sebagai pertolongan Tuhan agar film ini bisa dilanjutkan dengan lancar,” kata Vino sambil menggerakkan tangannya. Ia juga berharap bahwa pengalaman ini bisa menjadi bagian dari doa semua pihak agar film ini bisa sukses.

3. Pentingnya Improvisasi dalam Peran

Dalam sesi wawancara ini, Vino juga membahas pentingnya improvisasi dalam proses syuting. Ia menegaskan bahwa ia tidak ingin menjadi aktor yang hanya mengikuti template. Meskipun tim produksi sudah melakukan riset yang mendalam, Vino tetap ingin memberikan sesuatu yang berbeda agar adegannya tidak terkesan monoton.

“Saya tidak ingin jadi aktor yang terlalu kaku. Saya ingin punya sesuatu yang unik dan bisa diterima oleh penonton,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa setiap improvisasi yang ia lakukan selalu disetujui oleh sutradara agar pesan film tetap tersampaikan dengan baik.

4. Pertimbangan Saat Menerima Tawaran Film

Vino juga berbagi tentang hal-hal yang ia pertimbangkan saat menerima tawaran film. Menurutnya, pertama-tama ia akan membaca naskah dan mengevaluasi karakter yang akan ia mainkan. Setelah itu, ia baru melihat siapa sutradara yang akan menggarapnya.

Selain itu, Vino juga sering melibatkan istri dan anaknya dalam proses pengambilan keputusan. Menurutnya, pendapat dari istri dan anaknya lebih objektif karena mereka memiliki perspektif yang berbeda. “Anak saya lebih pintar karena tumbuh di era media sosial. Mereka memiliki pengalaman yang lebih luas,” tambahnya.

5. Film Hanya Namamu Dalam Doaku Akan Tayang di Bioskop

Bagi para penggemar Vino G. Bastian, film Hanya Namamu Dalam Doaku merupakan comeback yang sangat dinantikan. Film ini akan tayang di bioskop mulai tanggal 21 Agustus 2025. Dengan kisah yang menyentuh dan pembintangan yang kuat, film ini dipastikan akan menguras air mata penonton.

[WANSUS] Timo Tjahjanto: Debut Hollywood yang Menyentak dalam Nobody 2

Pengalaman Membuat Film Nobody 2 dengan Timo Tjahjanto

Timo Tjahjanto, sutradara Indonesia yang kini berada di tengah-tengah proyek film Hollywood, Nobody 2, mengungkapkan pengalamannya dalam membuat film tersebut. Dalam wawancara virtual, ia menjelaskan bagaimana proses kreatif dan produksi film ini berlangsung, serta peran penting dari para aktor seperti Bob Odenkirk dan Sharon Stone.

Awal Keterlibatan dalam Proyek Nobody 2

Timo menceritakan bahwa ia pertama kali ditawari untuk bergabung dalam proyek Nobody 2 saat sedang menyelesaikan film Shadow Strays. Agent-nya memberi tahu bahwa Universal Pictures sedang mempersiapkan sekuel dari film Nobody dan ingin menawarkan skrip kepada dirinya. Ia langsung tertarik karena merupakan penggemar film pertama yang dibuat oleh Ilya Naishuller. Meski awalnya terkejut dengan gaya skrip yang lebih berwarna dan positif, ia merasa tantangan itu cocok dengan keinginannya untuk menciptakan sesuatu yang lebih optimis dan berkaitan dengan keluarga.

Proses Membuat Film yang Berbeda

Dalam wawancara ini, Timo menyebutkan bahwa ia tidak hanya menyetujui proyek ini, tetapi juga harus melakukan pitching ide dan visi ke Universal Studios dan Bob Odenkirk. Diskusi tentang menjadi seorang ayah dengan dua anak membantu mereka saling memahami dan akhirnya Timo mendapatkan pekerjaan sebagai sutradara.

Menyeimbangkan Adegan Aksi yang Brutal dan Menyenangkan

Timo menjelaskan bahwa meskipun film-filmnya sebelumnya memiliki adegan aksi yang brutal, ia ingin Nobody 2 memiliki keseimbangan antara kekerasan dan kesenangan. Ia ingin penonton tidak merasa bersedih atau marah setelah menonton film ini. Proses pembuatan adegan aksi ini melibatkan banyak diskusi dengan tim dan aktor, termasuk Connie Nielsen, yang berperan sebagai istri Hutch Mansell.

Pengaruh Budaya Lokal dalam Pembuatan Film

Meskipun Nobody 2 adalah film Hollywood, Timo menyatakan bahwa ia membawa identitasnya sebagai filmmaker Asia. Ia tidak secara sengaja memasukkan elemen lokal, tetapi hal itu terjadi secara alami karena pengalamannya sebagai sutradara di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya belajar dari pengalaman dan menghargai pendapat orang lain dalam proses kreatif.

Adegan Aksi yang Ikonomik

Salah satu adegan yang paling dikenang oleh Timo adalah adegan akhir yang menggabungkan strategi aksi seperti Home Alone dengan nuansa dewasa. Ia bersama tim aksi, Greg Rementer, mencoba memikirkan cara-cara unik untuk membuat adegan tersebut menarik. Misalnya, menggunakan kolam bola dan slide air yang dipenuhi bahaya. Proses ini sangat dinikmati oleh Timo, meskipun ia sendiri tidak terlalu suka naik wahana seperti itu.

Hubungan dengan Aktor Senior

Timo mengakui bahwa bekerja sama dengan Sharon Stone adalah pengalaman luar biasa. Ia mengagumi sikap Sharon yang tegas namun ramah. Selain itu, ia juga menghargai latar belakang kerja kelas bawah Sharon, yang membuatnya merasa dekat dengannya. Pengalaman syuting yang paling menarik bagi Timo adalah ketika Sharon membantunya meregangkan ototnya saat sedang sakit punggung.

Pelajaran untuk Industri Film Indonesia

Setelah menyelesaikan film besar seperti Nobody 2, Timo berharap bisa membawa pelajaran ke industri film Indonesia. Ia menilai bahwa Indonesia memiliki banyak talenta, tetapi masih perlu meningkatkan profesionalisme dan pengeditan hasil. Ia juga mengkritik sistem kerja yang terlalu ekstrem, yang sering menyebabkan kelelahan dan bahaya bagi kru. Timo berharap sistem kerja yang lebih realistis dapat diterapkan di masa depan.

Kesimpulan

Film Nobody 2 telah dirilis di bioskop sejak 13 Agustus 2025. Dengan campuran aksi, humor, dan pesan tentang keluarga, film ini menjadi bukti bahwa Timo Tjahjanto mampu menciptakan karya yang menarik di kancah internasional. Bagi pecinta film aksi, Nobody 2 layak ditonton sebagai sekuel yang lebih seru dari film pertamanya.